28.

504 129 11
                                    

Kamu yang sedang membersihkan meja di depan Cafe lantas menoleh saat mendengar suara berisik mesin motor, ada sekitar delapan motor besar berbelok ke parkiran Cafe.

Kedua mata kamu menyipit saat salah satu dari pengendara motor itu melepas helmnya, diikuti yang lain. Cowok bersurai hitam dengan headband hitam melingkar di kepalanya.

Cowok itu tersenyum dan melambaikan tangan pada kamu-- sepertinya.

Kedua mata kamu membulat. Tidak salah lagi, itu Hyunjin.

Hyunjin dengan setelan hoodie hitam dan celana jeans ripped warna senada itu melangkah mendekat pada kamu yang masih terdiam.

"Malam," sapanya, membuat kamu tertarik dari lamunan.

Lebih dari sepuluh cowok berpakaian gelap berdiri di belakang Hyunjin, membuat kamu menatap ngeri ke arah mereka.

"Nggak usah takut, mereka teman-teman gue," ucap Hyunjin. "Cafenya masih buka, kan?"

"Ha? Oh-- iya, masih." Kamu merespons lambat.

Teman-teman Hyunjin langsung menempati bangku yang disediakan di depan Cafe, seolah ini adalah tempat tongkrongan mereka.

Pengunjung di dalam Cafe sampai menoleh menatap lewat kaca karena penasaran dengan keributan di luar.

"I-ini teman-teman lo mau pesen?" tanya kamu.

Hyunjin malah tertawa singkat. "Iya lah, lo pikir ke sini mau apa? Malak?"

Kamu meringis. "Ya udah mau pesan apa? Gue--"

"Samain aja, gue yang bayar," sahut Hyunjin, lalu melangkah masuk ke Cafe dan menuju kasir.

Kamu memerhatikan langkah cowok itu, dari belakang sosok Hyunjin dengan rambut pendek dan headband hitam tampak sangat familiar di mata kamu.

Iya, sangat.

.
.
.

2 tahun lalu.

"HYUNJIIIN!"

Kamu berlari mendekati Hyunjin yang baru selesai latihan basket, wajah cowok kelas 2 SMP itu penuh keringat, tapi sama sekali tidak mengurangi kadar ketampanannya.

Setidaknya di mata kamu.

"Gue bawain minum buat lo." Kamu menyodorkan sebotol air mineral yang langsung diambil alih cowok itu.

"Thanks,"

Kamu duduk di sebelah Hyunjin begitu teman-temannya pergi, mereka tahu kalau kamu dan Hyunjin butuh waktu berdua.

Padahal saat itu, hubungan kalian hanya sebatas teman.

"Jin," panggil kamu, ragu.

"Hm?" gumam Hyunjin tanpa menoleh, cowok itu menyisir surainya yang sedikit basah ke belakang dengan jari. "Gue harus potong kayaknya, udah panjang banget nih rambut."

"Ini buat lo,"

Hyunjin menoleh, menatap benda yang kamu sodorkan padanya. Sebuah headband hitam yang kamu beli kemarin. Sebenarnya kamu tidak berniat membeli headband, tapi kebetulan melihat benda hitam ini dan kelihatan bagus, kamu membelinya.

Sebenarnya ada alasan lain, kamu langsung ingat Hyunjin saat melihat benda ini. Soalnya, Hyunjin suka ribet sama rambutnya saat bermain basket.

Iya sih, cowok kalau udah mainin rambut itu gantengnya nggak ketulungan. Tapi kalau posisinya lagi tanding kan jadi ganggu.

"Wah, buat gue?" Kedua mata Hyunjin berbinar.

Kamu mengangguk cepat, lalu menyerahkan benda itu. Hyunjin dengan raut wajah senang langsung membuka kemasannya dan mencoba headband hitam pemberian kamu itu.

Bukan Meteor Garden - Yoshinori [00L Imagine] [SELESAI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang