30

26.5K 653 48
                                    

Sinar matahari mulai masuk melewati sela sela jendela yang membuat perempuan dengan selimut tebal menutupi tubuhnya merasa terganggu ditambah lagi dengan suara dari arah dapur yang membuat dirinya membuka matanya dengan kesal.

"Ini masih jam 7 pagi? Siapa yang udah ribut"

Dirinya langsung berjalan kearah luar kamar sambil menatap kearah dapur. Dirinya langsung kaget melihat kakak iparnya sedang sibuk memasak sedangkan anaknya yang repot dengan berbagai makanan dimeja.

"Mbak Siska kok disini?" tanya panik Tania

"Ya bisa lah, emang kamu durhaka jadi adek? Bukannya pulang kerumah malah pulang ke orang lain" ketus Bang Andra dengan menggendong balita yang masih berusia 1tahun

"Apaan sih Bang" ketus Tania

"Pulang ke Amerika aja sono"

"Ngusir aku nih?"

"Udah gak usah berantem, Tania kamu cuci muka dulu habis itu sarapan" usir Siska yang melihat Tania hendak mengambil gelas susu

"Iyaa mbak"

Tania langsung berjalan kearah kamarnya untuk mandi dan siap siap. Akibat terlalu banyak mencoba permainan di pasar malam membuat Tania sedikit lelah dan membuatnya jadi bangun siang. Mandi dan merias diri untuk Tania tidak membutuhkan waktu lama, kini dirinya keluar dari kamar dengan gamis hitam yang di padukan dengan jilbab milo.

"Farel kemana?" tanya Andra

"Sama Ayahnya"

"Jadi kamu pulang ke Indonesia hanya buat ngenalin Farel sama Ayahnya? Atau ada maksud lain?"

Tania tidak menjawab malah sibuk dengan roti tawar yang tadi di siapkan oleh Siska.

"Bunda" teriak Fiona yang baru aja masuk ke tempat Tania dan dikejar oleh Luna

"Maaf" ucap Luna yang menahan tubuh anak setelah melihat situasi yang tidak baik baik saja

"Kenapa maaf si Mami? Aku mau ke bunda"

"Keluar dulu, Bunda mau ngobrol sama Om Andra. Anak kecil gak boleh ikut campur" ajak Luna sedikit menarik Fiona

"Nggak mau ih, Fiona mau nya sama Bunda gak sana Mami. Lagian juga aku udah dewasa gak anak kecil" ucapnya dengan menggerakkan tangan untuk membenarkan poni

"Bocil ngebet dewasa kalau kamu"

"Ke Bunda nya nanti yaa, mending main sama kakak sama adek" ucap Selvi yang berjalan menuju pintu keluar dengan anak anaknya dan diikuti Luna yang menarik paksa Fiona

"Bunda tolong Fiona" teriak Fiona yang membuat Luna tak habis pikir dengan tingkah anaknya itu

Satu ruangan ini masih tersisa dua orang yang sama sama diam tanpa suara. Andra cukup sabar untuk saat ini.

"Kamu mau rujuk sama Afka?"

"Bang Andra tau dari mana?"

Andra langsung tersenyum kiku melihat adeknya yang sangat ia sayangi ingin balik dengan orang yang bisanya buat sakit hati.

"Afka kasih kamu apa? Sampe kamu mau balik sama dia lagi? Dua hanya buat kamu sakit Tan, sekali aja kamu nurut sama Abang. Lupain Afka"

"Aku nggak bisa, semakin aku lupain dia semakin aku ingat dia apa lagi ada Farel sekarang"

Diluar ruangan Luna dan Selvi panik apa yang terjadi didalam, jika dirinya masuk nanti Andra semakin marah.

"Kita harus gimna mbak?"

"Bunda masih otw kesini"

"Apa aku aja yang masuk mbak?"

Saat Selvi hendak menjawab dirinya mendengar suara piring pecah.

Mas Afka (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang