nineteen

6.5K 417 18
                                    

Setelah kemarin seharian Jisung meluangkan waktunya untuk Chenle , hari ini dia harus mulai bekerja lagi. Sebenarnya hari ini ia akan menemui sosok yang mungkin akan membuat sebuah masalah baru datang kepada Jisung.

"halo , long time no see Park Jisung" Seseorang berambut hitam degan postur tubuh yang hampir sama dengan Jisung menjabat tangannya.

"Park Chanyeol , apa lagi yang kau inginkan?"Tanyanya sinis. Mereka sedang berada di sebuah cafe yang berada tepat di sebrang perusahaan Chenle.

"Tentu saja kesengsaraan mu yang saya inginkan"Balas Chanyeol dengan nada meremehkan ke arah Jisung.

"Apa kau masih belum cukup merusak hidupku selama ini?"Tangan Jisung mengepal kuat , siap untuk melakukan serangan ke arah Chanyeol.

"Tentu saja dendamku belum terbalaskan, setelah perselingkuhan yang dilakukan ibumu tepat saat ulang tahun mu yang kesatu" Chanyeol tertawa remeh.

"Apakah masih belum cukup ? Menyiksaku bahkan kau memberiku makanan sisa , membuangku hingga aku kehilangan masa kecilku. Sekarang apalagi yang kau inginkan ? Bukankah itu sudah cukup" Jisung benar benar menahan diri agar tidak memukul pria brengsek yang sudah merusak kehidupannya ini.

"Tentu saja belum , dimana ibu jalang mu itu Jisung! Dia menghilang selama ini saya tau kau pasti menyembunyikan dia di suatu tempat"Rahang Chanyeol mengeras , dendam nya belum terselesaikan. Dirinya juga hancur diselingkuhi oleh ibu kandung dari Jisung.

"Kau memang sudah gila park , tidak sudi lagi aku menyandang status sebagai anakmu. Ingat ini Park , aku sudah bahagia dengan keluarga ku. Dan apa kau gila ? Untuk apa aku menyembunyikan ibu yang juga sudah membuangku , bahkan aku berharap kalian berdua sudah mati" Jisung berbicara dengan tangan yang menunjuk ke arah wajah Chanyeol.

"Oh ya , Zhong Chenle? Saya dengar dia sedang mengandung anak mu? Kau ingin tau bagaimana rasanya diselingkuhi? Atau rasanya kehilangan separuh hidupmu?" Chanyeol menyeringai kejam.

"Jangan berani macam macam , atau bahkan menyentuh Chenle barang sejengkal pun. Atau nyawamu yang akan habis ditangan ku" Jisung benar benar ingin menonjok wajah pria di hadapannya. Jika saja di depan sana bodyguard chenle memberi isyarat seolah agar Jisung jangan gegabah.

"Lihat saja nanti , aku akan pulang. Sudah cukup membuang waktu dengan orang bodoh sepertimu" Chanyeol beranjak begitu saja tanpa sepatah kata apapun lagi.

"Bajingan sialan" Umpat Jisung kesal.

Jisung mengajak mingyu dan yang lain untuk kembali ke kantor cabang yang cukup jauh dari sana. Saat di mobil Jisung menelepon seseorang.

"Selidiki tentang park Chanyeol dan Park Baekhyun. Aku mau saat aku sampai di kantor nanti berkas itu ada di meja kerja milikku atau aku akan menembak kepala kalian satu persatu" Ucap Jisung kepada seseorang dalam telepon membuat yang berada di dalam mobil tersentak kaget. Pasalnya tuan mudanya ini tidak pernah bertindak sekasar ini.

Mereka semua sampai di kantor setelah 30 menit perjalanan yang cukup membosankan karena mereka sering melewati jalan tersebut hampir setiap hari nya.

Jisung mengajak mingyu untuk bergegas menuju ke ruang kerja miliknya. Disana sudah terdapat dua berkas dengan map warna merah dan kuning , bertuliskan Park Chanyeol dan Byun Baekhyun. Jisung hanya tersenyum lalu duduk bersandar di kursi kebesarannya.

"Park Chanyeol , memiliki perusahaan Park Corp yang dikabarkan bangkrut dua bulan terakhir"Jisung menoleh ke arah mingyu yang duduk di kursi yang ada di hadapannya "hyung , park corp ini seperti aku sudah pernah menandatangani kontrak kerjasama dengan perusahaan ini?" Tanyanya memastikan.

"Maaf tuan muda , memang benar beberapa bulan lalu anda menandatangani kontrak kerjasama dengan park corp. Tapi belum lama. Apakah anda ingin saya membatalkan kontrak kerjasama nya?"Tanya mingyu sopan.

Mommy || JichenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang