19

15.9K 933 12
                                    

Aku nyata, Kamu nyata
Yang tak nyata adalah pikiranku untuk memiliki mu


Bukannya pulang ke Jogja melainkan Tania menemani Afka yang duduk diam dikamar hampir satu jam. Sudah puluhan telefon dari ponsel Tania yang tak terangkat.

"Kamu kenapa?"

"Gak papa"

"Oke, karna kamu gak papa aku pergi" ucap Tania

Ucapan Tania membuat Afka langsung memeluknya dari belakang.

"Jangan pergi"

"Iya enggak, tapi lepas"

"Enggak"

"Lepasin"

"Enggak"

"Lepas"

"Enggak"

"Lepas atau aku pulang"

"Iya lepas" ketus Afka sambil memasang wajah kesal

"Kamu kenapa? Sakit?" tanya Tania sambil memegang kening Afka

Afka hanya diam sambil bermain ujung jilbab Tania.

"Udah makan?"

"Belum"

"Kenapa?"

"Gak nafsu aja"

"Kamu ada masalah  sama keluarga Ibu?"

"Enggak"

"Kalau mau bohong, belajar dulu yang bener yah" ucap Tania dengan nada yang dibuat manis

"Maaf"

"Yaudah sekarang istirahat, biar aku ambilkan makanan buat kamu makan"

"Enggak"

"Kenapa?"

"Mau pulang aja"

"Tapi kan"

"Disini ada Rizky yang bisa atur semuanya" ucap Afka yang menggandeng Tangan Tania

"Afka, mau kemana Kamu?"

"Bukan urusan anda" ucap Afka dingin

"Kamu sudah lupa dengan perjanjian kita lima bulan yang lalu?"

"Perjanjian apa mas?" tanya Tania

"Kamu belum tahu ya? Sini biar saya kasih tau"

"DIAM!!" bentak Afka

"Ada apa ini?" tanya Luna yang  baru saja masuk diikuti dengan Mila

"Ibu udah" ucap Wulan sambil memegang perutnya

Perilaku itu terlihat jelas oleh Luna yang membuat dirinya peka dengan topik yang mereka ributkan.

"Bapaknya kemana?" tanya goda Luna yang membuat mereka semua kaget kecuali Afka

Mas Afka (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang