Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . . . . . . . . . HAPPY READING📖
Bugh!
"Tutup mulut lo atau gw pastiin nyawa lo ilang sebelum ketemu sama Mak lo!"
Bugh!
"Inget kan gw suruh apa tadi?"
Dua orang yg dihajar itu pun mengangguk ribut, tak ada tenaga untuk melawan lagi.
"Bagus"
Pemuda itu keluar dari gudang sekolah yg jarang didatangi siswa lain.
Melangkah dengan kedua tangan di sakunya seolah tak terjadi apa-apa, ia menghembuskan napasnya.
Pemuda tupai itu memilih berjalan menuju rooftop berniat membolos pelajaran satu kali saja, selama bersekolah inilah pertama kali bagi dirinya.
Menghempaskan dirinya ke sofa bekas yg tersedia di sana, menghembuskan napasnya berkali-kali.
Lelah rasanya ketika dirinya mencintai orang yg mencintai orang lain, apa dia kalah cepat?
Padahal dia berjuang mati-matian untuk mendapatkan hati pemuda manis bak beruang itu namun ia telah diserobot orang lain.
Si pemuda cupu berkacamata bulat itu telah berhasil memikat hati orang yg ia kejar itu, lalu apakah ia memilih tetap berjuang atau menyerah saja?
Ia selalu menuruti permintaan si manis sana-sini namun apakah ada imbalan yg setara untuk dirinya?
Seperti sekarang, ia telah menghajar dua pemuda yg selalu membully si cupu karena sang pujaan yg selalu meminta untuk memberikan pelajaran siswa yg telah membully si cupu itu.
Awalnya ia menolak tapi apa daya dia yg lemah dengan berbagai rayuan si manis bahkan melihatnya menangis saja dia tak kuat.
"Sesusah inikah gw perjuangin lo Gyu?"
. . . . . ⓀⒶⒾⒷⒾⓃ . . . . .
"Kayaknya lo harus ganti penampilan deh?"
Hueningkai yg tengah menulis itu menyelinguk ke arah samping teman sebangku nya itu.
"Maksud kamu?"
"Ya lo tuh sebenernya ganteng cuma penampilan lo aja yg kaya cupu gini bikin banyak yg suka bully lo, lo gak lelah di bully mulu?"
