Zhong Chenle, CEO muda berusia 30 tahun perusahaan besar saat ini ia sedang berjalan di taman menikmati semilir angin sore yang menerpa wajahnya.
Ia berjalan menuju salah satu bangku taman lalu terduduk di atas bangku tersebut. Ia tersenyum menatap anak anak kecil yang sedang bermain tapi matanya tertuju kepada seorang remaja dengan wajah yang murung.
Chenle berinisiatif untuk mendekati remaja itu ingin menanyakan apakah ada yang bisa Chenle bantu. Saat berhenti di hadapan remaja tadi ia dapat melihat tubuh Remaja itu banyak terluka.
"Hei ,kenapa wajahmu sangat murung?" Tanya Chenle setelah ia duduk di samping remaja tadi.
"Emh, a-aku ingin seperti mereka yang memiliki orang tua t-tapi aku sebatang kara" remaja tadi menundukkan kepalanya dalam dalam .
"Kau bisa memanggilku baba kalau kau mau sebelumnya perkenalkan aku Zhong Chenle"Ujar Chenle.
"Aku kira kau seorang perempuan pasalnya kau sangat cantik. Boleh aku memanggil mu mommy? k-kalau tidak boleh tidak apa. Dan namaku Jisung Park Jisung"Jisung tersenyum menatap Chenle
Chenle terpaku sejenak dengan senyuman namja di hadapannya. Ugh sangat tampan batin Chenle. "Baiklah kau boleh memanggilku mommy sekarang aku ibumu jadi jangan sungkan untuk meminta sesuatu"tangan Chenle terulur untuk memeluk tubuh tegap Jisung.
"Terimakasih mommy aku berjanji akan menjadi anak yang pintar" Ujar Jisung semangat membuat Chenle meringis.
"Sudah berapa lama kau ada disini? pasalnya aku sering kemari tapi belum pernah bertemu denganmu" Chenle sedikit mendongak mengingat dirinya terlalu mungil untuk namja jangkung seperti Jisung.
"Dari tadi pagi mommy! Aku berjalan tak tau arah lalu aku melihat taman ini dan aku beristirahat disini" jelas Jisung
"Apa kau sudah makan?"Pertanyaan Chenle hanya di jawab oleh gelengan Jisung kembali menundukkan kepalanya dalam dalam.
"Baiklah ayo makan" Chenle menggandeng tangan Jisung membawa nya berjalan menuju mobil.
"Mommy kita mau kemana ?"Tanya Jisung saat dirinya dan Chenle sudah masuk ke dalam mobil yang Chenle kendarai tadi.
"Pulang kerumah mommy kau lapar bukan tapi sebelum makan mandi dan berganti baju dulu oke?" Chenle tersenyum tipis saat Jisung mengangguk.
Jisung terperangah saat sampai di depan rumah mewah milik Chenle ia menggenggam tangan Chenle erat seakan takut di tinggal.
"Kemari ikut mommy. Mingyu Hyung! Tolong siapkan baju untuk dia putraku sekarang"Ujar Chenle ke arah asisten pribadinya itu lalu Chenle berjalan menuju tangga di ikuti Jisung di belakangnya. Sebenarnya ada lift menuju ke kamar yang Chenle tujukan untuk Jisung tetapi mengajak Jisung mengelilingi rumahnya lebih baik agar Jisung dapat mengenali rumah Chenle dengan cepat.
"Nah ini kamar untuk mu , ingin mandi?" Chenle menggeret tangan Jisung masuk tak lupa ia mengunci pintu nya.
"Nah mandi mommy akan menunggumu disini" setelah Jisung masuk untuk mandi tak lama pintu kamar di ketuk. Chenle segera membuka pintu itu mengambil baju yang mingyu siapkan untuk Jisung.
"Terimakasih hyung" ujar Chenle diangguki oleh mingyu. Chenle segera membalikkan badannya berjalan menuju ranjang king size.
"Mommy Jisung sudah selesai lalu Jisung pakai baju apa?" Pertanyaan Jisung membuat Chenle terkekeh. Ia mengantar baju tadi ke kamar mandi lalu menyuruh Jisung membuka sedikit pintu kamar mandi nya.
Setelah 10 menit lamanya Chenle menunggu akhirnya Jisung keluar dengan rambut setengah basah dan wajah yang tidak kucel seperti tadi.
"Mommy, mommy tidak mandi?" Jisung duduk di sebelah Chenle di pinggiran ranjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy || Jichen
Fantasy"Mommy le dimana sih icung mau minum"-Jisung "Tunggu sebentar sayang mommy akan memberikan sesuatu untuk mu"-Chenle hubungan antara Ibu dan anak angkatnya , tapi siapa sangka jika hubungan mereka menjadi lebih dari seorang anak angkat dan ibu. 21+...