Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . . . . . . . . . HAPPY READING📖
"LO?!"
"Eh?"
Melihat mereka yg saling kaget satu sama lain bikin orang tua mereka kebingungan.
"Kalian saling kenal?" tanya Mama Soobin.
"Dia yg jatuhin hp Soobin sampe mati Ma"
"Uhm kalo itu sorry waktu itu gak sengaja, aku bisa kok gantiin yg baru kalo Kakak mau" ucapnya sembari menggaruk tengkuknya.
"Ya haruslah anj-hhmmpp"
Mulut Soobin disimpan roti sama Mamanya,"Jangan bikin Mama malu deh Bin"
"Yaudah mari makan dulu habis itu kita lanjutin pembahasannya"
Ayah Soobin memang handal dalam mengambil alih situasi, jadi mereka memutuskan makan dulu.
Dengan perasaan yg kesal Soobin memasukkan sendok kedalam mulutnya sesekali menatap sinis ke lelaki yg di depannya tengah santai memakan makanannya sendiri.
Dan kini sekarang dua anak adam tengah duduk di kursi taman samping restoran, yang satu sibuk menendang angin yg satu sibuk main ponselnya.
"Gw masih gak percaya orang yg dijodohin sama gw itu lo si bocah cupu berkaca mata bulat dan kutu buku, adik kelas gw"
"Ya dan aku gak percaya orang yg dijodohin sama aku itu ternyata berandal nya sekolah dan kakak kelas aku"
"Tapi-"
"Penampilannya beda banget kan sama yg disekolah?"
Ya gimana tak percaya, jika Soobin bertemu adik kelasnya disekolah maka penampilannya benar-benar sangat cupu tapi sekarang dia memakai pakaian formal dan tanpa kaca matanya, rambut pirangnya yg membuat kadar kebuleannya makin menguar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
