52.

400 97 17
                                    

Masih di suasana masa SMP.

...

"Gue masih nggak ngerti kenapa lo mutusin gue, Bin." Yiren menatap Soobin yang duduk di sebelahnya, mereka sedang berada di perpustakaan.

"Apa yang kurang dari gue?" tanya Yiren lagi karena tak kunjung mendapat jawaban.

Yiren menghela napas, ia kenal Soobin, tidak mudah membuat cowok itu membuka suara. Apalagi jika menurutnya pertanyaan yang diajukan tidak penting.

"Karena lo udah dengar gue mau dijodohin sama Yoshi? Lo putusin gue karena Yoshi teman lo?" Yiren menggeleng. "Enggak, kan? Lo tau gue cinta banget sama lo, sayang banget. Gue bakal usahain supaya perjodohan ini batal. Gue bakal bilang ke orang tua gue kalau kita--"

"Yiren," potong Soobin, cowok itu menatap Yiren. "Jangan berisik, ini perpustakaan," katanya, membuat harapan Yiren seolah terhempas. Ia kira Soobin akan menjawabnya, memberi alasan, atau bahkan mengusulkan solusi.

Tapi ini apa?

"Lo udah nggak suka sama gue, Bin?" tanya Yiren lirih, terdengar hampir putus asa di telinga Soobin.

"Kurang apa lagi gue? Semua yang lo butuhin lo minta, gue bisa kasih. Jangan kayak gini, gue gak--"

"Gue nggak butuh apa-apa dari lo, sekarang lo bisa pergi," sahut Soobin tanpa menoleh, fokus pada buku tebal di depannya.

"Lo kenapa sih?!" Yiren tiba-tiba beranjak sambil menggebrak meja, mengundang perhatian pengunjung perpustakaan yang lumayan banyak karena sedang jam istirahat.

"Gue tau ya lo ganteng lo pinter, tapi nggak ada hak buat lo seenaknya sama gue! Tiba-tiba minta putus dan diemin gue kayak musuhan. Lo pikir lo siapa, Soobin?"

Soobin mendengarkan dengan jelas setiap kata yang terlontar dari mulut cowok itu, tapi ia hanya diam, tidak perduli. Ia tahu sekarang banyak yang memerhatikan.

"Oh." Tiba-tiba Yiren tertawa sumbang. "Sanha?"

Kali ini Soobin langsung mendongak, sorot matanya berubah begitu mendengar nama Adiknya disebut dengan nada seperti itu.

"Karena Sanha, kan?" tanya Yiren, lebih ke memastikan.

"Maksud lo apa?"

"Lo mutusin gue karena Sanha, kan?" Yiren memperjelas pertanyaannya. "KARENA DIA JUGA SUKA GUE, KAN??"

....

"Sumpah pemandangan aneh banget lihat Soobin dihukum begitu," komentar Haechan yang berdiri di sebelah Bomin sambil makan camilan.

"Lebih aneh lagi dihukumnya bareng pacar Yoshi," respons Bomin yang sesekali juga mencomot camilan milik Haechan.

"Kalau Sanha mah gue nggak heran, dia kan bosen jadi murid teladan jadi bikin gara-gara biar dihukum dan dikata badboy F5 punya."

"Tapi habis itu kena omel nyokap nggak berani lagi." Bomin terkikik bersama Haechan.

"Katanya gara-gara mereka ribut di perpus." Seungmin tau-tau nongol entah dari mana, disusul Sanha. Iya kalau ada Seungmin pasti ada Sanha.

"Ribut? Karena apa? Masa karena CLBK?" tanya Haechan memberondong.

"CLBK yang gimana tuh? Emang mereka pernah deket?" tanya Bomin sambil nyengir.

"Cekcok lama belum kelar, alias ributnya pas masih pacaran belum selesai keburu putus, eh sekarang bersambung," jawab Haechan, sok serius. "Tapi itu cuma berlaku buat yang pernah pacaran, mereka kan enggak."

"Bisa aja lo!" toyor Sanha. "Tapi kan sekarang Yiren udah sama Yoshi, kenapa masih riwehin Abang gue?"

"Karena Abang lo cakep, nggak kayak lo," jawab Haechan asal.

Bukan Meteor Garden - Kanemoto Yoshinori [SELESAI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang