Fifteen

9.9K 734 44
                                    

Kini mereka sedang makan bersama di kediaman Jeno dan Jaemin. Ya mereka memang sudah menikah satu Minggu yang lalu, nah saat ini mereka hanya sekedar membuat pesta kecil kecilan saja untuk merayakan lancarnya proses pernikahan Jeno dan Jaemin.

"Chenle-ya rasa telurnya seperti apa? Apakah itu enak?" Tanya Jisung sambil memiringkan kepalanya. Di tangannya masih memegang sumpit yang ia gunakan untuk memakan makanannya sedari tadi.

"Apakah kau fikir aku akan memberikan ini untukmu ah? Tentu saja tidak akan pernah Jisung-ah mianhae"Chenle berucap sambil menggelengkan kepalanya sambil terus menyantap makanannya. Sedangkan Jisung terlihat kecewa dengan jawaban Chenle barusan.

"Eumm... Chenle hyung"Panggilnya dengan nada yang dibuat sedikit manja membuat jeno yang melihatnya mengendikkan bahunya karena geli.

"Ah benar begitu, ini makan saja telurnya. Makan sebanyak yang kamu inginkan"Chenle menggeser piring berisi makanan yang Jisung inginkan tadi karena jarak antara Jisung dan Chenle lumayan jauh.

Jisung dengan semangat memakan telur yang tadi Chenle ulurkan untuknya. Dalam gigitan pertama ia menggumam "hmm ini enak" ucapnya Jujur.

"Enak kan?"Chenle tersenyum menatap Jisung yang tampak menikmati makanannya bahkan Jisung sesekali tertawa kecil seperti seorang anak yang di beri sebuah permen oleh seseorang.

"Jisung-ah?" Chenle menatap penuh harap ke arah Jisung. Dilihanya Jisung menaikkan sebelah alisnya menunggu lanjutan dari perkataan Chenle barusan.

"Apa kau sudah selesai memakan nya?"Tanya Chenle

Jisung menggeleng sebelum tangannya terulur untuk mengambil terur yang tadi Chenle berikan lalu memakannya "Belum belum" Ucapnya

"Ah aku menginginkannya" Ucapnya sedikit kesal, sebab Jisung malah asyik memakan nya sendiri tanpa niat untuk berbagi dengan Chenle.

"Kau menginginkan ini? Jisung hyunggg" ucap Jisung asal membuat Jaemin dan jeno yang sedaritadi terdiam langsung tertawa bersama. Mereka tertawa karena wajah Jisung terlihat seolah-olah tidak melakukan kesalahan apapun sementara wajah Chenle terlihat seperti sedang menahan kesal.

"Jisungieee apa kau memiliki hati nurani hah?" Tanya Chenle kesal matanya memicing menatap tak suka ke arah Jisung yang juga sedang menatapnya.

"Eung? Tertinggal di rumah tadi"Jawabnya santai membuat Chenle menggeram kesal.

"ahh, tertinggal di rumah? TETAPI KAU HARUS TETAP BERBAGI DENGANKU JISUNG!"Chenle berteriak di akhir kalimat sambil memelototi Jisung yang malah dengan santai memakan makanannya.

"Tapi aku ingin di panggil Jisung hyung"Ucapan Jisung membuat Chenle menghela nafasnya guna menetralisir emosi yang terpendam di hatinya.

"Kau ingin hm? Jika seperti itu kau habiskan saja semuanya"Chenle menampilkan senyuman manisnya walaupun daoat di lihat bahwa senyuman Chenle terlihat sangat terpaksa.

Suasana kembali hening setelah perdebatan sengit pasangan baru tadi. Tidak ada yang berminat untuk membuka obrolan karena mereka sama sama Sibuk memakan makanan yang tersedia di hadapannya.

Mereka selesai makan dan membereskan semua peralatan peralatan makan yang mereka gunakan tadi membawa peralatan kotor ke dapur agar dicuci oleh asisten rumah tangga di rumah Jeno.

"Renjun tidak datang? Padahal aku menunggunya datang astaga Haechan dan mark hyung juga tidak memunculkan batang hidungnya kamu mengundang semuanya kenapa yang datang hanya kalian?" Tanya Jaemin heran.

Saat ini mereka berada di ruang televisi dengan Jaemin yang duduk di sofa lalu menyandarkan kepalanya di pundak Jeno. Serta Jisung yang sedang duduk memeluk Chenle dari samping lalu menduselkan kepalanya di ceruk leher Chenle. Jisung sedang tertidur pulas dengan posisinya yang seperti itu.

Mommy || JichenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang