Sejak tadi pagi hingga siang ini Jisung masih terduduk di ujung kamar dengan air mata yang tidak berhenti mengalir. Bahkan ia mengunci pintu tidak membiarkan satu orang pun masuk ke dalam kamarnya. Ia juga belum makan sejak tadi pagi.
Chenle mengancam akan mengirim Jisung ke panti asuhan karena marah dengan perlakuan Jisung semalam. Setelah Chenle mengancam Jisung ia keluar kamar lalu menutup pintu kamar dengan sedikit keras.
"Tuan muda makan siang anda sudah siap" Teriak mingyu dari luar kamar Jisung.
"eumh, aku tidak lapar Uncle. Aku akan disini saja aku akan makan nanti" Teriaknya, jujur tenggorokan Jisung sangat kering saat ini tetapi ia sangat takut untuk keluar dari kamar.
Jisung menarik sebuah selimut lalu memeluk selimut itu erat sambil menenggelamkan wajahnya di selimut tebal tadi.
•••
Mingyu yang bingung harus bagaimana lagi membujuk Jisung Langsung menelepon Chenle untuk memberikan kabar bahwa Jisung sama sekali tidak makan dan minum padahal Jisung hanya menangis seharian bisa bisa Jisung dehidrasi kan.
"Permisi Tuan, tuan muda sama sekali tidak makan dan minum sejak tadi pagi dan dia hanya menangis seharian ini" Lapor mingyu
"APA !? KENAPAA BARU MENELEPON KU HYUNG"teriak Chenle dari seberang membuat mingyu menjauhkan handphone nya.
"Maaf Tuan, tetapi Tuan muda tidak mengizinkan ku untuk menelepon Tuan tadi"Jawab mingyu seadanya
"Aku akan pulang cepat, dasar anak nakal itu benar benar. Terimakasih infonya hyung aku tutup" Balas Chenle
Hanya butuh waktu sekitar 30 menit untuk Chenle sampai dirumahnya. Ia berjalan cepat menuju lift. Sebenarnya selangkangannya masih sakit tetapi ini urgent.
"PARK JISUNG BUKA PINTUNYA"Chenle berteriak saat ia sudah sampai di depan pintu kamar miliknya.
Merasa tidak ada sahutan dari Jisung ia langsung merogoh kunci cadangan di dalam kantung kemejanya lalu membuka pintu kamar. Ia melihat Jisung yang sedang menatapnya dengan tatapan takut dan air mata Jisung mengalir semakin deras.
Jisung mengigit bibirnya menahan Isakan yang akan keluar. Tanpa sadar bibir Jisung sedikit lecet hingga akhirnya Jisung mengigit lengannya sendiri.
"Hei, kenapa seperti itu hm? Lihat bibirmu bisa berdarah kau akan terluka" Chenle menghampiri Jisung lalu duduk di sebelah Jisung yang sedang terduduk di lantai.
"Hiks, mianhae uhuk eung!" Jisung terisak pelan hingga terbatuk, dan tepat di saat ia terbatuk ada sedikit darah yang keluar dari tenggorokannya.
"Hei apa kau sama sekali tidak minum dari tadi pagi sayang? Tenggorokanmu pasti terluka karena kau terlalu banyak menangis dan terisak"Chenle menarik Jisung agar Jisung menidurkan kepalanya di paha Chenle.
"Minum air putih? Mommy ambilkan atau mau minum susu?" Tanya Chenle setelah ia membenarkan posisi selimut Jisung untuk menyelimuti tubuh Jisung.
"a-apa saja jie minum asal mommy tidak mengirim jie ke panti asuhan hiks"Jisung masih tetap menangis saat menjawab ucapan Chenle.
"Pindah ke ranjang ya mommy ambilkan minum"Chenle menuntun tubuh Jisung menuju ranjang lalu memberikan kecupan di kening Jisung sebelum ia keluar untuk mengambil segelas air putih.
Chenle tersenyum kecil saat dilihatnya Jisung sudah terduduk dan berhenti menangis. Ia mengulurkan tangannya untuk menyerahkan segelas air putih hangat yang langsung diterima dengan baik oleh Jisung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy || Jichen
Фэнтези"Mommy le dimana sih icung mau minum"-Jisung "Tunggu sebentar sayang mommy akan memberikan sesuatu untuk mu"-Chenle hubungan antara Ibu dan anak angkatnya , tapi siapa sangka jika hubungan mereka menjadi lebih dari seorang anak angkat dan ibu. 21+...