chapter 33

452 44 0
                                    

double update~~~ 🥳🥳🥳

acara perpisahan sudah dimulai. para orang tua atau keluarga siswa-siswi sudah berkumpul di aula yang luas itu.

chenle yang sedang duduk di ruangan sebelah aula merasa sangat berdebar, karena ia akan membacakan kata-kata untuk orang tua dan guru-guru.

"kenapa?" tanya sungchan yang membuat chenle terkejut, sontak chenle memukul sungchan menggunakan kertas yang ia pegang tadi.

sungchan tertawa, tangannya berusaha untuk menahan chenle yang masih memukulnya, "maaf maaf. lagian ngelamun terus, takut kesurupan"

"sembarangan, ya enggaklah" chenle lalu menghadap ke depan.

"mikirin apa sih? deg-deg an?" tanya sungchan.

"peka lo. ya itu tau" jawab chenle sinis.

"sinis banget sih. gue minta maaf soal tadi, nanti habis acara ini selesai gue traktir" ucap sungchan.

"males" ucap chenle.

"dih?? tumben banget nolak traktiran" tanya sungchan yang sungguh tidak percaya dengan chenle saat ini.

"diem aja lo. mending lo pergi deh, atau gue yang pergi??" tanya chenle.

"galak banget yeu. yaudah, gue aja yang pergi. kalo nyari, gue ada dibelakang" ucap sungchan lalu pergi meninggalkan chenle.

"kepedean banget, siapa juga yang mau nyariin dia" cibir chenle.

chenle melihat kearah aula dari jendela besar, ia sedang mencari kedua orangtuanya dan pamannya.

"ck. kemana sih mereka tuh" ucap chenle sambil menggaruk kepalanya.

"oh itu!!!" chenle terlihat senang saat melihat ayah, papa, kakek, opa, dan paman haechan. ia juga senang jika keluarganya duduk disebelah jisung dan kedua orangtuanya.

"nanti naik panggung dua kali, semoga engga demam panggung" ucap chenle meminta permohonan.

"anak-anak ayo kumpul~" terdengar suara dari ibu guru yang meminta siswa-siswinya untuk berkumpul. chenle menoleh lalu mendekati kerumunan itu.

"setelah sambutan kepala sekolah, kalian akan menerima penghargaan, setelah itu kalian langsung kasih ucapan, baru pentas seni. jadi, persiapkan diri kalian" ucap ibu guru.

"terimakasih bu guru" ucap siswa-siswi kompak. chenle kembali ke tempat ia berdiri tadi, didekat jendela besar yang memperlihatkan para tamu melihat kepala sekolah memberikan sambutan.

"gimana caranya bisa kayak kepala sekolah ya?? berani banget di panggung selama itu, mana bagus banget lagi kata-katanya, ga pernah kehilangan kata-kata" ucap chenle sambil memperhatikan kepala sekolahnya.

"ngelamun lagi?" tanya sungchan.

"SUNGCHAN ANJINGGGG"

sungchan buru-buru menutup mulut chenle, "ssssttt! ada guru disana, lo kalo misuh enak banget"

chenle melepas paksa tangan sungchan dari mulutnya, "lo nya juga ngagetin goblok. lagian lo ngapain sih kesini lagi? gaada temen lo?" tanya chenle.

"enak aja. gue cuma mau nemenin lo, siapa tau lo butuh bantuan kan. gue sebagai teman akan membantu lo sebisa gue" ucap sungchan.

chenle tertawa, "kayak orang dewasa aja. udah ah sana, gue mau sendiri dulu. ntar kalo gue butuh, gue cari lo" ucap chenle.

"bener ya. yaudah gue pergi dulu" sungchan melambaikan tangannya lalu meninggalkan chenle sendirian lagi.

sweetest thingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang