Cast: Qian Kun»»--⍟--««»»--⍟--««»»--⍟--««
Aku baru saja mengantarkan penumpang terakhirku, ini sudah pukul delapan malam. Waktunya aku sholat isya.
Tapi rumah ku masih jauh, aku pun berhenti di sebuah pondok yang sepertinya jauh dari pemukiman penduduk.
Ternyata pondok itu memang untuk tempat orang sholat setelah kembali dari desa X.
Terbukti adanya tempat wudhu dan beberapa sajadah dan mukenah tersedia di sana. Namun sepertinya pondok ini kurang terawat, karena lampunya yang remang - remang, dan beberapa bercak cat merah di sudut tembok.
Aku pun memarkirkan motor, dan mengambil wudhu.
Crsssss
Suara air mengalir itu membuatku terhenti mengambil air wudhu.
Bukan.
Ini bukan suara air yang aku pakai untuk wudhu.
Ada orang lain yang juga ingin sholat, tapi....
Di sini sangat sepi, dan aku yakin hanya ada aku sendiri di sini.
Aku masih mencoba positive thinking, mungkin saja itu suara keran air yang rusak.
Setelah selesai mengambil wudhu, aku melihat sekeliling pondok ini, memang sangat tidak terawat. Banyak jejak kaki dan debu di sini.
Sebagai seorang muslim, aku tidak bisa sholat jika sekeliling kotor. Karena kebersihan juga sebagian dari kesempurnaan sholat.
Aku mengambil sapu pendek yang ada di sudut, aku membersihkan sebagian tempat untuk aku sholat.
Masih di rakaat pertama, aku membaca Al Fatihah, saat selesai baca Al Fatihah... Aku... Mendengar suara seseorang meng aminkan.
Astaghfirullahalazim. Batin ku.
Aku berusaha tetap khusyuk. Aku tetap membaca surah-surah pendek.
Rakaat kedua, ketiga dan keempat aku seperti imam.
Namun,
Yang makmumnya adalah Jin.
"Assalamualaikum warrahmatullah."
'Assalamualaikum warrahmatullah."
"Assalamualaikum warrahmatullah."
'Assalamualaikum warrahmatullah.'
Aku membiarkan suara - suara itu.
Aku mulai berzikir dengan khusyuk, dan berdoa dalam hati semoga di jauhkan dari gangguan syetan.
'Tidak usah berzikir. Itu sangat panashhh.'
Hahh~
Astaghfirullah, aku terus mengucapkan kalimat Allah.
Namun tidak bisa ku pungkiri, sekarang aku juga merasa takut.
Aku terus berzikir, namun suara-suara itu kembali mengganggu ku.
'tolong saya'
'saya dibunuh'
'jangan berzikir lagi'
'panas'
"Berhenti ganggu saya! "
"Saya tidak mengganggu kamu."
"Jangan membuat iman saya goyah."
"Minta pertolongan lah pada Allah, saya hanya hamba Allah yang tiada daya dan upaya. Semuanya tergantung pada Allah."
Hening.
Aku pun mengakhiri sholatku dengan berdoa, semoga aku dijauhkan dari godaan jin dan syaitan.
Dan juga mendoakan para arwah yang mati penasaran.
Saat aku melipat sejadah, dan meletakkannya di tempat yang semestinya, aku melihat ada sebuah tangan yang keluar dibalik mukena - mukena yang tergantung di dalam lemari.
'Astaghfirullah, ada mayat? " batin ku.
Aku pun bergegas menuju kediaman ketua Rt desa X.
Beliau pun segera mengajak security kampung dan tak lupa menelpon pihak kepolisian.
Saat aku menunjukkan tempatnya, alangkah terkejut nya aku, bahwa pondok itu sudah tidak ada.
"Mas e jangan bercanda yo, ini ndak baik." ucak Pak rt.
"Astaghfirullah pak, saya ga mungkin bohong. Saya tadi memang sholat di sini ... ini buktinya masih ada jejak ban motor saya terparkir. Saya benar-benar sholat di sini Pak."
Security yang percaya pun mengatakan memang banyak gangguan gaib di sini. Konon ada wanita yang mati terbunuh disini, dan di sini dulunya memang ada pondok. Namun karena banyak laporan warga yang diganggu oleh setan, ketua RW setempat pun sepakat merobohkan pondok ini.
"Lalu, bagaimana dengan mayat nya Pak? "tanya Pak Rt.
"Saya yakin, saya melihatnya Pak. Coba saya analisa dulu."
Aku mengamati tempat ini dengan baik, menganalisa di mana tempat sejadah dan mukenah. Dan voila, aku tau itu di mana.
"Pak, semak - semak yang arah jarum sebelas. Di sana letak mukena - mukena itu."
Security pun mengangguk dan memeriksa semak - semak itu.
Memang ada gundukan di sana, plus aroma yang sangat busuk menguar dari gundukan itu.
"Pak di sini sepertinya gundukan mayat deh, soalnya bau banget Pak."
"Yowes, kita tunggu polisi datang dulu. Baru kita liat isi nya."
Semuanya setuju, dan tak lama kemudian suara sirine polisi dan ambulans pun datang.
"Selamat malam. Saya menerima laporan ada penemuan jasad di daerah sini."
"Saya yang lapor Pak, Mas ini melaporkan pada saya, bahwa ia melihat ada sosok mayat di daerah sini." ucap Pak rt.
"Dan di sana, ada gundukan yang bau busuk Pak."
Tim polisi pun mencoba menggali tanah itu. Memang benar ada jasad wanita memakai mukena di sana.
"Kami akan melakukan autopsi pada jasad ini. Sebelumnya kami butuh informasi dari Mas dan Pak Rt."
"Baik Pak."
:
:
:
Setelah berbagai pertanyaan, aku menjawab nya dengan tepat. Dan sesuai yang aku alami.
Memang ada keraguan dari polisi, tapi aku mengatakan yang sebenarnya.
Jasad itu sudah berumur tujuh bulan, karena banyak belatung - belatung di seluruh tubuhnya dan tubuhnya yang hanya tersisa tinggal tulang.
Aku pulang dengan tenang.
Meski sesekali suara menyeramkan itu kembali terdengar.
'Terima kasih'
Sudah creepy kan?
Jangan lupa vote dan comment nya 🙂
KAMU SEDANG MEMBACA
Nct-Jek Horror
HorrorCerita seram abang-abang ojek online. Cast: Nct127 WayV Nct Dream Nct U Awas! Jangan baca sendirian, karena setiap orang dikelilingi oleh 'mereka'.