36.

463 123 2
                                    

Yoshi mengajak kamu makan malam di sebuah tempat makan baru, Super Chicken namanya. Katanya sudah cabang ketiga tapi ini pertama kali kamu datang ke outlet ayam seperti ini.

Kalian sedang menunggu pesanan. Kamu pesan chiken steak, sementara Yoshi pesan chiken burger. Selama menunggu di lantai dua bangunan ruko ini, kalian saling diam. Yoshi sibuk dengan ponselnya sementara kamu sibuk memainkan sedotan hitam di minuman redvelvet boba yang tadi kamu pesan.

Bosan. Iya, tapi kamu tidak punya keberanian untuk memulai percakapan karena pertanyaan yang Yoshi ajukan tadi belum kamu jawab.

Kamu melirik ke arah lain, ada sepasang kekasih yang juga sedang makan malam. Sama-sama pesan chiken steak dan chiken burger, tapi pesanan mereka sudah datang lebih dulu. Si cewek tampak antusias bercerita sementara si cowok memotong chiken steak pesanannya sambil mendengarkan, bahkan menatap mata si cewek. Keduanya tampak saling perhatian.

Perhatian kamu kembali pada Yoshi yang masih sibuk dengan ponselnya, kamu menghela napas.

Suara langkah kaki dari arah tangga membuatmu menoleh ke sana, berharap kalau itu adalah pesanan kalian yang sudah siap dan diantar waiter.

"Yiren?" gumam kamu reflek saat melihat Yiren di ujung tangga.

Yiren celingukan sebentar sebelum akhirnya tersenyum saat menemukan seseorang yang dia cari. Kamu semakin bingung karena cewek itu melihat ke arahmu, lebih tepatnya ke arah cowok di depanmu ini.

"Yoshi," panggilnya, Yoshi langsung mengalihkan perhatian.

Ekspresi Yoshi biasa-biasa saja, bahkan saat Yiren mendekat dan menarik kursi di sebelahnya, lalu duduk di sana.

"Udah lama, ya?" tanya Yiren.

"Baru," jawab Yoshi langsung.

Atensi Yiren teralih padamu, raut mukanya langsung berubah. Kamu tau Yiren tidak suka kamu di sini.

Terdengar lagi suara langkah kaki dari arah tangga, kali ini pesanan kalian sampai. Seorang waiter membawa sebuah nampan yang di atasnya terdapat dua porsi chiken burger.

"Loh, kok dua?"

"Yang satu gue," jawab Yiren judes. "Kenapa? Gak suka gue mau makan di sini?"

Kamu hanya menatapnya sekilas, lalu melengos menatap ke arah lain, tepat saat chiken steak pesananmu datang.

"Oh, makan beginian juga?" tanya Yiren tiba-tiba setelah waiter pergi. "Gue kira lo cuma bisa makan bungkusan pinggir jalan, ups."

Kamu tersinggung, jelas. Tapi rasa heran kamu lebih besar karena Yoshi diam saja. Cowok itu menikmati makanan pesanannya dengan santai, seolah tidak ada keributan antara kamu dan Yiren padahal mungkin akan ada perang dunia antara kalian setelah ini.

"Emang ya, dilihat aja lo gak ada cocok-cocoknya sama Yoshi. Makanan kalian aja gak cocok, lihat dong gue sama Yoshi, kesukaannya sama. Cocok, kan?"

Kamu mengambil garpu dan pisau lalu mulai makan, sebelumnya kamu sempat berucap, "Cewek di sana juga pesan burger, berarti kalian bertiga cocok dong?"

Kamu sangat santai saat mengucapkannya, namun hal itu malah membuat Yiren semakin geram. Yiren hampir beranjak entah hendak melakukan apa, tapi tangan Yoshi tiba-tiba bergeser dan sikunya menyenggol gelas tiramisu boba pesanannya. Minuman itu tumpah mengenai rok dan kaki Yiren.

Yiren menunduk, kamu bisa dengar cewek itu mengumpat pelan namun segera menutup mulutnya seolah keceplosan. Yoshi menoleh, memasang raut seolah kaget tapi kamu tahu cowok itu tidak benar-benar kaget.

Yoshi sengaja melakukannya.

"Sorry, gue gak sengaja," kata Yoshi, tanpa ada nada bersalah dalam kalimatnya.

Bukan Meteor Garden - Yoshinori [00L Imagine] [SELESAI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang