chapter 17

691 72 0
                                    

chenle berlarian memasuki rumah dan mendekati renjun yang masih duduk di sofa ruang tengah.

"lapangan basket nya udah jadi, pa!! ayo mainn" chenle mengguncang lengan renjun.

"lele duluan aja ya. kaki papa lagi pegel ini" ucap renjun seraya mengusap rambut chenle.

"loh? kaki papa kenapa? ada yang sakit?" tanya chenle lalu melihat kearah kaki renjun yang sedang diluruskan. dahi chenle mengkerut karena tidak menemukan luka disana.

"tapi kaki papa gaada lukanya tuh?" tanya chenle.

"papa tadi jatuh dari tangga" ucap jeno yang baru saja keluar dari kamar.

"kok bisa?! papa ga kenapa kenapa kan?" tanya chenle.

"gapapa kok lele sayang, kaki papa udah sembuh" ucap renjun seraya mengacungkan jari jempolnya.

"syukurlah kalo gitu. nanti papa gaboleh main basket ya, papa dirumah aja" ucap chenle.

"siap chenle gemes" ucap renjun, tangannya mencubit pelan pipi chenle.

"ngomong-ngomong, ayah mau kemana?" tanya chenle.

"ayah mau rapat di kantor. nanti lele main basketnya sama paman haechan aja yaa, papa jangan diajak main basket" ucap jeno.

"iya dong!!! lele ga bakalan ngajak papa biarin papa sembuh dulu kakinya. ayah juga semangat yaa rapatnya" ucap chenle.

"siap lele" jeno mengusap rambut chenle, "sayang, aku berangkat dulu ya. tetep duduk disini aja kalo ada perlu bilang ke chenle atau haechan" ucap jeno.

"bilang ke chenle ajaa. pasti lele kerjain langsung" ucap chenle.

"anak baik. yaudah ayah berangkat dulu ya, semoga bersenang-senang bermain basket sama paman haechan" ucap jeno lalu melambaikan tangannya kepada chenle dan renjun.

"lele antar yaa ke depan. papa, aku kedepan yaa mau nganter ayah" ucap chenle.

"iya lele sayang, jangan lari-lari yaa" ucap renjun.

"sebentar. lele ke depan dulu nanti ayah nyusul, ayah mau ngambil berkas yang ketinggalan" ucap jeno. chenle menganggukkan kepalanya lalu berjalan kedepan rumah.

setelah itu, jeno mendekati renjun dan duduk disebelah renjun.

"jangan khawatir yaa. bersihkan pikiran kotor dikepalamu, intinya jangan khawatir. mas gapapa" ucap jeno.

"mas..." renjun memeluk jeno dengan erat, jeno juga membalas pelukan renjun.

"mas ke kantor dulu, ya? kamu duduk aja disini. kalau ada apa apa bilang aja ke chenle, ya? anak kita bisa diandalkan" ucap jeno.

renjun mengangguk untuk menjawab ucapan jeno barusan.

jeno memegang pipi renjun, "boleh?"

setelah mendapatkan anggukkan kepala dari renjun, jeno mengecup bibir renjun dengan pelan.

"mas jeno kok permisi dulu?" tanya renjun setelah ia dan jeno melepaskan ciuman itu.

"hahahaha takutnya kamu risih" ucap jeno.

"enggakk!!! kata... kata siapa..." ucap renjun lalu menundukkan kepalanya karena wajahnya hampir memerah.

"ayahhhhhh kok lama bangetttt?" teriak chenle dari luar.

"iyaaaaa ini ayah mau kedepannnn" balas jeno.

"yaudah mas mau ke kantor dulu yaa. dadaaah" jeno melambaikan tangannya kepada renjun lalu keluar dari rumah.

sweetest thingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang