chapter 14

813 74 0
                                    

paginya, jeno dan renjun sudah siap untuk menjemput chenle dan haechan. dini hari tadi haechan mengabari bahwa mereka sampai di rumah pukul sembilan pagi.

"sayang, udah siap?" tanya jeno yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"siap. aku selalu siap kalau mengenai chenle" ucap renjun dengan wajah yang memiliki mood bagus.

"bagus. kamu tambah cantik kalo senyum gitu" ucap jeno seraya merapihkan poni renjun yang jatuh ke mata.

"bisa ga sih mas, kapan-kapan bilang aku ganteng gitu. cantik sama gemes terus" cibir renjun hingga membuat bibirnya mengerucut.

"tapi gimana lagi sayang, kamu aja sekarang gemes-"

"ihhhh mas jeno super nyebelin tapi kenapa aku bisa sayang banget sama kamuuu" renjun menangkup pipi jeno hingga membuat bibir jeno mengerucut juga.

"uyu uyu, runjun sukurung guntung bungut. upulugu kulu huur up" ucap jeno karena pipinya masih ditangkup sama renjun.

trans : iya iya, renjun sekarang ganteng banget. apalagi kalo hair up.

"coba ulang yang bener ngomongnya" ucap renjun lalu melepaskan tangannya dari pipi jeno.

"renjun lee sekarang ganteng banget apalagi kalo hair up" ucap jeno lalu mengecup dahi renjun.

"ihhhh tuhkan suka ngambil kesempatan. tau gitu aku bikin poni aja tadi hhhh" renjun merajuk lalu memunggungi jeno.

"tuhkan, mintanya dibilang ganteng padahal kelakuanmu sendiri gemes gini. kalo kata orang ya, bayi kok punya bayi" ucap jeno yang masih meledek renjun.

"lama-lama mas aku tonjok ya. gini-gini aku masih cowo loh mas" ucap renjun seraya berbalik dan mengepalkan tangannya.

"ey ey iya maaf sayang, aku gamau ditonjok sama kamu. ayo sekarang kita berangkat aja" ucap jeno lalu merangkul renjun keluar rumah.

"takut kan? makanya jangan macem-macem sama aku" ucap renjun yang merasa bangga karena jeno tadi takut dengannya.

"terakhir aku liat kamu nonjok waktu kuliah waktu itu, emang waktu itu ada apa?" tanya jeno sambil mengunci pintu utama.

"oh ituuuu, waktu itu ada yang ganggu cewe makanya aku bantu nonjok dia. dia sekelas sama haechan kalo ga salah, habis itu dia keluar dari kuliah. antara dikeluarkan atau dianya yang sadar sendiri keluar" ucap renjun.

"cewe itu gebetanmu kan?" tanya jeno.

renjun diam lalu melipat bibirnya karena tiba-tiba jeno mengungkit masa lalu, "mas, dia bukan crushku. aku cuma naksir dia waktu kita udah putus. waktu itu aku mikir hubungan kita gabisa diselamatkan" ucap renjun lalu menunduk.

jeno menarik renjun kedalam pelukannya dan mengusap-usap punggung renjun, "nyatanya sampai sekarang kita baik-baik saja kan? semoga kita bisa langgeng sampai maut memisahkan kita, janji?"

renjun mulai menegakkan kepalanya dan menatap jeno, "janji"

"sekarang, ayo ikut mas. mas mau nunjukin sesuatu" ucap jeno lalu mendorong renjun pelan sampai di tempat yang ingin ditunjukkan jeno.

"mas, ini ada apa sih?" tanya renjun yang mulai penasaran.

"ikut mas aja, mas tuntun dari belakang. sebentar lagi kok" ucap jeno.

renjun hanya menurut jeno yang menuntun dia dari belakang. renjun tidak tau bahwa ia akan diberi kejutan seperti ini.

hingga sampai di dekat taman dekat rumah. jeno berhenti, renjun juga ikut berhenti.

"sekarang coba noleh ke samping kanan" ucap jeno

renjun menoleh ke kanan dan melihat ada mobil berwarna biru disana, "mobil? mobil siapa?" tanya renjun.

sweetest thingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang