Cahaya mentari memasuki kamar pemuda itu , rambut kuning nya yang acak acakan menambah kan kesan imut matanya juga masih tertutup lantaran masih ngantuk , ia mengucek matanya untuk menghilangkan kantuk lalu meregangkan badannya.
" hoaamm... Selamat pagi ". Ucap nya.
Ia turun dari ranjang menuju kamar mandi , setelah itu ia bersiap dengan baju seragamnya dan mengambil tas nya dan menyalin buku serta memeriksa peralatan yang lainnya juga.
Setelah itu ia keluar kamar dan berjalan menuju tangga saat ia melewati satu kamar , pintu kamar itu pun terbuka dan menampilkan sosok yang juga sudah rapi dan rambutnya juga sama warnanya sepertinya. Ia tersenyum kemudian menyapa orang yang ia sebut kakak nya itu.
" Pagi kak ". Sapa pemuda itu , hanya di balas decakan dari sang kakak kemudian melenggang pergi begitu saja. Tenang... Ia sudah biasa.
" Sabar Takemicchi... Orang sabar di sayang tuhan ". Ucap nya sambil mengelus dada dan ikut turun ke bawah.
Ya , ini lah bedanya... Jika kakaknya ke meja makan maka Takemicchi akan langsung pergi keluar dan berangkat ke sekolah... Takemicchi jarang sarapam bersama keluarga Hanagaki ini , alasannya simpel kok... Takemicchi hanya tidak mau suasana sarapan kakak kakak nya itu terganggu karna dirinya.
" Yo... Takemicchi... Selamat pagi ". Sapa sahabatnya yang paling ia percaya , ia biasa memanggilnya Akkun.
" Pagi Akkun... Bagaimana semalam kau tidur nyenyak ?? ".
" ya.. Begitulah hahaha ".
" takemicchi... Kenapa hanya Akkun yang di tanya... ". Ucap Sahabatnya yang satu lagi , Takuya.
" Heehe... Kalian bagaimana tidurnya ?? " tanya Takemicchi.
" hmm... Baik baik saja ". Jawab temannya yang berkaca mata , Yamaghisi.
" Baka... Dia bertanya bagaimana tidur kita... Bukan bertanya kabar mu ". Ucap temannya yang memiliki rambut Hitam , Makoto.
" Ya ya... Kau ini aku tau ". Jawab Yamaghisi malas.
"Mou..mou... Jangan bertengkar oke ". Ucap Takemicchi.
" yo.. Takemicchi ayo ke kantin kau pasti belum sarapan kan ?? ". Tanya Akkun.
" hehe... Memang..". Ucap Takemicchi cengengesan.
" kebiasaan... Sudah ayo ". Ucap Akkun.Mereka pergi ke kantin , lalu mereka sarapan bersama tanpa menyadari bahwa ada orang yang mempeerhatikan mereka dalam diam kemudian orang itu tersenyum dan pergi setelah itu sambil minum susu kotak nya.
Selama jam pelajaran takemicchi hanya diam memperhatikan sesekali Akkun menyenggol nya karna minjem penghapus lah , pensil lah , atau hal lainnya hingga takemicchi berpikir apakah sahabatnya ini niat sekolah atau tidak.
" Michi... Aku mau pinjam rautan mu boleh ?? ". Tanya Yamaghisi berbisik dari belakang takemicchi.
" Hah~ Selalu saja kalian ini ... Niat sekolah tidak sih ". Ucap Takemicchi berbisik sambil memberi rautannya pada yamaghisi.
" Ehehe... Begitulah aku malas beli ". Ucap Yamaghisi. Takemicchi hanya mendelik bosan.Jam istirahat pun tiba dan mereka segera berhamburan ke kantin untuk membeli menu baru hari ini . saat sedang berlarian begitu Takemicchi tak sengaja bertemu dengan kakak nya , namanya Chifuyu dan Manjiro atau yang lebih akrab di panggil mikey. Takemicchi dengan antusias menyapa mereka.
" Hai kakak ". Sapa nya , namun hanya di balas decihan juga ia agak di dorong oleh Chifuyu karna menghalangi jalannya.
" Minggir sialan ". Ucap Chifuyu sambil sinis , untung disana sepi hanya ada teman temannya takemicchi saja.Setelah di lihat nya punggung kakak nya menjauh ia pun menghela nafasnya.
" Sabar takemicchi... Aku yakin ada saat nya mereka mau menyayangimu ". Ucap akkun sambil menepuk bahu takemicchi.
" Ya...Akkun kau benar... Aku hanya harus sabar ". Takemichi tersenyum lembut , namun saat itu lah Akkun menyadari ada lebam di pundak sebelah kiri takemicchi.Akkun menarik takemicchi ke toilet dan diikuti 3 temannya yang lain , sampai di toilet akkun tanpa basa basi langsung melepas satu kancing takemicchi , takemicchi pun terkejut namun 3 orang lainnya sudah faham.
KAMU SEDANG MEMBACA
sorry , takemicchi...
Randomtakemicchi si anak bungsu yang sial , setiap hari selalu di pukul oleh saudaranya sendiri... dan apakah mereka mau menyayangi takemicchi walau hanya 1 detik ??.. takemicchi tidak menyerah dalam mencari perhatian mereka