Aku nyata, Kamu nyata
Yang tak nyata adalah pikiranku untuk memiliki mu
Bukannya pulang ke Jogja melainkan Tania menemani Afka yang duduk diam dikamar hampir satu jam. Sudah puluhan telefon dari ponsel Tania yang tak terangkat."Kamu kenapa?"
"Gak papa"
"Oke, karna kamu gak papa aku pergi" ucap Tania
Ucapan Tania membuat Afka langsung memeluknya dari belakang.
"Jangan pergi"
"Iya enggak, tapi lepas"
"Enggak"
"Lepasin"
"Enggak"
"Lepas"
"Enggak"
"Lepas atau aku pulang"
"Iya lepas" ketus Afka sambil memasang wajah kesal
"Kamu kenapa? Sakit?" tanya Tania sambil memegang kening Afka
Afka hanya diam sambil bermain ujung jilbab Tania.
"Udah makan?"
"Belum"
"Kenapa?"
"Gak nafsu aja"
"Kamu ada masalah sama keluarga Ibu?"
"Enggak"
"Kalau mau bohong, belajar dulu yang bener yah" ucap Tania dengan nada yang dibuat manis
"Maaf"
"Yaudah sekarang istirahat, biar aku ambilkan makanan buat kamu makan"
"Enggak"
"Kenapa?"
"Mau pulang aja"
"Tapi kan"
"Disini ada Rizky yang bisa atur semuanya" ucap Afka yang menggandeng Tangan Tania
"Afka, mau kemana Kamu?"
"Bukan urusan anda" ucap Afka dingin
"Kamu sudah lupa dengan perjanjian kita lima bulan yang lalu?"
"Perjanjian apa mas?" tanya Tania
"Kamu belum tahu ya? Sini biar saya kasih tau"
"DIAM!!" bentak Afka
"Ada apa ini?" tanya Luna yang baru saja masuk diikuti dengan Mila
"Ibu udah" ucap Wulan sambil memegang perutnya
Perilaku itu terlihat jelas oleh Luna yang membuat dirinya peka dengan topik yang mereka ributkan.
"Bapaknya kemana?" tanya goda Luna yang membuat mereka semua kaget kecuali Afka
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Afka (Selesai)
Short StoryBUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA YA!! KALAU SUKA TINGGAL BACA, GAK SUKA TINGGAL SKIP AJA!!! GAK USAH RIBET Tania, perempuan lulusan S2 yang harus rela menikah dengan orang yang sama sekali belum ia kenal baik sifatnya ataupun masa lalunya. Akank...