Aku betul betul seperti burung dalam sangkar menunggu kehadiran mas Andi seperti yang dijanjikan.
Mulai bangun tidur, sarapan hanya pakai mie instan plus telor, hingga perutku kelaparan pada jam makan siang, aku hanya dirumah. Sepertinya kulitku bisa putih kalau begini gak keluar rumah.
Mondar mandir, melongok keluar dari jendela kaca, yang ditunggu belum juga datang.
Pertanyaan mulai timbul dalam hatiku...
"Apa mas Andi tidak dikasih cuti ya""Mas Andi apa mengingkari janjinya ya"
"Apa ada masalah dengan dia ya"
Bejibun tanya hingga aku terpelongo melihat seseorang dengan mobilnya di halaman kontrakanku."Busyet...Om Zein masih dengan pakaian kantor datang ke rumahku???" Tanyaku yang tidak bisa kujawab.
"Kok dia tau aku ada dirumah...gimana kalau tiba tiba mas Andi datang....mampuusss.." gumamku.
"Om Zein, tumben jam kerja bisa datang kemari" tanyaku mengajak nya duduk dibawah pohon mangga dan rambutan dihalaman kontrakanku.
"Vicky...kamu gak suka ya kalau Om datang"
"Heran aja Om, jam kerja gini, Om keluyuran, dan pas banget lagi aku ada dirumah" kataku heran.
Om Zein bercerita tidak sengaja datang, tapi karena pulang dari sebuah kerjaan jadi mampir dengan harapan aku ada dirumah."Kok gak ajak Om masuk, Vick"
"Maaf Om, Vicky tau maksud Om. Tapi tidak tepat waktu, sebentar lagi Vicky mau keluar kota Om, ada kerjaan" sekenanya aku menjawab.
"Tapi Om mau Vick"
"Nantilah Om, kalau ada waktu"
"Kapan?? Vicky sudah gak mau lagi ya sama Om?"
"Belum tepat waktu saja Om. Om jagan bikin Vicky bingung. Om pulang aja dulu, sekembali dari luar kota Vicky akan nginap di rumah Om. Banyak yang mau Vicky ceritakan" bohong dikitlah.
,"Jangan mengingkari janji ya Vick. Ok Om pulang. Om masih ingin kau lakukan seperti kemaren kemaren. Om suka sama kamu Vick"
"Iya Om.Vicky gak akan ingkar janji" kataku menuju mobilnya biar dia beranjak dari duduknya.
"Om tunggu"
Pffufffff......Om Zein gila kali ya....
Kok masih ada rasa gitu...padahal sudah lama....Aku masuk lagi ke dalam rumahku dan menunggu. Karena belum datang juga, kuputuskan membeli makan siangku yang sudah lewat dari pukul 13.
Dan ketika kembali dari warung nasi, pun ketika menyantap makanku, belum ada tanda tanda mas Andi mau datang.
Nasi terasa duri dalam kerongkonganku, air serasa racun pahit.....
Menunggu itu tidak mengenakkan, apalagi hingga malam akan berlalu. Kuputuskan untuk tidur. Lewat sudah hari ini.
Mas Andi....apa yang terjadi...???
***
"Selamat ya Vicky, kamu diterima jadi karyawan." Mas Agus menyamperku duduk di bangku dibawah pohon mangga pagi itu sambil ngopi dan merokok. Dengan celana pendek pantai dan kaos oblong bekas tidurku. Sebenarnya aku masih menunggu kehadiran mas Andi.
"Terimakasih mas."
"Kau pantas untuk itu dek Vicky"
"Iya mas, berkat dari Tuhan dan atas usaha mas Agus juga" kataku mulai curiga dia mau minta main
"Boleh dong dek. Kebetulan istriku lagi belanja. Anak anak lagi sekolah"
Benar kan?? Sudah kuduga. Ngecrot geh cuma bentaran doang. Bikin pusing doang.