Mommy || Jichen

ini oot sih but 18+

What if Jisung dan Mommy Chenle di balik kedudukannya. Ini termasuk bonchap yaw , jangan baca sekarang:v soalnya 18+

Park Jisung merupakan pemilik sebuah perusahaan yang cukup ternama di korea selatan. Tentu saja perkembangan perusahaannya tak jauh dari nama sang sekertaris sekaligus asisten pribadinya yang juga kekasih tercintanya Zhong Chenle. Tetapi belakangan ini perusahaan yang ia miliki menurun drastis.

Kini kepalanya sedang berdenyut nyeri karena banyaknya masalah yang datang ke perusahaannya. Sahamnya yang menurun dan perusahaannya yang harus memnuhi target pendapatan pertahun untuk memenuhi semua kebutuhan karyawanya.

Jisung berjalan dengan gontai ke arah meja kekasihnya yang juga sedang mengerjakan berkas berkas. "Temani aku pergi ke bar malam ini" ajaknya ke Chenle

Chenle menatap bingung ke arah sang kekasih yang terlihat sangat serius. tak biasanya Jisung seperti ini "umm?? okayy setelah pulang dari kantor langsung?" Tanyanya bingung.

Jisung memejamkan matanya sejenak lalu menggeleng. ia menarik lengan chenle dengan cukup kuat, yang tentu saja membuat Chenle terkejut.

"jiee , pelan pelan!! tadi berkasnya belum kusimpan" meskipun berucap seperti itu Chenle tetap saja menurut untuk berjalan mengikuti kemanapun Jisung menariknya.

Kini mereka berdua telah sampai di parkiran khusus milik Jisung. Tanganya masih terus menarik lengan Chenle cukup kuat , mungkin tangan chenle saat ini sudah memerah karenanya.

Jisung membukakan pintu mobil untuk Chenle lalu mendorong pelan tubuh yang lebih kecil untuk masuk kedalam mobilnya "masuk" ucapnya singkat.

Chenle menatap Jisung yang kini memasuki mobil dan kemudian duduk di bangku kemudi. Chenle memberikan senyuman hangat untuk Jisung, tangannya ia gunakan untuk menangkup pipi jisung agar menghadap ke arahnya.

"ingin bercerita? , aku tahu belakangan ini perusahaan kita memang sedang berada di ambang kehancuran, tapi dengarkan aku. Aku akan memberikan seluruh gajiku yang kamu berikan jika memang kamu membutuhkanya. Ayo kita bersama sama memperbaikinya. Jangan khawatir, ada aku disini" Chenle memberikan kecupan di kedua pipi jisung.

Jisung menunduk memainkan tangannya gugup. "Tapi, bagaimana Jika hasilnya malah mengecewakan? aku takut tidak bisa membahagiakanmu lagi. Tolong jangan terlalu berharap kepadaku" Ucap Jisung lirih.

Chenle tetap tersenyum hangat guna menguatkan hati jisung. "Tak apa , jika memang kamu mau pergi ke bar untuk mabuk agar bisa melepaskan semua bebanmu , aku akan menemanimu. Biarkan aku yang menyetir? aku mau kamu memandang ke jalanan untuk menenangkan pikiran" tawarnya dengan senang hati.

tanpa sepatah kata apapun Jisung beranjak membuka pintu mobil. diikuti Chenle yang juga keluar untuk berjalan ke arah kursi kemudi dan Jisung di kursi samping kursi kemudi.

"nikmati perjalananmu captain park perkiraan sampai di bar sekitar 45 menit dari sini jadi jangan bosan" ucapan Chenle barusan membuat Jisung tersenyum tipis, kekasihnya memang selalu bisa membuat dirinya membaik dikeadaan apapun.

°°°

Suara dentuman musik yang sangat keras dan lampu kerlap kerlip serta banyak sekali orang yang sedang minum minuman keras yang menjadi pemandangan sangat biasa di sebuah bar.Tapi beberapa hal membuat Chenle bergidik , contohnya melihat beberapa pria yang digelendoti oleh perempuan serta submissive dengan pakaian kurang bahanya.

"untung kamu pergi bersamaku, huh!! aku benar benar tidak rela jika kamu digelendoti seperti mereka" Chenle berucap dengan mata menatap lekat wajah Jisung.

Jisung tertawa kecil melihat ekspresi kekasihnya yang menggemaskan menurutnya, dengan wajah yang tertekuk kesal serta bibirnya yang dimajukan 5 senti.

setelah melewati banyak hal yang menurut Chenle asing dimatanya, akhirnya mereka sampai dimeja sang bartender. Jisung tengah memilih minuman apa yang harus dia pesan. Dan akhirnya pilihannya jatuh kepada Brandy.