Kamu berharap hari Sabtu ini berjalan lambat, tapi sepertinya waktu tidak sedang berpihak di kamu. Sekarang sudah pukul enam sore, kamu sesekali menatap gelisah ke arah jam dinding.
"Kak?"
Kamu mengerjap, tertanya tadi sampai melamun. Dengan cepat perhatianmu teralih pada cewek bersurai sebahu yang ingin memesan sesuatu.
Ayo Y/n, jangan ngelamun, kamu masih kerja!
Setelah menyajikan semua pesanan, kamu kembali mendongak menatap jam dinding. Gila! Udah setengah jam aja!
Pintu Cafe terbuka, membuat kamu spontan menoleh dengan was-was. Sejak sore tadi, ini yang kamu lakukan setiap ada pelanggan datang. Dan sekarang orang yang sejak tadi kamu waspadai sedang berdiri di ambang pintu sambil menatap kamu.
Kamu merasa perhatian pengunjung Cafe langsung tertuju pada cowok itu, apalagi hari ini Cafe ramai karena malam minggu. Bahkan cewek-cewek yang datang bersama pacarnya juga ikut menatap kedatangan Yoshi. Kamu melirik mereka, entah kenapa jadi membatin.
Lihatinnya biasa aja, kayak nggak pernah lihat orang ganteng!
Saat berada di depan kamu, cowok itu tersenyum, membuat beberapa cewek di sana langsung membuang muka sambil senyum-senyum sendiri. Salah tingkah.
Yang disenyumin kan gue! Batin kamu.
"Selamat sore," ucap cowok itu. "Masih kerja aja, kan mau jalan-jalan."
Kamu langsung melotot ke Yoshi yang dengan sengaja mengulurkan tangan dan mengusap puncak kepala kamu, membuat cewek-cewek yang memerhatikan kalian langsung memekik tertahan. Cowok itu malah tersenyum tidak bersalah seolah memang sengaja melakukannya.
Kamu yang risih karena jadi pusat perhatian langsung menarik Yoshi ke salah satu bangku yang paling jauh dari keramaian pengunjung. Kalian duduk berhadapan di sana, Yoshi menatap kamu sambil tersenyum, sementara kamu menatap kesal pada cowok berjaket hijau army itu.
"Gue udah izin ke Kak Joy kalau mau minjem lo buat malam ini," ujar Yoshi membuat kamu langsung mendelik.
Minjem? Emangnya kamu barang! Lagipula ucapan Yoshi sangat ambigu, kalau ada yang dengar bisa-bisa jadi salah paham.
"Udah sana siap-siap, gue tunggu di sini," ucap Yoshi. "Nggak usah dandan, lo udah cantik."
Kamu menahan napas mendengar itu, tapi jujur ada sedikit rasa bahagia dan malu. Kamu tidak melihat sorot bercanda dalam mata Yoshi saat mengatakannya, suara cowok itu juga terdengar yakin. Mungkin kalau sedang tidak kesal, bisa-bisa kamu blushing.
"Harus banget sekarang, ya? Cafe lagi rame nih, gue--"
"Hallo, kawan-kawanku yang akan berkencan." Seseorang tiba-tiba datang menghampiri kamu dan Yoshi, membuat kalian menoleh.
"Haechan? Lo ngapa--"
"Ada tugas dari bapak negara," sahut Haechan. "Katanya lo berdua mau kencan perdana, jadi gue sebagai sahabat yang baik hati, pengertian, dan tidak sombong ini akan membantu. Gue gantiin lo bantu Kak Joy malam ini."
Yoshi rolling eyes. "Nggak gratis."
Perkataan Yoshi membuat Haechan cengingisan, cowok itu memang membuat kesepakatan dengan Yoshi agar bisa ngajak kamu kencan.
"Yang penting lo berdua bisa kencan, dan gue dapat apa yang gue mau!" ujar Haechan. "Dahlah gue kerja dulu, selamat bersenang-senang!"
Kamu cengo. Tingkah Haechan memang ada-ada saja. Tapi yang bikin kaget, kok Yoshi sampai mau minta tolong ke Haechan? Cuma biar bisa ajak kamu jalan malam minggu ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Meteor Garden - Kanemoto Yoshinori [SELESAI]✔
Fanfic[IMAGINE PROJECT] Yang pasti ini bukan kisah manis masa SMA seperti drama Meteor Garden! #1 Imagine [18-04-2022] #1 Imagine [01-05-2022] #1 Imagine [15-07-2022] ⚠️ Imagine ⚠️ Pasangan di cerita ini murni untuk kepentingan cerita ⚠️ Apa pun yang ada...