30.

499 125 7
                                    

"Sore, bu boss!"

Kamu kaget saat tiba-tiba Haechan menyapa tepat di samping kamu, cowok itu tersenyum lebar hingga deretan giginya terlihat.

"Apa?" tanyamu, malas, lalu kembali lanjut membersihkan meja Cafe.

"Cuek banget, udah tiga hari nih gue nggak ke sini, masa nggak kangen?"

Kamu mencibir. "Ngapain kangen sama lo? Rasanya Cafe damai karena nggak ada tukang ribut."

"Yah, penonton kecewa," jawab Haechan lemas. "Tapi, gue juga nggak kangen sama lo sih."

Kamu melirik cowok itu sekilas, lalu melengos malas. Lah ngapain kangen kalau di sekolah aja ketemu?

"Lo ngapain sih ngikutin gue?" tanya kamu kesal, karena alih-alih duduk di salah satu kursi Cafe, Haechan malah ngikutin kamu.

Haechan meringis. "Pengen aja," jawabnya. "Mau gue bantu nggak?"

"Nggak perlu, udah sana mending lo duduk, nggak malu apa dilihatin orang-orang?"

"Ngapain malu, gue kan ganteng."

"TERSERAH!"

Haechan tertawa, cowok itu akhirnya duduk di salah satu kursi yang mejanya sedang kamu bersihkan. Haechan menangkup wajahnya lalu menumpukan siku pada meja, dia menatap kamu dengan intens.

"Apa lihat-lihat?" tanya kamu sewot, dia menggeleng pelan tapi tidak mengalihkan perhatian sama sekali.

"Kalau butuh bantuan atau mau cerita, bilang aja sama gue. Haechan ganteng ini bakal ada setiap saat," katanya tiba-tiba.

Kamu meliriknya. "Emangnya gue kenapa?"

"Lucu ya orang pinter tapi pura-pura bego," jawabnya lalu tertawa pelan.

Kamu terdiam, tiba-tiba teringat dengan hal-hal membingungkan yang terjadi padamu belakangan ini. Yoshi yang jadi aneh, F5 yang ngejauhin kamu, bahkan sampai Hyunjin yang tiba-tiba kembali dan menceritakan semuanya.

Kamu menggeleng. "Nggak ada." Lalu pergi ke belakang meninggalkan Haechan yang hanya bisa tersenyum tipis.

"Gue tau lo bingung, gue harap lo mau bertahan sebentar lagi biar Yoshi percaya."

.
.
.
.
.

Kamu menarik napas besar setelah lari-larian di koridor rumah sakit, iya sekarang kamu ada di rumah sakit karena mendapat pesan dari Hyunjin.

Bukan, bukan karena Hyunjin yang mengirim pesan jadi kamu langsung datang padahal baru pulang kerja. Tapi karena Hyunjin bilang kalau keadaan adiknya, Hyuna, yang memang punya penyakit bawaan sejak lahir, sekarang memburuk.

Kamu juga baru tahu kalau Hyuna dirawat di rumah sakit. Walau Hyunjin sudah diusir dari rumah, tapi dia masih sesekali menemui Hyuna tanpa sepengetahuan orang tuanya.

"Hyunjin!" Cowok bersurai hitam itu menoleh.

Hyunjin terdiam sejenak melihat kamu yang berjalan cepat ke arahnya, sampai akhirnya cowok itu melangkah mendekat, dan langsung menubruk tubuh kamu, memelukmu erat.

"Makasih udah datang," ucapnya dengan suara serak. "Hyuna lagi operasi."

"Operasi?" tanya kamu, kaget.

"Jantung Hyuna udah hampir nggak berfungsi, bisa nggak bisa hari ini harus operasi atau kalau nggak Hyuna--"

"Stt." Kamu memberi jarak. "Duduk dulu, tenangin diri lo."

Kamu menuntun Hyunjin untuk duduk, sorot mata cowok itu terlihat seperti benar-benar putus asa. Kamu tahu benar seberapa sayang Hyunjin pada Hyuna walaupun bukan saudara kandung.

Bukan Meteor Garden - Yoshinori [00L Imagine] [SELESAI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang