Mau update sore tadi tapi listrik mati, jadi sekarang aja xixi
Selamat membaca~
...
...
.
.
...
..."Tiba-tiba aja mau kenaikan kelas."
Kamu menegakkan kepala, kaget saat bangku di samping meja yang sedang kamu bersihkan tiba-tiba diisi oleh seseorang.
"Lo ngapain di sini?" tanyamu.
"Ya mau nongkrong lah," jawab cowok itu. "Latte kayak biasanya ya, jangan lupa harus lo yang buat."
Kamu rolling eyes, lalu melanjutkan kegiatan membersihkan meja lain. Cowok yang tak lain adalah Haechan itu terus memerhatikan setiap gerikmu, membuatmu merasa terawasi.
"Berhenti lihatin gue kayak gitu," tegurmu, melirik Haechan yang langsung nyengir.
"Ada apa?"
Kali ini kamu menoleh. "Aneh banget, lo yang merhatiin gue segitunya malah lo yang nanya ada apa. Harusnya gue yang nanya, kenapa lihatinnya gitu banget?"
"Karena ada yang beda aja dari lo hari ini," jawab Haechan.
Kamu tidak menjawab lagi karena ada pelanggan datang, kamu langsung menuju kasir untuk melayani pelanggan baru itu. Lagi dan lagi Haechan terus memerhatikanmu. Setelah menyiapkan pesanan, kamu mengantarkan Latte milik Haechan.
"Makasih," kata Haechan. "Duduk dulu, gue mau tanya."
"Nggak bisa, gue harus kerja. Hari ini Kak Seulgi izin telat jadi gue handle depan sendiri."
"Ya udah gue bantuin--"
"Gak usah!" sahutmu saat Haechan beranjak. Kamu menghela napas, lantas menarik kursi di depan cowok itu dan duduk di sana.
"Apa? Cepet. Nanti keburu ada pelanggan lagi."
"Pernah dibilangin seseorang kalau habis nangis dikompres dulu nggak bengkak, kan?" tanya cowok itu begitu kalimatmu selesai. "Mata lo nggak bisa bohong."
Kamu langsung buang muka. "Nggak jelas lo," ucapmu judes.
Haechan tertawa kecil. "Ya udah kalau nggak mau cerita, soalnya gue merasa tahu sesuatu."
Kamu kembali menatap Haechan yang kini tersenyum sok misterius, keningmu berkerut tipis.
"Penasaran, kan?"
"Enggak." Kamu beranjak saat melihat Seulgi datang. "Gue mau kerja lagi, selamat menikmati."
Tanpa menunggu respons cowok itu, kamu kembali menuju kasir untuk menemui Seulgi. Wanita itu menoleh dan tersenyum tidak enak.
"Kak, izin ke belakang dulu ya? Mau cek group tugas dulu."
Seulgi sempat mengacungkan jari jempolnya sebelum melayani pelanggan, sementara kamu sempat melirik Haechan yang sibuk dengan ponselnya sebelum melangkah menuju loker pegawai untuk memeriksa ponsel.
Benar saja ada banyak tag di chat group tugas kelompokmu. Ada chat pribadi juga dari Bomin, cowok itu satu kelompok sama kamu tapi tidak mau masuk group chat.
Tring!
Ada pesan yang baru masuk, kamu kira dari Haechan karena tadi cowok itu main ponsel. Ternyata dari Yoshi.
Yoshi❣️
Aku di luarKamu mengerjap setelah membaca pesan itu-- aku? Yoshi mengubah aksennya?
Yoshi❣️
Kalau gak sibuk keluar bentar, aku mau ngomong.Kamu kembali menutup pintu loker, lalu menghampiri Seulgi dan membisikkan sesuatu. Wanita itu tersenyum tanda memberi izin. Kamu langsung keluar dari Cafe untuk menemui cowok yang mengirimu pesan tadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Meteor Garden - Kanemoto Yoshinori [SELESAI]✔
Fanfiction[IMAGINE PROJECT] Yang pasti ini bukan kisah manis masa SMA seperti drama Meteor Garden! #1 Imagine [18-04-2022] #1 Imagine [01-05-2022] #1 Imagine [15-07-2022] ⚠️ Imagine ⚠️ Pasangan di cerita ini murni untuk kepentingan cerita ⚠️ Apa pun yang ada...