chapter 15

868 78 2
                                    

beberapa menit menunggu, akhirnya haechan keluar dari bis sambil menggendong chenle. sepertinya chenle masih tertidur.

"mas, haechan udah sampe. ayo bantuin" ucap renjun lalu keluar dari mobil, jeno berjalan dibelakangnya.

"biar gue aja yang gendong chenle, chan. lo ga ketiduran tadi?" tanya renjun seraya menggendong chenle.

"ya kali gue tidur, gue jagain chenle sama barang-barang. gue sempet ketiduran tadi cuma bentaran doang" ucap haechan.

"apa kabar chan?" tanya jeno seraya membawa tas chenle.

"kabar gue baik jen, ya gitu tapi gue cape ngerjain tugas dari dosen" ucap haechan.

"lo gaada niatan mau nikah?" tanya jeno.

"nanti, kapan-kapan deh kalo udah selesai kuliah. gue lagi males ngomongin pernikahan" ucap haechan.

"mas, kalo mau ngomongin pernikahan sama haechan tuh bakalan susah. ga bakalan digubris sama dia" ucap renjun.

"lo pinter juga" ucap haechan seraya mengusak rambut renjun menjadi berantakan.

"ck. lo ya nyebelin banget" dengan satu tangan renjun membenarkan rambutnya yang berantakan.

hingga akhirnya renjun tersadar bahwa jeno melihat kejadian tadi, renjun menjadi takut dan tidak berani membuka suara.

"emm. gimana kalo kita pulang? kasihan chenle" ucap renjun.

"kalian masuk aja dulu ke mobil. mas mau ke kamar mandi dulu" ucap jeno lalu meletakkan tas chenle.

"biar gue aja yang bawa barangnya" ucap haechan lalu berjalan menuju bagasi mobil.

"mobil lo baru ren?" tanya haechan.

"iya, ya gitu. mas jeno habis kena begal tapi syukurlah gapapa cuma hp diambil sama mobil rusak" ucap renjun.

"loh kok bisa? gimana kejadiannya?" tanya haechan.

"mas jeno ga cerita detailnya, waktu itu gue maklumi soalnya dia kelihatan capek banget jadi gue ga tega" ucap renjun.

"gue ikutan sedih dengernya. mana gue liat kemarin di ramalan cuaca disini hujan deras ya? lo takut ga?" tanya haechan.

"takut lah bjor. gue juga khawatir mas jeno ga pulang-pulang. pas denger suaranya gue lega banget rasanya jantung mau melorot" ucap renjun.

"hahaha lo lucu banget anjir. yaudah buruan gih masuk, chenle kasian lo gendong mulu" ucap haechan.

"loh iya, niatnya mau masuk ke mobil malah ngobrol sama lo" ucap renjun lalu masuk kedalam mobil. haechan juga duduk dikursi penumpang.

"mas jeno kok lama banget ya ke kamar mandinya" ucap renjun seraya melihat ke sekeliling parkiran.

"jeno beser mungkin?" tanya haechan yang sedang memainkan ponselnya.

*beser : kebanyakan minum jadi rasanya pengen pipis terus.

"bisa jadi sih, tadi minum banyak banget dia" ucap renjun lalu mengusap rambut chenle yang mungkin tidurnya mulai gelisah.

"dah jangan khawatir, bentar lagi jeno balik" ucap haechan.

walaupun renjun sudah berusaha untuk tidak khawatir namun ia tetap saja ada merasa janggal dihati. entah karena pandangan jeno kepadanya saat ia bercanda dengan haechan atau hanya perasaannya saja.

sebenarnya renjun sangat ingin menghampiri jeno namun mengingat chenle sedang tidur dipangkuannya dan ia tidak mungkin mengoper chenle kepada haechan, jadi renjun memilih untuk menunggu saja.

sweetest thingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang