Setelah keluar dari hotel dan dalam mobilnya Meiza memberikan uang dalam amplop padaku.
"Terima ya sayang. Kakak enggak sempat mendaftarkan kamu kuliah. Dan lagi, kakak masih ingin jawaban kamu tentang kawin kontrak kita."
"Jadi kakak tidak mau mendaftarkan Vicky karena menunggu kepastian dari aku kak?"
"Betul. Terus terang Vick, kakak puas bermain sex dengan kamu. Tapi kakak berfikir, kau akan berubah pikiran berpaling ke orang lain kalau tidak ada ikatan dengan kakak"
"Maaf ya kak sebelumnya. Vicky berterimakasih atas apa yang kakak berikan ke aku selama ini. Tanpa kakak mungkin Vicky sudah gembel sejak aku dipecat dari kerjaan aku. Tolong pinggirkan mobilnya kak. Vicky mau ngomong serius" pintaku dan dituruti meminggirkan mobilnya.
"Vicky menikmati permainan kita selama ini. Kakak puas, Vicky dapat imbalan. Thanks for that. But....I'm sorry kak kalau permintaan kakak untuk kawin kontrak, Vicky tidak bisa. Maaf sekali lagi."
"Vickyyyy....kakak sudah jatuh cinta sama kamuuuu...Kakak tau, kamu tidak akan mau nikah sama kakak walaupun itu pernikahan sebenarnya. Kamu tidak akan mau. Kakak tau, kamu sudah tau kakak sesungguhnya. Kamu merasa jijik kan?? Karena banyak pria yang menggauli kakak"
"Vicky belum mau saja kak. Banyak impian yang masih ingin Vicky kejar"
"Terus terang aja Vick. Bilang saja, emang kakak ini tidak pantas untuk mendapingimu. Kakak sudah tua, kakak seperti pelacur....."
"Kak...."seruku agak meninggi.
"Kakak tidak usah merendahkan diri kakak dengan berkata begitu. Kakak seorang terhormat. Punya jabatan dan kaya. Hanya tidak seberuntung orang lain saja karena kakak hypersex. Dan beruntungnya Vicky bisa mengimbangi nafsu kakak""Vickyyyy....."
"Maaf kak. Aku turun disini saja. Vicky tidak bisa melayani kakak lagi. Vicky takut akan menjadi bayang bayang kak Mei"
Ketika aku hendak membuka pintu mobilnya, bajuku ditariknya."Aku tau Vick, kamu merasa tidak pantas untuk kakak, karena punya jabatan. Kakak juga tau, kamu berfikir, apa kata orang, bekas mereka kamu yang dapatkan. Aku memang tidak pantas Vick. Tapi tolong jangan tinggalin kakak karena ini, pleaseeeee"
"Maaf kak. Vicky tidak bisa. Karena aku merasa, dengan kakak berbohong ingin menguliahkan aku, tapi harus pake syarat, kakak sudah melukai perasaanku. Kalau tadi kakak billang kita sama sama mencari kampus untuk kuliaku, aku masih berubah pikiran. Kakak egois. Mau nikmat sendiri. Maaf kak, aku akan mencari kerja untuk hidup aku"
"Vickyyy....jangan tinggalin kakak."
Aku hanya diam dan kubuka pintu mobilnya dan keluar berjalan melawan arah.Kupikir tadinya dia tulus untuk memberikan kuliah ke aku. Ternyata dia ingin memperbudak aku sebagai pelampiasan sexnya.
Kawin kontrak 6 bulan, sementara kuliah 1 sampe 2 tahun lagi. Kalau dia berubah ditengah jalan, akan kemana kelanjutannya. Enggak deh. Aku bukan orang tolol yang bisa dibodohi.Aku duduk berjongkok diemperan toko meratapi nasibku. Kutekan tekan amplop pemberiannya seperti kuduga tidak sesuai dengan harapanku.
Hanya jasa pemuas nafsu, tidak ada lebihnya. Tololll...aku memang tolol....terbius dengan perkataan manisnya.
Ketika aku melihat bank diseberang, segera aku beranjak dari dudukku.
Kuarahkan langkahku kesana untuk mengecek berapa saldo tabunganku.Setelah mencek saldo tabunganku, ternyata masih lumayan dan senyumku segera menghiasi wajahku.
"Ok, aku akan berjuang dengan semua ini" gumamku. "Aku akan irit mulai sekarang"
Dengan langkah pasti, dan membayangkan susahnya cari kerja kupupuk semangatku. Yang penting masih ada modal. Untungnya kontrakanku sudah dibayari selama 6 bulan kedepan oleh Meiza.