chapter 36

571 44 4
                                    

"tuhkan, mas jeno gegayaan sih semalam. jadi demam gini kan" renjun duduk disebelah jeno dan menyeka dahi jeno yang masih berkeringat.

"maaf, mas jeno semalam kedinginan" ucap jeno sambil merucutkan bibirnya.

"iya deh, aku juga gabisa marah soalnya mas jeno lagi sakit. sekarang sarapan dulu, itu sopnya masih panas, mau disuapin atau makan sendiri?" tanya renjun.

"suapin" ucap jeno dengan suara lemas.

"okay. duduk dulu, mas. bisa kan? ga pusing?" tanya renjun sambil membenarkan bantal yang dipakai jeno.

jeno menggeleng kecil. ia menurut dan bersandar dibantal yang disiapkan renjun.

renjun sedikit menyendok nasi yang sengaja ia lembutkan dengan sop, tidak lupa ia meniup terlebih dahulu sebelum ia berikan kepada jeno.

"panas?" tanya renjun. jeno menggelengkan kepalanya.

"aku sedih banget liat mas jeno sakit gini, jadi ga ceria. cepet sembuh ya mas" ucap renjun lalu mendekatkan wajahnya.

"ett jangan, nanti ketularan" ucap jeno tiba-tiba, tangannya menahan renjun yang sudah sangat dekat dengannya.

"emang mas jeno ngira aku mau ngapain?" tanya renjun.

"mau nyium mas kan? di... bibir...?" tanya jeno ragu-ragu.

renjun tertawa, "enggalah... aku juga tau bakalan ketularan. aku pengen nyium dahi mas aja biar cepet sembuh" ucap renjun lalu mengecup dahi jeno.

"kirain ehehehehe"

renjun menarik selimut dan menata untuk jeno, agar jeno lebih enak saat tidur.

"aku mau mandi dulu ya mas. mas jeno tidur lagi aja" ucap renjun lalu berjalan keluar dari kamar.

jeno meraih ponselnya yang berada diatas meja, ia mencari kontak haechan. setelah menemukannya, ia segera menekan tombol hijau.

'wesss halo bro. gimana semalem?' tanya haechan setelah panggilan dari jeno menyambung padanya.

"lancar. tapi gue malah meriang anjir" ucap jeno sedikit berbisik.

jeno mendatarkan ekspresinya saat mendengar haechan terbahak-bahak disana.

"ngapa lo ketawa?" tanya jeno yang sudah terlanjur malas.

'maaf maaf HAHAHAHAHA bentarrrrr lo mau apaaa?' tanya haechan yang terdengar sedang menahan napas untuk tidak tertawa.

"ketawa lo selesaiin dulu njir, ngeri bengek lo" ucap jeno.

'ga ga bakalan sih. udah selesai nih, jadi gimana?' tanya haechan.

"jemput gue dong, chan. gue kalo sakit gabisa jauh-jauh dari rumah, gue ga nyaman sakit disini" ucap jeno.

'lo minta gue jemput lo sama renjun gitu? kenapa ga minta taksi online aja?' tanya haechan.

"ck. nabung chan, hemat uang" ucap jeno.

'hemat sama pelit sebelas dua belas loh. yaudah iyaa, habis satu ronde gue otw' ucap haechan.

"lagi nge-basket lo?" tanya jeno.

'iyalah. ngajarin keponakan tercinta, wasekkk'

jeno menganggukkan kepalanya, "yaudah, thanks ya. gue tutup teleponnya"

'yoiii'

=====

"ayah kenapa, paman?" tanya chenle setelah menangkap bola basket lemparan dari pamannya.

sweetest thingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang