14

17.8K 996 14
                                    

Ora pantes bajingan mbok tangisi su:)
.
.
.

"Ada apa? Kok tumben kesini?" tanya Luna sambil memoleskan bedak di wajahnya

"Kayaknya gue mau diceraiin deh" jawab Tania yang masih merebahkan diri dikasur

"Kenawhy?" tanya Luna yang langsung meletakkan pensil alisnya

"Calon istrinya mas Afka datang"

"Yaudah biarin aja kan lo udah jadi istrinya dia cuma calon belum sah kaya lo" ucap Luna sambil menghampiri Salma yang tidur dikarpet bulu

Emang gini kalau emak emak sakit hati, anak sendiri dilupakan ralat anak asuh.

"Udah napa Tan"

"Gak bisa"

"Kalau lo kaya gini terus gue gak bisa berangkat kerja"

"Lu mah gak ngertiin perasaaan gue"

"Bukan gitu jamilah, tapi masalahnya pangkat lo ama gue beda. Lo gak berangkat kagak mungkin dipecat sedangkan gue sekali telat bisa  ditendang dari sana" jelas Luna

"Sekarang lo nyeselkan"

"Iya nyesel"

Baru saat bangun ada sebuah panggilan yang membuat Luna menatap wanita yang sedang tidur terlentang.

"Lo angkat gue kabur" ancam Tania yang membuat Luna langsung meletakan ponselnya

Bisa urusan panjang kalau sampai Tania kabur masih mending kabur keluar kota ya ini kabur keluar negara.

"Ini hp gue tinggal, lo jangan pernah berfikir kabur"

"Enggak, gue mau pulang kerumah mommy aja" ucap Tania yang langsung berdiri sambil menggendong Salma

"Eittt, lo mau ke rumah Mommy dalam keadaan gini? Gak bisa, biar gue anter lah" ucap Luna yang langsung mengirim pesan dan menggendong Salma diikuti Tania dari belakang.

.
.
.
.
.

Kepulangan Tania kerumah Mommy membuat mereka kaget terutama Andra, karna dirinya pulang bersama Salma dan Luna tanpa Afka yang menemani. Sudah hampir satu jam Siska bertanya kepada Tania tapi tidak pernah dijawab dengan bener.

"Aku gak papa"

"Serius?"

"Iya" ucap Tania sambil berjalan menuju kamar

"Kamu mau kemana"

"Mandi" ucap Tania yang sudah berada ditangga paling atas

"Mommy kepo gak? Kenapa Tania pulang?" tanya Andra yang datang dengan Salma digendongannya

"Paling lagi berantem sama Afka" ucap Mommy sambil mengambil Salma dan meninggalkan mereka

Mereka berdua langsung menatap Luna yang diam di kursi sambil memakan cake yang dibikin Siska tadi.

"Aku gak tau apa apa mba, jangan natap seperti itu" ucap Luna

"Serius gak tau?"

"Enggak"

"Bohong pasti"

"Serius aku emang gak tau"

"Bohong dosanya besar lo"

Mas Afka (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang