"MOMMY AYO BERENANG"Jisung berjingkrak kecil berlari ke arah pantai yang terlihat sangat jernih.
"Pelan pelan Jisung kau akan terjatuh"Chenle menarik tangan Jisung agar berhenti berlari lebih tepatnya agar Jisung berjalan lebih pelan dari sebelumnya.
Mereka memang memutuskan untuk pergi liburan hari ini, karena Jisung merengek minta pergi sekarang. Padahal di dahi remaja itu masih tertempel plaster penurun demam nya. Chenle yang tadinya akan mengajak Jisung berlibur keluar negeri memilih pergi ke pantai yang terletak tak jauh dari mansionnya. Hanya jaga jaga jika kondisi Jisung memburuk mengingat anak itu masih demam.
"Mom boleh jie lepas plasternya?"Tanya Jisung yang merasa tak nyaman terlebih saat banyak orang memperhatikannya dengan intens.
"Kalau kau melepaskan plaster itu berarti kita pulang saat ini juga"Ancam Chenle membuat Jisung menghentakkan kakinya kesal ia menurut saja.
"Aku akan berenang mom nanti plasternya basahh jika aku terus memakainya"Bujuk Jisung membuat Chenle mendengus tapi tidak kunjung mengiyakan permintaan Jisung.
"Mommy diam? Mommy marah yaa?"Tanya Jisung dengan nada lirih ia memainkan jarinya sendiri merasa takut karena Chenle hanya diam dengan tatapan datarnya.
Chenle melepas plaster yang tertempel di dahi Jisung lalu menurunkan poni Jisung untuk menutupi dahi putranya. Ia tersenyum kecil menatap mata Jisung yang sedang berkaca-kaca siap untuk menangis. "Nah sudah kau boleh pergi berenang. Mommy akan menunggumu disana jadilah anak baik"
"Uh? YEAY! terimakasih mommy" teriaknya sambil berlari meninggalkan Chenle yang sedang duduk di pinggiran pantai sambil menatap dirinya yang sedang asik bermain.
Jisung sudah merasa bosan karena bermain sendirian. Ia melihat ada satu pasangan yang sedang bermain air bersama. Ia memiliki ide jail. Dirinya meminta mingyu yang berdiri dekat dengannya lebih tepat sedang menjaganya untuk ikut ke daratan.
Dengan berlari kecil Jisung memeluk Chenle erat lalu menggendong tubuh mungil Chenle untuk membawanya ke dalam air.
Ia merasakan Chenle memberinya pukulan kecil di bagian punggungnya. "Aku bosan bukankah lebih baik kita berenang bersama mom?"Ucap Jisung
Chenle memeluk Jisung erat, sejujurnya ia tidak bisa berenang makanya ia tidak ikut bermain air dan memilih untuk duduk di pinggiran."A-aku tidak bisa berenang" Cicitnya
"Tidak harus pandai berenang jika mommy bisa mengandalkan ku untuk memelukmu, menjagamu, bahkan menjadi pelampung untukmu"Jisung tersenyum kecil Melihat pipi Chenle yang memerah.
"Badanmu masih hangat Jisung, nanti kalau suhu tubuhmu semakin tinggi bagaimana?" Tanya chenle yang merasakan suhu tubuh Jisung lebih tinggi dari suhu tubuhnya.
"Tidak usah memikirkan tentang kesehatanku mom, aku tidak akan sakit parah jika obat yang aku butuhkan selalu ada untukku dan mendekapku" Jelasnya sambil mengecup kening Chenle lama.
"Jisung! Ini tempat umum"Ucapnya saat merasakan Jisung mengecup keningnya tadi.
"Kenapa harus malu kalau kau saja sudah mengakui aku calon suamimu ke banyak orang?"Lagi lagi Jisung menggoda Chenle padahal wajah Chenle sudah memerah seperti kepiting rebus.
"Diam aku malu"Chenle menduselkan kepalanya ke dada bidang Jisung menyembunyikan wajahnya yang memerah.
Jisung menggendong Chenle untuk menepi karena langit sudah berubah menjadi jingga yang tandanya matahari sebentar lagi akan terbenam.
Jisung berdiri memeluk Chenle dari belakang, menatap indahnya senja. Sesekali Jisung memberikan kecupan di kepala si manis. Sedangkan Chenle setia menatap matahari yang sebentar lagi akan menghilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy || Jichen
Fantasy"Mommy le dimana sih icung mau minum"-Jisung "Tunggu sebentar sayang mommy akan memberikan sesuatu untuk mu"-Chenle hubungan antara Ibu dan anak angkatnya , tapi siapa sangka jika hubungan mereka menjadi lebih dari seorang anak angkat dan ibu. 21+...