33. Uranus Secret

84 9 11
                                    

33. Uranus Secret

"Uranus, rahasiamu mengejutkan, dan satu lagi ternyata cinta pertama memang selalu menyakitkan serta tidak akan pernah berhasil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Uranus, rahasiamu mengejutkan, dan satu lagi ternyata cinta pertama memang selalu menyakitkan serta tidak akan pernah berhasil. Itulah hukum alam yang terjadi di Xvaroid."_Neptunus

Happy Ending untuk kalian semua, (aduh aku ngk punya emoticon hug lagi 🤣) intinya untuk part ini semoga kalian semua bisa bersenang-senang dengan para rakyat Xvaroid.

H
A
P
P
Y

E
N
D
I
N
G

Killing Sollicitat
———
🐨🐨🐨

Mereka terlalu sibuk mencari Amora sampai lupa dengan keadaan sekitar. Semuanya sudah berkumpul di warung H. Mamat saling bertukar informasi yang didapat namun tak ada yang bisa dijadikan sebagai petunjuk.

Pukul tujuh malam, mereka akan kembali melanjutkan pencarian setelah Radar datang.

"Radar kalau nggak ada kabar gini bisa jadi kang ghosting juga," sahut Damar yang sudah lelah menunggu.

"Jadi monyet juga bisa, kalau tiba-tiba pergi kayak di toko buku tadi," celetuk Devan.

"Jadi anjing juga bisa," sahut Bian.

"Jadi babi bisa nggak?" tanya Xabiru

"Kadang juga bisa jadi setan," sambung Arion.

"Kuping Radar panas nih, digibahin lo pada," kata Vero beranjak dari tempatnya lalu berdiri di dekat tiang warung.

"Radar ke mana, sih?" Devan juga sepertinya sudah tidak sabar menunggu Radar.

"Kita lanjut nyari Amora aja nggak, sih? Radar juga pasti lagi nyari Amora atau pulang istirahat terus ketiduran," kata Vero.

Semuanya langsung mengangguk setuju lalu berjalan menuju motor masing-masing. Mereka tidak ingin membuang-buang waktu.

"Radar makin hari makin goblok," cibir Damar.

Mereka sudah berdiri di samping kendaraan masing-masing namun kehadiran seorang gadis yang baru saja turun dari taksi seketika membuat semuanya mengurungkan niatnya sambil menatap dengan ekspresi yang sulit diuraikan.

"Lo kenapa?" tanya Xabiru.

Dara turun  tergesa-gesa lengkap dengan pakaian rumahan yang dia kenakan. Matanya sembab, rambutnya diurai serta sendal tipis berwarna hitam yang dikenakan.

"Outfit kayak gembel aja cakep, ya." Devan berujar tanpa sadar.

"Lo harus temenin gue," kata Dara berlari ke hadapan Arion. "Tolong, Yon."

"Sorry kita nggak bisa." Bukan Arion yang menjawab, namun Xabiru. "Kali ini, urus urusan lo sendiri tanpa ngelibatin Arion atau salah satu dari kita."

Killing Sollicitat [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang