chapter 50

341 19 0
                                    

keesokan harinya, mereka semua bangun namun kesiangan dan tentunya TERLAMBAT. chenle yang bangun pertama masih bisa santai dan berjalan ke kamar mandi.

"mas, kita telat!!" teriak renjun yang mampu membangunkan jeno bahkan haechan yang kamarnya disebelah.

"telat anyinggggg" haechan buru-buru bangun dan bergegas ke kamar mandi yang kosong, ia bahkan lupa mencari chenle yang sudah menghilang sejak pagi.

"yaampun kok bisa?" tanya jeno, bangun dan mengucek matanya yang masih merah.

"kok bisa kok bisa, malah nanya. ayo bangun!!" ucap renjun kesal, jeno yang diteriakin langsung bangun dan bergegas ke kamar mandi.

urusan mandi bisa nanti, renjun langsung membuat sarapan untuk empat orang dengan tergesa-gesa. karena tergesa-gesa, ia memutuskan untuk membuat sarapan dari makanan instan.

"gapapa sekali-sekali makan mie lagi deh." ucap renjun sambil merebus empat mie ke dalam panci.

chenle yang sudah mandi, keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju renjun dan duduk di kursi dekat meja makan.

"papa mau dibantu?" tanya chenle.

"boleh nak, bantu papa buka bukain bumbu mienya ya." ucap renjun.

"kok tumben makan mie?" tanya chenle, tangannya meraih bumbu-bumbu mie instan dan mulai membukanya satu persatu.

"karena buru-buru, sayang." ucap renjun yang masih merebus mie instan itu.

"ohh." ucap chenle datar, padahal dalam hatinya ia bersorak gembira karena akhirnya makan mie instan lagi. chenle melanjutkan membuka bumbu mienya dan menuangkan minyak dan bumbu di atas piring-piring yang sudah disediakan.

"lele kapan mandinya?" tanya renjun.

"sebelum kalian bangun." ucap chenle.

"gasik banget kenapa ga bangunin kami?" tanya renjun.

"ya gimana ya, lele pikir ga terlalu siang ini." ucap chenle, terkekeh.

"yasudah gapapa." ucap renjun.

"papa mandi dulu aja, biar lele yang rebusin mie mienya." ucap chenle.

"tapi lele ini bahaya banget nanti kalo kena air panasnya gimana?" tanya renjun, ia sangat khawatir jika chenle yang menggantikannya memasak.

"tenang aja, papa. lele ga bakalan kena cipratan air panas, kalaupun kena, lele bakalan tahan kok." ucap chenle.

renjun terdiam, dalam otaknya ia berpikir bagaimana dan apa yang harus ia lakukan. apakah ia akan menyerahkan chenle untuk memasak menggantikannya?

"papa ih malah ngelamun, cepetan sana mandi. lele gapapa kok, lele bisa." ucap chenle yakin.

mendengar keyakinan dari ucapan anaknya, renjun perlahan mengangguk dan memberikan garpu kepada chenle.

"hati-hati yaa, jangan ceroboh." ucap renjun lalu mengelus rambut chenle dengan lembut.

"ay ay captain!" ucap chenle lalu ia mulai melanjutkan merebus mie instan. sementara itu renjun pergi ke dalam kamar mandi.

haechan yang sudah selesai mandi, keluar dari kamar mandi dan bergegas ke dapur karena melihat chenle masak.

"lele masak apa? lele berani ga takut kena air panas?" tanya haechan.

"ngapain takut sih? ah kalian lebay deh, lele kan bisa masak nih." ucap chenle.

"iya deh, keponakan paman haechan udah besar sekarang, udah mau masuk SMP kan makanya bisa masak." ucap haechan, mengusap punggung chenle.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

sweetest thingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang