14-🐧🐇

1.1K 121 16
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
HAPPY READING📖


























Sebuah lenguhan terdengar kala matanya mengerjap pelan menyesuaikan cahaya.

Melihat ke sekitar yg ternyata berada di kamarnya, meringis pelan kala kepalanya berdenyut.

Dia baru sadar jika terdapat kompresan di dahinya.

Cklek

"Eh? Kak Bin udah bangun?"

Pemuda bule yg berstatus sebagai suaminya masuk dengan nampan ditangannya, meletakkan di atas nakas lalu mengecek suhu si manis.

"Masih hangat, tadi Mama buatin bubur buat Kak Bin. Dimakan yah?"

Si manis malah membukakan mulutnya, dia malas makan sendiri.

Hueningkai dengan senang hati menyuapi nya, jarang-jarang Soobin nya bersikap manja gini.

Si manis menggeleng karena merasa perutnya sudah penuh.

"Nanggung banget Kak tinggal sesuap lagi"

Soobin tetap menggeleng,"Kenyang"

Hueningkai memberikan segelas air putih dan obat paracetamol.

"Minum obatnya nih"

Soobin menyerngit kala rasa strawberry menyapa indra perasanya.

"Rasa strawberry?"

"Iya hehe takutnya Kak Bin gak suka yg pait jadi aku belinya yg ada rasanya" jawabnya sembari menggaruk tengkuknya.

Soobin memukul Hueningkai dengan guling yg di peluknya,"Tapi ini buat bocah! Astaga"

Sang empu yg dipukul bukannya sakit malah tersenyum lima jari,"Kan Kakak masih bocah"

"Enak aja!" bilangnya seperti itu tapi bibirnya sudah seperti bebek.

Hueningkai yg sudah tak tahan dengan kegemasan istrinya pun mencubit pipi gembul si manis,"Kaya gini gak dibilang bocah huh?"

"Twapi gw lwebih tuwa ywah! Uh lepwas"

Tangan kekar itu bergilir mengusap pipi yg jadi korban cubitannya,"Iya deh yg ngerasa tua tapi kelakuan kaya bocil"

"Heh!"

☑ NERD AND BADBOY (KAIBIN) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang