five

20.2K 1.1K 172
                                    

Jisung dan Chenle berada di perusahaan milik orang tua Jeno dan Sungchan. Sebenarnya Chenle tidak pernah berfikir bahwa masalah tentang Jisung yang menghajar Sungchan tempo hari akan menjadi sepanjang ini.

"Dengar Chenle, putraku sudah lama menyukaimu lantas atas dasar apa kau memilih dia yang tidak ada apa apanya di banding Sungchan?" Tanya Jaehyun dengan nada datarnya.

"Pa, bagaimanapun perasaan tidak bisa di paksakan. Papa fikir perasaan adalah sebuah mainan ? C'mon pa jangan egois kau tak suka jika aku egois tapi papa sendiri egois terkadang sifat ku memang menurun darimu"Ujar Jeno dengan nada marahnya.

"Kau boleh menghinaku asalkan jangan pernah menghina putraku. Aku sama sekali tidak pernah menghina putramu atau dirimu tapi kau menghina putraku dimana otak mu paman?"Chenle yang sudah sangat kesal karena kelakuan jaehyun menatap wajah jaehyun denagn nyalang.

"Chenle, dia lebih muda darimu dia tidak dewasa mana mungkin dia bisa memimpin rumah tangga kalian"Ujar Taeyong yang baru saja muncul dari arah pintu.

"Dengar ya, dewasa bukan tentang umur tapi dewasa itu tentang bagaimana orang itu bersikap dengan bijaksana layaknya seorang yang sudah dewasa dan lagi mana ada dewasa mengadu ke orangtuanya hanya karena tiga tonjokan dan satu tendangan. Memangnya dia bisa melindungi mommy ku heh tukang mengadu saja sok. Nih itu anaknya saya beli butuh uang berapa memang? Nanti aku minta Jaemin hyung membayar harga anakmu"Balas Jisung dengan nada sombongnya. Chenle tersenyum sambil membatin, benar benar anak Zhong Chenle.

"Pa, demi Tuhan seharusnya papa malu dan mengerti sebelum papa sukses Chenle yang membantu kita untuk bangkit jangan saat kita sudah sukses seperti ini kita melupakan hal itu. Jeno malu pa sudahlah jeno akan mengikuti jejak markeu hyung menikah lalu pergi dari rumah."Jeno berjalan keluar mengawal Chenle dan Jisung pulang ke Perusahaan Milik Chenle.

"Uncle Jeno walaupun mereka seperti itu mereka tetap orang tua uncle jadi uncle tidak boleh seperti itu nee? Jangan sampai uncle menyesal saat mereka sudah tidak bersama uncle eung!"Ucap Jisung lalu tersenyum kecil menatap wajah Jeno yang terkesan dingin.

"Ya ya aku akan berusaha untuk menjauhkan Sungchan dari kalian berdua dan maafkan perlakuan papa dan mama ku"Jeno menundukkan kepalanya merasa malu dengan kelakuan keluarga nya

"Tak apa uncle aku kan sudah memberikan pelajaran untuk uncle Sungchan hehe"Jisung tertawa kecil membuat Jeno tersenyum tipis.

"Jeno Hyung kosongkan jadwalku seminggu kedepan aku akan pergi berlibur bersama Jisung itung itung ngajak Jisung jalan jalan lah ya"Ujar Chenle ke arah Jeno yang hanya mengangguk.

Tak butuh waktu lama untuk mereka sampai kembali di perusahaan milik Chenle. Mereka langsung masuk ke ruangan masing masing. Sedamg Jisung langsung menarik Chenle ke arah kamar pribadi yang ada di ujung.

Ia membuka pintu kamar tersebut lalu menarik Chenle masuk tak lupa ia kembali mengunci pintu kamar tadi.

"Mommy tidak lupa kan jie akan memberikan hadiah untuk mommy?"Tanya Jisung

Chenle menganggukan kepalanya ragu, sejujurnya ia sudah sangat penasaran akan hadiah yang diberikan putranya kepadanya maka ia hanya menurut oleh perkataan Jisung.

"Mommy tidak boleh protes"Ujar Jisung semangat.

"Baiklah mommy tidak akan Protes mommy akan menikmati hadiahnya"setelah mengucapkan itu Chenle memilih mendudukkan dirinya di pangkuan Jisung.

Jisung menegakkan tubuhnya membawa tubuh mungil Chenle semakin merapat ke arahnya. Ia memajukan wajahnya semakin dekat dengan wajah Chenle.

Saat bibir keduanya sudah menyatu, Jisung menahan tengkuk leher Chenle melumat bibir Chenle yang sudah menjadi candu bagi Jisung.

Mommy || JichenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang