"Assalamalaikum."
Kamu yang sedang menyuapi Bunda, menoleh karena pintu ruangan terbuka. Si kembar baru saja pulang sekolah, mereka langsung masuk untuk salim pada Bunda dan kamu.
"Tunggu bentar ya, Kakak masih suapin Bunda, habis ini kita beli makan."
"Nggak usah, kak," jawab Jisung.
Kamu mengerutkan kening. "Kalian udah makan?"
Dua bocah itu mengangguk bersamaan.
"Tadi ada kakak cowok yang katanya teman kak Y/n, dia ngajak makan Jisung sama Jeongwoo. Kita diajak makan ayam loh, Kak!" jawab Jisung, bersemangat.
"Kalian makan sama orang yang nggak dikenal?" tanya Bunda.
Jisung dan Jeongwoo langsung menatap Bunda, lalu menunduk takut-takut.
Kamu yang mengerti, berusaha menjelaskan pada Bunda. "Mungkin itu Soobin bunda, teman Y/n yang juga lagi di rumah sakit ini. Dia nemenin adiknya yang dirawat di sini."
"Walaupun itu teman kamu, bunda kan nggak pernah ngajarin kalian buat interaksi sama orang asing, apalagi sampai mau dikasih apa-apa."
"Ma'af bunda, kita nggak bakal ulangin lagi." Jisung dan Jeongwoo menjawab hampir bersamaan.
"Nanti Y/n bakal temuin Soobin buat ganti uangnya, Bun. Udah jangan dimarahin mereka."
Kamu membantu Bunda untuk minum obat setelah selesai makan, lalu menunggu Bunda sampai tidur.
Setelahnya, kamu merapikan alat-alat makan Bunda, lalu beranjak. "Kakak beli makan dulu ya, kalian jaga Bunda."
Jisung dan Jeongwoo yang duduk di sofa langsung mengangguk, kamu meraih sligbag di atas meja sebelum keluar dari ruangan.
.
.
.
.
.Langkah kamu tertahan di pintu masuk kantin, perhatian kamu langsung tertuju pada cowok yang duduk sendiri di bangku pojok kantin.
Kening kamu berkerut. "Seungmin?"
Seolah mendengar gumaman kamu, cowok itu menegakkan kepala dan langsung bertemu tatap dengan kamu. Hal itu membuat kamu mengerjap dua kali.
Seungmin tersenyum, cowok yang memakai setelan kemeja kotak-kotak hitam putih dan jeans hitam itu melambaikan tangan pada kamu.
Kamu sempat celingukan, memastikan kalau lambaian tangan itu ditujukan ke kamu. Setelah merasa tidak ada orang dari arah kamu datang, kamu menunjuk diri sendiri.
Seungmin mengangguk, memberi isyarat agar kamu menghampirinya. Dengan langkah ragu kamu berjalan mendekat.
"Lo ngapain di sini?" tanya kamu setelah duduk berhadapan dengan cowok itu.
"Biasanya orang ke rumah sakit ngapain?" tanya dia balik.
Kamu mencibir. "Nemuin Soobin ya? Bagus tuh, dia sendirian mulu di sin--"
"Enggak," potong Seungmin, kamu bisa melihat perubahan ekspresi di wajah cowok itu. "Hari ini jadwalnya gue kontrol."
Kamu merasa mood Seungmin berubah, membuat kamu merasa tidak enak. Apa kamu harus minta maaf?
"Eum, Seung--"
"Lo punya adek kembar, kan?" tanya Seungmin tiba-tiba, cowok itu tersenyum. "Tadi gue makan bareng dia, pasti seru punya dua adek gitu. Mana mereka imut banget."
Kamu mengerjap. "S-seru? Imut?"
Seungmin mengangguk. "Kayaknya gue harus sering-sering main sama adek lo deh."
Kamu tertawa mendengar pendapat Seungmin, sementara Seungmin kini menatap kamu bingung.
"Kenapa ketawa?"
"Imut lo bilang?" Kamu tertawa lagi. "Emang imut banget sampe rasanya pengen nendang ke kali! Lo nggak tau aja kalau mereka berdua udah ribut. Punya adek kayak mereka emang kudu sabar, emosi dibuat naik turun. Hahaha!"
Seungmin tertawa kecil. "Gue tau rasanya, gue pernah punya temen, mereka kembar, ya gitu kerjaannya ribut mulu." Perhatian cowok itu teralih ke pintu masuk kantin, tatapannya berubah.
Kamu yang menyadari itu lantas menoleh, memeriksa apa yang dilihat Seungmin sekarang. Soobin berdiri di ambang pintu, menatap ke arah tempat duduk kalian.
"Tapi gue udah kehilangan mereka."
"Eh?"
Soobin berbalik dan pergi meninggalkan kantin, setelah itu kamu melihat Seungmin menunduk dengan tatapan yang tidak bisa kamu artikan.
Kamu tidak mau asal membuat kesimpulan. Tapi sepertinya.... Ada yang tidak beres di sini.
.
.
.
.
."Y/N!"
Kamu baru akan masuk kelas saat mendengar suara Karina dan Giselle, dua cewek itu terlihat berlari ke arah kamu.
"Y/n, lo kemarin ke mana? Kenapa nggak sekolah? Sakit?" tanya Karina langsung.
Kamu menggeleng. "Bunda yang sakit, kenapa?"
Mendengar jawaban kamu, dua cewek itu menghela napas lega. Lalu secara tiba-tiba Karina narik kamu menjauh dari pintu kelas, sementara Giselle mengikuti dari belakang sambil celingukan.
"Kenapa ke sini? Gue mau ke kelas, bentar lagi masuk."
Karina dan Giselle membawa kamu ke gang antar gedung yang tidak terlalu lebar, dua cewek itu bertatapan sebelum menatap kamu.
"Lo tau nggak kalau kemarin ada kejadian besar di sekolah?" tanya Karina langsung, membuat kamu menatap mereka bergantian, lalu menggeleng.
"Udah gue tebak sih, lo kan kudet walau ada akun gossip sekolah," celetuk Giselle, cewek itu menepuk pundak kamu. "Kemarin ada ribut, ada yang berantem," katanya.
Kamu berdecak. "Gitu doang ngapain kalian kasih tau gue? Orang bukan masalah gue juga. Udahlah gue mau balik ke kelas!"
"Et et et, bentar dong. Belum selesai nih!" Karina menahan lengan kamu.
"Apa lagi sih? Gue nggak peduli ya, biar mereka berantem kek balapan kek, siapapun mereka gue nggak peduli ya."
"Ya emang nggak perlu lo peduliin sih," ujar Giselle. "Tapi masalahnya sekolah langsung gempar gara-gara kejadian kemarin sampai seharian digossipin di akun gossip sekolah."
Kamu rolling eyes, lalu mengangguk. "Oke, udah? Mau apa lagi?"
"Dih, lo nggak nanya siapa mereka?!" pekik Karina yang kesal dengan respon kamu, sementara kamu menggeleng.
Giselle menghela napas, lalu menepuk pundak kamu. "Walaupun lo nggak nanya bakal tetep gue kasih tau sih kalau yang ribut Yoshi sama Haechan."
"Oh mereka-- ha? Siapa??"
"Tuh kan kaget." Giselle terkekeh. "Yoshi sama Haechan, nggak tau deh penyebabnya apa tapi mereka berantem di auditorium kemarin waktu ada rapat guru. Gila, Yoshi kalau marah serem banget!" Cewek itu bergidik mengingat kejadian kemarin.
Karina mengangguk setuju. "Kalau Seungmin sama Bomin nggak datang, pasti Haechan beneran pingsan."
"Iya, ya. Nggak nyangka gue kalau--- loh, Y/n! Mau ke mana? Kita belum selesai!"
Kamu mengangkat tangan dan melambaikannya tanpa berbalik. "Masuk kelas udah bel!"
Saat kamu baru masuk kelas, perhatian kamu langsung tertuju pada Soobin yang duduk di bangkunya, tapi spontan langsung menoleh ke arah lain saat cowok itu menyadari ada yang menatapnya.
Kamu masih penasaran sampai sekarang soal saudara Soobin yang dirawat, katanya kecelakaan karena balapan motor. Tapi sampai sekarang kamu belum menemukan waktu yang tepat untuk bertanya.
.
.
.
Tbc~MunLovea
Sabtu, 22 Mei 2021
![](https://img.wattpad.com/cover/262386855-288-k683857.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Meteor Garden - Yoshinori [00L Imagine] [SELESAI]✔
Fanfic[IMAGINE PROJECT] Yang pasti ini bukan kisah manis masa SMA seperti drama Meteor Garden! #1 Imagine [18-04-2022] #1 Imagine [01-05-2022] #1 Imagine [15-07-2022] ⚠️ Imagine ⚠️ Pasangan di cerita ini murni untuk kepentingan cerita ⚠️ Apa pun yang ada...