27

11.5K 678 66
                                    

Yuhu-!

Apa kabar kalian? Pasti baik dong ya kali gak baik

Jangan lupa beri apresiasi berupa vote, comment and follow jangan hanya menikmati ajaa:v kalau enggak minimal sebar link cerita biar makin rame wkwk

Terlalu sibuk mikirin kamu, sampai gasempet nulis bab baru.

Selamat membaca
幸せな読書

.
.
.


Seorang anak berjalan mengelilingi lorong toko kue yang baru saja buka. Dia sangat antusias untuk menjalani hari ini dengan penuh semangat tapi tidak dengan perempuan yang menatapnya dari kursi pengunjung. Tania sangat takut jika Afka tidak sesuai dengan yang di bayangkan Farel, apalagi dirinya meninggalkan Afka gara gara orang ketiga.

Setelah meninggalkan Afka hari itu dirinya menghapus semua akses komunikasi dengannya dan juga tidak tau kabarnya sampai saat ini. Akankan dirinya sudah menikah dengan perempuan itu atau tidak. Bukan hanya itu saja Tania juga meninggalkan pekerjaannya yang dimana posisinya sangat berpengaruh di rumah sakit itu.

"Bunda, Ayah kapan kesini?"

Kepala Tania langsung menoleh ke depan ketika mendengar pernyataan itu.

"Ini kan masih jam kerja sayang, jadi kemungkinan Ayah bakal datang ke sini waktu makan siang" ucap Tania

"Masih lama kalau gitu" balas Farel lesu

Tania hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah anaknya itu. Dirinya sangat paham perasaan Farel sekarang tapi dirinya juga masih belum siap jika harus ketemu dengan Afka. Tapi Tania juga kasian melihat Farel yang murung belakangan ini.

"Mau ke kantor Ayah?" tawar Tania

"Bunda serius?"

"Iya sayang"

"Aku mau, terimakasih Bun" ucap Farel yang langsung memeluk Tania

"Sama sama" balas Tania yang mencoba menurunkan ego nya untuk kebahagiaan putra semata wayang

"Pasti Ayah suka sama kue ini"

"Pasti Ayah suka" ucap Tania dengan mengusap rambut Farel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pasti Ayah suka" ucap Tania dengan mengusap rambut Farel

"Tania" sapa seseorang dari arah pintu masuk yang membuat Tania tersentak.

"Iya saya Tania"

Wanita yang baru saja menyapa langsung mengulurkan tangan nya kepada Tania, "Kenalin, nama aku Mawar, salah satu pasien kamu dulu"

Tania tersenyum manis dan membalas jabatan tangan Mawar yang sedari tadi di abaikan.

"Senang bisa berkenalan dengan kamu Mawar" ucap Tania

Mas Afka (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang