5.

1.8K 231 94
                                    

Plak
Plak
Plak...

Suara tamparan demi tamparan itu terdengar memenuhi sudut ruangan , entah apa yang merasuki inupi sampai ia tega menampar Takemicchi yang baru pulang saat sudah hampir memasuki waktu malam.

Takemicchi yang di tampar hanya diam tak menjawab setiap pertanyaan dari kakak nya ini , ia harus merahasiakan pertemuan nya dengan Izana , entah karna apa ia harus merahasiakan pertemuan ini..

" Kau dari mana saja bocah sialan !!... Jawab aku !! ". Ucap inupi , takemicchi tak berani menatap inupi , mata inupi sudah di tutupi kabut amarah , seram.
"...".
" Kau sudah berani melawan ya ?!!... ". Inupi yang kesal sudah seperti orang kesetanan pun menyeret takemicchi menuju kamar mandi.

Byur !!
Bugh..

" Ka inupi ampun kak ". Ucap Takemicchi yang terduduk di lantai kamar mandi dengan basah kuyup.
" Aku tak peduli sialan !!... Dengar ya masih syukur kau tidak ku usir !!..
Pembunuh seharusnya tidak ada di rumah ini !! ". Ucap Inupi sambil menendang nendang perut Takemicchi , sang empu yang di tendang hanya terbatuk batuk.

' Saat itu seseorang sengaja merusak rem mobil nya '.

Takemicchi menangis , bukan karna inupi yang menyiksa nya... Tapi karna orang yang tega merusak nya dan berakhir merenggut nyawa sang kakak tercinta mereka dengan berakhir semua kebencian itu ditumpahkan pada Takemicchi.

Kenapa orang itu sangat tega menyakiti kakak nya ??... Satu yang takemicchi ingat setelah izana menceritakan semua tentang kecelakaan kakak nya yang di duga pembunuhan secara tidak langsung itu... Yaitu kakak nya mencoba melindungi nya.

Entah bagaimana ingatan itu tiba tiba muncul , dan sekilas ia melihat Shinichiro yang melompat dari kursi kemudi ke belakang dan memeluknya erat stelah itu Takemicchi tak ingat lagi.

" Jika kau berani pulang malam lagi , lebih baik kau pergi saja anak sialan !!.. Pembunuh !!... Seharusnya bukan dia yang mati !!... ". Ucap inupi seperti orang kesetanan , Takemicchi hanya diam.

' Bukan kak... Kak Shin di bunuh '. Batin Takemicchi yang masih menangis itu , namun air matanya tersamarkan oleh air yang terus menetes dari rambutnya hingga wajahnya basah.

Setelah Inupi pergi , Takemicchi beranjak pergi ke kamar nya sambil membawa tas nya yang ikutan basah karna di guyur tadi.

" Takemicchi... ". Lirih seseorang saat melihat keadaan takemicchi yang menyedihkan.

Di kamar takemicchi mandi kemudian ia ganti baju dan merebahkan dirinya di kasur dan menyembunyikan kepala nya di bantal sambil tengkurab.

" Hiks... Hiks... Gimana bisa itu semua terjadi ??... ".
" Kak shin di bunuh... Bukan salah michi kalau kak shin di bunuh... Bukan salah michi , ".

Karna asik menangis ia pun terlelap , dengan hati lelah juga air mata yang tidak berhenti berhenti itu.

' Takemicchi... Kami masih menyelidiki tentang kematian Shinichiro , kami masih tidak terima... pembunuhnya harus lah membayar semua nya juga apa alasan dia membunuh shiniciro... Takemicchi jika kau butuhkan kami datang lah kesini '.

' Satu hal yang ku ingat sebelum  saat malam kematian Shiniciro , yakni saat aku ingin mampir kerumah Shinichiro , dengan tidak sengaja menangkap siluet seseorang dengan baju serba hitam tengah mengotak atik mobil Shinichiro... Aku tak tau apa yang ia lakukan tapi aku terus mengamati pergerakannya , saat selesai ia langsung pergi '. Ucap Kakucho.
' Aku tidak terlalu peduli karna niatku kesana untuk main saja... Saat aku tengah bertamu di rumahnya , Shinichiro datang dengan seseorang yang ia bilang adalah rekan kerjanya... Tapi tak kusangka jika besok paginya terdengar kabar kematian Shinichiro , dan aku semakin yakin jika orang berbaju hitam itulah pembunuhnya ". Ucap kakucho sambil menggertakan giginya.

 sorry , takemicchi...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang