Punya Gue

128 9 4
                                    

Hari-H
Event perayaan 10 tahun kerja sama antara SMA Adiyaksa dan SMA Bina Bangsa.

Tuan rumah dari acara hari ini adalah SMA Swasta Bina Bangsa yang dihadiri oleh ratusan siswa. Tidak terkecuali Sherra yang ikut dalam salah satu perlombaan menulis essay.

Sebenarnya Sherra sangat malas mengikuti lomba ini bersama Arga. Tapi masalah pribadi biarlah terjadi, saat ini dirinya hanya fokus pada perlombaan.

"She, lo dapet tema Global Warming", teriak seorang gadis dengan antusias yang berlari ke arah Sherra.

"Gampang She, lo tulis aja tentang pinguin yang mau punah karena kebanyakan makan sedotan", celoteh Alin kepada Sherra yang sedang sibuk mencari-cari referensi.

"Gue disuruh bikin essay ilmiah, Al. Bukan cerpen fantasi", sahut Sherra dengan santai yang diiringi tawa ringan.

Alin memang tidak mengikuti perlombaan apapun, tapi dirinya sudah ada di sekolah tetangga itu sejak pukul setengah tujuh pagi untuk menemani sahabatnya.

Teng.. Teng..

Sebuah bel berbunyi, menandakan bahwa siswa-siswi yang mengikuti perlombaan harus bersiap di ruangan masing-masing.

Termasuk Sherra yang buru-buru berjalan ke arena essay meninggalkan sahabatnya. Meskipun harus bersanding dengan Arga yang sebenarnya tidak sudi bahkan untuk sekedar melihat, namun Sherra harus tetap tenang dan profesional.

Argantara, yang sering dipanggil Arga itupun terlihat sangat tenang tanpa rasa bersalah sedikitpun. Memang benar-benar bandit, batin Sherra.

Perlombaan itu berjalan dengan lancar. Mulai dari pembagian tema, kemudian penyusunan essay yang diberikan waktu selama 2 jam.

Setelah itu, essay dikumpulkan kepada panitia dan peserta dipersilakan keluar ruangan untuk menikmati pentas seni yang diadakan di luar.

Sherra berjalan keluar seorang diri. Membawa langkahnya menyusuri sebuah sekolahan yang tidak kalah mewah dari sekolahnya. Melihat banyak siswa-siswi dengan seragam berbeda berlalu lalang.

Matanya sibuk mencari keberadaan sahabat kesayangannya itu. Sampai ia menemukan sepasang manusia yang sepertinya tengah berdebat.

"Mau sampe kapan sih lo bikin gue malu? Ha?!", bentak seorang lelaki berkulit sedikit cokelat itu.

Di hadapannya sudah terpampang seorang gadis yang sedang menangis sesenggukan.

"Maaf, Jo. Aku nggak bermaksud curiga sama kamu. Aku cuma–"

"Halah bacot!", potong Jovan dengan meninggikan tangannya bermaksud memukul Alin.

Brugg.

Sebuah kantong kresek berisi dua botol minuman soda dan tiga bungkus snack dilemparkan ke arah Jovan. Lelaki yang merasa diserang itu langsung memutar kepalanya untuk mencari siapa pelaku tersebut.

Ya, Sherra.

Yang tidak terima sahabatnya disakiti depan matanya.

"Sorry, Jo. Kelepasan", tutur Sherra santai sambil menarik tangan Alin agar menjauh dari jangkauan Jovan.

Namun usaha Sherra sia-sia. Jovan lebih dulu menarik tangan Alin mendekat ke arahnya.

"Lo nggak usah ikut campur. Ini urusan gue sama pacar gue", tegas Jovan dengan tatapan kejinya.

"Tapi pacar lo temen gue", Sherra masih berusaha tenang.

Jovan yang semakin geram karena amarahnya terhalang oleh kehadiran Sherra semakin mencengkram erat pergelangan tangan Alin.

"Alinnia Kinara! Lo bilang sama temen lo ini jangan ikut campur hubungan orang!", bentaknya pada seorang gadis tidak berdaya yang hanya mampu terisak.

Melihat tidak ada jawaban selain tangisan dari Alin, tangan Jovan berpindah mencengkeram dagu tirus Alin.

"Gue ngomong sama lo bego! Jawab! Jangan cuma bisa nangis aja lo!"

Alin menuruti perkataan Jovan dengan nada penuh rasa takut, "U-udah, She. Stop.."

Sherra yang tidak tahan berusaha menepis tangan Jovan dari wajah Alin. Terlihat Jovan berusaha mendorong Sherra agar menjauh.

"Woy bro!", sapaan keras seseorang berhasil memecah fokus ketiga orang yang sedang berkonflik itu.

Mata mereka serentak beralih ke arah sumber suara. Dilihatnya seorang lelaki tidak asing mengenakan jaket denim biru menghampiri.

Tangan Jovan perlahan melepas cengkramannya.

Sherra yang menyadari ada peluang segera menarik Alin untuk pergi menjauh dari lokasi kejadian.

"Eh, Van. Lo ikut event juga?", tanya Jovan sedikit canggung.

Revan semakin mendekat dengan santai.

"Iya nih, ngawal"

"Oiya, Jo. Gue sebenernya nggak ada niat ikut campur hubungan lo, jadi lo juga jangan ganggu hubungan gue", sambung Revan dengan tatapan tenang andalannya.

"M-maksud lo?", Jovan sedikit gugup. Bagaimanapun juga, siapapun akan segan berurusan dengan Revandra Arnatta.

"Cewe cantik yang barusan pergi itu–", Revan semakin mendekati lelaki yang sudah mati kutu itu, berusaha lebih mengintimidasi.

"Punya gue", tegasnya diakhir kalimat.

****

Sherra merebahkan dirinya di kasur. Berusaha mengakhiri harinya yang terasa sangat panjang. Tubuh yang masih berseragam lengkap sudah tergeletak lemas di atas kasur berwarna dusty pink.

Tangannya mulai asik menggulir layar sosial media twitternya, mencari-cari hiburan yang bisa membangkitkan mood. Untunglah Naya belum pulang ke rumah, sehingga Sherra bebas bermalas-malasan untuk beberapa saat.

Matanya terhenti pada sebuah postingan.

Pandangan Sherra tidak lepas dari sepotong gambar yang menampilkan lelaki familiar baginya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pandangan Sherra tidak lepas dari sepotong gambar yang menampilkan lelaki familiar baginya. Mereka sudah lama mengenal, tapi baru ini Sherra merasa bahwa Revan memang sedikit tampan.

Ditambah saat lelaki itu berusaha menolongnya dari kegilaan Jovan dengan cara yang sangat tenang.

Ah, gue udah gila!

Ponsel tidak bersalah itu tiba-tiba dihempaskan jauh ke ujung spring bed. Sherra beranjak duduk, berusaha membuang jauh-jauh pikiran gilanya itu.

"She, sadar She. Istighfar!", gumamnya pada diri sendiri.

Dari semua orang kenapa harus Revan?

Belum lagi ancaman dari Erika yang membuat gadis itu terus berusaha menghindari pemuda yang saat ini sudah mulai terlihat sedikit tampan dimatanya.

Sedikit. Ya, baru sedikit.

Tidak tidak, tampan bukan segalanya. Terbebas dari masalah jauh lebih penting saat ini.



Yang bukan Sherra dilarang baper😡

Slow update banget yaak? Mianㅠㅠ
Ramein dong biar cemangattt hihi

ARIES [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang