Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . . . . . . . . . HAPPY READING📖
"Beomgyu tunggu!"
Bukannya berhenti namun pemuda manis itu semakin mempercepat jalannya hingga berlari kala terdapat bus yg berhenti didepan halte.
Belum juga sampai namun tangannya keburu ditahan.
"Gw tau lo denger panggilan gw tadi"
"Ish apaan sih?! Lepas!"
Namun dia tak mendengarkan perintah Beomgyu yg terus meronta minta dilepas.
"Plis Gyu, mau sampai kapan lo kaya gini terus?"
"Maksud lo apaan sih?! Gw gak tau!"
Tanpa disadari cengkraman itu semakin menguat hingga Beomgyu meringis kesakitan.
"Lo pasti tau kemana arah pembahasan gw"
"Gak!"
Dengan sekuat tenaga Beomgyu menginjak kaki nya hingga cengkraman itu terlepas dan dengan segera Beomgyu melarikan diri masuk kedalam bus yg hampir jalan.
Pemuda itu hanya bisa menghela napas pasrah,"Mau sampai kapan lagi Choi Beomgyu?"
. . . . . ⓀⒶⒾⒷⒾⓃ . . . . .
"Orang tua lo kemana?"
"Lagi keluar kota, biasalah orang sibuk. Oh iya lo mau tidur sekamar sama gw apa kamar lain?"
"Di kamar lain aja"
Yeonjun mengangguk lalu Soobin mengekorinya menuju kamar di samping milik sang tuan rumah.
"Ini kamar lo, gw mau mandi dulu"
Yeonjun keluar dari kamar meninggalkan Soobin sendirian, dia melemparkan tasnya ke sofa lalu melemparkan badannya ke atas empuknya kasur.
"Kaya gini kan enak, gak ada si cupu ataupun nek lampir"
Ia memilih mengotak-ngatik benda pipih itu lalu beranjak masuk kedalam kamar mandi, beruntung dia membawa baju ganti.
Cklek
"Soobin?"
Yeonjun tak menemukan kelinci buntal itu tapi suara air bergemericik terdengar dalam kamar mandi. Ia memilih duduk di atas kasur sembari menunggu si manis mandi.
Drrttdrrtt
Handphone Soobin bergetar di atas nakas membuat Yeonjun mengalihkan fokusnya, ia menatap nama dilayar handphone itu.
