30: Dewa Show
"Gue kangen sama dia, cara ngasih taunya gimana?"_Dewa Aerglo Oberon
—KILLING SOLLICITAT—
🐨🐨🐨Banyak cerita yang ingin diselesaikankan namun dipaksa berhenti di tengah jalan, banyak cerita yang ingin dilanjutkan namun tokoh utamanya diganti. Semaunya tidak sesimpel itu, terkadang masalah kecil juga bisa jadi rumit bila banyak unsur yang ikut campur di dalamnya.
Seperti sekarang, pagi ini Neptunus dan Uranus kembali akan dipertemukan sebagai orang asing. Hubungan hanya sebatas singgah tanpa ingin menetap di antara mereka.
Parkiran Xvaroid high school saat ini cukup padat, bukan hanya itu tapi hampir seluruh penjuru ruangan dan koridor tiba-tiba ramai dengan orang tua siswaa.
Sudah satu minggu sejak Dara dan Radar putus, keduanya belum pernah bertegur sapa sampai sekarang, mereka lebih memilih menghindar.
Saat ini sedang berlangsung pengambilan raport namun siswa seperti Dara yang tidak memiliki wali, raportnya akan ditahan sementara waktu. Orang tua siswa sudah pulang, namun para murid yang lain masih tetap tinggal di sekolah.
Hujan kembali mengguyur kota tua ini dengan sangat lebat, mengutus pasukan rinai, memerinta pada petir dan berinteraksi melalui gemuruhnya. Dara berdiri bersandar pada tembok, dia tidak mengenakan almamater hanya rompi sekolah dengan pita berwarna putih. Gadis itu memeluk lengannya menatap lurus percikan air hujan yang membentuk genangan kecil.
Sesaat sekelebat kejadian melintas di benak Dara, membuatnya tersenyum getir. Radar pernah mengajaknya menari di bawah hujan, meminta Dara untuk tetap tinggal namun akhirnya dia juga yang menyuruhnya untuk pergi
Dia diusir saat mulai merasa nyaman.
Ucapan seseorang memang tidak bisa dipercaya, bukan? banyak orang yang melintas di depannya namun Dara tidak peduli, dia tetap pada posisinya seakan membuat dirinya tidak terlihat.
"Goooollllllll .... " Teriakan para siswa di lapangan menggelar.
Padahal sedang hujan, namun anak kelas dua belas seakan tidak peduli dengan itu, mereka tampak seru bermain bola di tengah lapangan, apalagi hujan kali ini menyebabkan banjir kecil semakin membuat mereka menggila.
Radar salah satu di antara mereka, dia bukannya mengejar bola malah berlari mengelilingi lapangan merentangkan tangannya lalu diarahkan ke belakang, tubuhnya sedikit bungkuk cosplay jadi pesawat terbang. Saat melewati Damar dia menendang air mengenai wajah pria bermata sipit itu.
Keduanya bermain saling dorong dan mengejar satu sama lain. Melihat Radar tertawa lepas dan ceria seperti itu ada sedikit rasa lega yang Dara rasakan, wajahnya memang terlihat sedikit memar tapi tingkahnya mampu menghilangkan kekhawatiran Dara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Killing Sollicitat [COMPLETED]
Novela JuvenilSeptember tahun ini benar-benar kejam, bukan? layaknya mimpi di musim panas, dia menghilang tanpa jejak, melenyapkan semua bukti sehingga membuat Neptunus bingung di mana dia saat bermimpi waktu itu. Banyak yang terjadi saat ini, banyak yang ingin...