8: enlightenment

76 19 4
                                    

8: Enlightenment

"Kamu Bukan parasit yang tidak diharapkan untuk tumbuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu Bukan parasit yang tidak diharapkan untuk tumbuh."_Satrio

KILLING SOLLICITAT
——————

🐨🐨🐨

"Kalau kamu sayang sama aku, harusnya kamu prioritasin hubungan ini, bukan malah sibuk nyari alamat orang yang nggak jelas asal usulnya."

Tempat itu hening seketika saat Amora mulai masuk dan langsung mengomel. Satu persatu pria di sana keluar dari ruangan dengan menggosok telinga sembari meringis.

"Aku bertahan sampai sekarang kalau nggak prioritasin kamu terus apa namanya? Aku tuh udah komitmen sama kamu." Dewa meraih kedua tangan Amora, mereka duduk bersebelahan.

"Kamu pertahanin aku karena sayang atau cuman karena butuh, Dewa? Aku tuh capek kalau kamu bertindak seenaknya aja," aku Amora.

Dawa mengusap wajahnya dengan kasar. "Amora denger, kamu itu penting buat aku. Jangan pernah banding-bandingin diri kamu seperti itu. Aku nggak suka."

Cowok tempramen itu berpaling menatap dinding tua dengan lukisan graffiti yang dibuat teman-temannya seminggu yang lalu.

Dewa butuh pelampiasan.

"Kamu selalu seperti ini Dewa. Kapanpun kamu butuh aku, kamu pasti memperlakukan aku bagaikan ratu sejagad. Begitupun sebaliknya, kamu bisa tiba-tiba mengabaikan aku dan bermain di belakang."

Keadaan kembali hening.

Kebungkaman Dewa membuat Amora tersenyum paksa. Tawanya tiba-tiba terdengar. "Apa aku ini cuman alat untuk kamu?"

"Kamu nggak ngerti, Amora." Suara Dewa begitu dingin.

"Yaudah, jelasin semuanya biar aku paham sama maksud kamu," ujar Amora lalu bangkit dari duduknya. "Aku capek bersikap seperti orang bodoh yang nggak tau apa-apa, Dewa."

🐨🐨🐨

Kali ini, Radar pulang cepat dari tempat tongkrongan, tugas yang Ayah berikan sudah dikerjakan oleh Arion. Betapa beruntungnya makhluk Neptunus ini, memiliki teman-teman yang selalu bisa diandalkan. Ia mengenakan kaca mata, sembari bersiul dan menunduk memperhatikan ponselnya.

 Ia mengenakan kaca mata, sembari bersiul dan menunduk memperhatikan ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Killing Sollicitat [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang