Cast : Zhong Chen Le‹‹‹‹‹›››››
Noted : pakai layar warna gelap ya beb. Kalo ga tau caranya, tekan tombol (Aa) diatas dan pilih warna hitam.
Hari ini pertandingan final liga basket antara pemain favorit ku dengan lawannya. Jam sudah menunjukkan pukul 21.57 WIB.
Aku melajukan motor ku agar segera sampai di rumah, begitu selesai mengantar penumpang ku yang terakhir. Namun, ditengah kepanikan ku untuk mengejar waktu, tiba-tiba ponselku berbunyi.
Ting!
Aku menepikan motor dan memeriksa ponsel ku.
You have an ordered
Aku mendengus kasar, ketika bot ini dengan seenaknya memberi ku tugas lagi. Segera ku masukkan lagi ponsel ku, dan berputar arah untuk mengambil pesanan.
Setelah beberapa menit kemudian, aku sampai di tempat penumpang ku menunggu.
Tapi, tidak ada orang di sekitar sini. Hanya gang gelap dan satu lampu jalanan yang ada.
Aku menoleh ke sekitar, mana tau ada seseorang yang bisa ku tanyakan.
Saat aku menoleh kembali ke tiang lampu jalanan, di sana ada seorang anak kecil berdiri seraya memeluk boneka.
Aku turun dari motor, dan menghampiri bocah kecil itu.
"Adik, kenapa malam-malam berdiri di sini?" Anak kecil itu menggeleng seraya memeluk erat bonekanya.
"Eum, sebaiknya adik pulang. Nanti, orang tuanya mencari." Aku mengelus rambutnya seraya berusaha melihat wajahnya yang tertutup.
"Tak punya rumah," lirih gadis itu tetap menunduk.
Aku jadi merasa iba dengan tuturnya.
Kasihan sekali, adik kecil ini tak punya rumah.
"Eh, iya. Adik apa melihat seseorang di sekitar sini? Perempuan dewasa, sepertinya dia telah memesan ojek online." Aku bertanya pada anak kecil itu, namun mataku tetap liar mencari keberadaan sosok calon penumpang ku.
"Kakak, ojek yang aku pesan?" Aku terkejut, jadi anak ini adalah calon penumpang ku?
Tapi, bagaimana bisa dia memesan ojek? Apa dia punya ponsel? Rumah saja ia tak punya, bagaimana bisa ia memiliki ponsel?
"Eoh? Jadi kamu yang pesan ojek? Bagaimana caranya?"
"Tadi, aku pinjam ponsel kakak yang lewat. Lalu, aku pesan ojek."
Ah, aku mengerti. Sepertinya anak ini tersesat, ia tidak tau ada di mana sekarang.
"Baiklah, adik rumah nya di mana? Apa sesuai dengan map yang kamu tuju?" Adik kecil itu mengangguk, kemudian aku mengajak nya untuk naik motor.
Selama perjalanan, anak itu tidak banyak bicara. Melihat ku pun tidak. Rambutnya selalu terjatuh ke depan, karena menunduk. Aku sama sekali tidak bisa memperhatikan wajahnya.
"Kakak, nanti kita berhenti di pemakaman terdekat ya," ucap anak itu. Aku mengernyit bingung, untuk apa ke pemakaman malam-malam begini? Apalagi dia hanya anak kecil.
"Memang nya adik mau apa ke sana? Sekarang sudah gelap, loh."
Hening.
Tidak ada jawaban.
Aku melirik anak itu di spion, wajahnya tertutup. Namun, lama-lama wajahnya terangkat, rambut nya terkibas ke belakang dan menampilkan wajahnya.
Aku tercekat sehingga motorku oleng, dan akhirnya...
BRAK!
Aku menabrak pohon.
Untungnya aku memakai helm.
Anak kecil itu ....
Sangat seram.
Bola matanya hanya satu dan itu keluar dari lubangnya.
Aku merasa perut ku akan bergejolak.
Saat ku lihat lagi ke arah motor ku. Tidak ada anak itu di sana. Aku mencari keberadaan sosok itu.
Sampai saat aku menoleh ke kiri...
Ada dia di sisi ku.
'''o0o'''
KAMU SEDANG MEMBACA
Nct-Jek Horror
HorrorCerita seram abang-abang ojek online. Cast: Nct127 WayV Nct Dream Nct U Awas! Jangan baca sendirian, karena setiap orang dikelilingi oleh 'mereka'.