Kamu tidak menyangka kalau kabar pertunangan Yoshi dan Yiren menyebar sangat cepat. Bahkan pagi ini satu sekolah sudah membicarakannya. Sepanjang koridor kamu mendengar bisik-bisik itu. Sialnya, kamu juga mendengar namamu disebutkan.
Rasanya kamu ingin berlari saja agar cepat sampai di kelas yang terasa amat jauh hari ini, tatapan itu langsung tertuju padamu ketika menyadari kehadiranmu. Kamu semakin risi.
Hingga akhirnya hal yang sangat kamu hindari hari ini terjadi, kamu melihat Yoshi, tentu saja bersama Yiren. Mereka sangat dekat sampai membuat setiap mata tertuju hanya pada mereka. Entah tatapan kagum atau bingung, yang pasti sekarang kamu jadi tampak menyedihkan karena anak-anak SMA Impian menatapmu setelah dua sejoli itu.
"Oh, bentar,Yosh."
Makin sial lagi karena Yiren juga melihatmu, cewek itu menggandeng Yoshi berjalan mendekatimu. Membuat kamu harus mengucapkan mantra penenang di dalam hati.
Jangan mengumpat walau rasanya ingin melempar tempat sampah di dekatmu pada mereka.
"Hi, orang yang baru kehilangan tittle pacar Yoshi. Selamat pagi," sapanya, tepat ketika sampai di depanmu.
Perhatianmu teralih pada lengan cewek itu yang menggait lengan Yoshi. Menempel seolah Yoshi akan lari jika ia melepaskannya. Kamu mendesis dengan tawa singkat.
"Minggir ah gue mau ke kelas," katamu.
"Sensi banget sama gue, sakit ya pacar lo gue rebut?" tanyanya. "Ups, udah mantan, ya?" Yiren tersenyum menang.
"Iya," jawabmu. "Udah dapat apa yang lo mau, kan? Sekarang lo minggir, jangan gangguin gue lagi."
"Ketara banget lo lagi cemburu, tapi sorry gue gak kasihan."
Kamu menghela napas,jengah. "Emang siapa yang mau lo kasihanin sih? Pede amat."
"Gue tau lo udah jadi tunangan Yoshi sekarang, ya udah. Kenapa masih ngerecokin gue?" tanyamu. "Nggak terima kalau sekarang lo cuma punya raga dia sementara hatinya ada di gue?"
Kamu jelas melihat perubahan raut di wajah Yiren, cewek itu merasa tersinggung dan malu atas perkataanmu. Apalagi orang-orang di sekitar juga mendengarnya.
Kamu melirik Yoshi, ekspresinya juga berubah. Kamu melihat kedua sudut bibirnya sedikit melengkung, membuat ada setitik harapan di benakmu.
"Yosh, kamu diem aja aku diginiin sama mantanmu? Aku ini tunanganmu loh!" protes Yiren pada Yoshi.
Yiren tiba-tiba melepas kaitan tangannya dengan Yoshi, lalu mendekatimu dan langsung mendorongmu dengan kuat. Beruntungnya, kamu tidak jatuh karena kejadian tiba-tiba itu. Lebih tepatnya, ada yang menahanmu tepat ketika kamu oleng.
"Masih pagi, jangan mulai keributan," kata orang di belakangmu. "Lo nggak apa-apa, Y/n?"
Kamu menggeleng. "Makasih, Min."
Bomin mengangguk, lalu berdiri di sampingmu. "Kenapa pagi-pagi udah ganggu Y/n? Hidup lo sehari nggak tenang ya nggak gangguin teman gue?" tanya cowok itu.
"Teman lo?" Yiren mengernyitkan dahi. "Sejak kapan cewek nerd ini jadi teman lo?"
"Jaga bahasa lo." Seseorang datang dari belakangmu dan berdiri di sisi kananmu yang kosong. "Lo disekolahin tinggi-tinggi bukan untuk menjatuhkan orang lain."
Kedua bola mata Yiren melebar, kamu menyadarinya. Cewek itu kaget luar biasa.
"S-soobin?"
"Y/n juga teman gue. Lo suka ngerecokin dia tapi nggak tau kalau dia teman sekelas gue? Jadi selama ini isi pikiran lo apa? Cuma ingin membuat kehidupan Y/n nggak tenang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Meteor Garden - Yoshinori [00L Imagine] [SELESAI]✔
Fanfic[IMAGINE PROJECT] Yang pasti ini bukan kisah manis masa SMA seperti drama Meteor Garden! #1 Imagine [18-04-2022] #1 Imagine [01-05-2022] #1 Imagine [15-07-2022] ⚠️ Imagine ⚠️ Pasangan di cerita ini murni untuk kepentingan cerita ⚠️ Apa pun yang ada...