Aku sudah melihat mobil mas Andi diparkir dekat halte yang kujanjikan. Kusejajarkan motorku dengan mobilnya.
"Hhaiii...mas ganteng ku" sapaku.
"Ehhh Vicky....kau yang tampan sayang. Sudah pulang?" basa basinya.
"Mas Andi basa basi ahh. Sudah didekatnya juga masih pake nanya. Basi beneren tuh kata kata"
"Heheheh...iya sayang. Takut kamu gak datang"
"Datang lah pastinya. Orang yang paling aku suka masa dikhianati. Ini kita mau kemana mas? Ke kontrakanku saja atau aku antar motor dulu baru ngobrol dimobil...atau gimana?"
"Emang dikontrakanmu aman sayang? Mas mu ini masih ketakutan Vick. Gak biasa"
"Sekedar ngobrol kenapa harus takut mas. Emang mas Andi mau ...."
"Iya, mau mengulang yang kemaren" dia cengengesan.
"Mas Andi sudah pengen ya. Kalau gitu nginap aja mas. Mas Andi gak biasa ya kalau berpanas panas. Kontrakanku sumpek"
"Masmu ikut saja dulu. Nanti kita bicarakan lagi"
Akhirnya kami sepakat ke kontrakanku lebih dulu.Dengan mengikuti motorku, mas Andi akhirnya tau kontrakanku, kontrakan pemuda yang biasa tapi banyak disukai orang.
"Ini kontarakanku mas. Kecil tapi nyaman" kataku setiba dihalaman kontrakanku.
Kuajak dia masuk langsung ke kamarku karena memang tidak ada tikar atau bangku di dalam kontrakanku."Ke kamar Vick?" tanyanya heran.
"Iya kekamar Disni gak ada bangku buat mas tampanku ini buat duduk. Dikamar mas bisa duduk santai atau tiduran"
Dengan agak enggak karena ketakutan mas Andi mau juga masuk ke kamarku.
"Aku mau mandi dulu ya, biar tidak bau" didepan mata mas Andi kubuka semua pakaianku sebelum melilitkan handuk dipibggangku.
"Vick...." ucapnya.
Aku menoleh ya."Mas Andi mau lihat lagi?" Kubuka handukku dan kusodorkan kontolku ke wajahnya. Dia menatap mataku.
"Nanti habis mandi" kucium bibirnya. Dia tidak melepaskan aku.
"Sebentar" kataku.
"Lagi sayang, cium masmu"
Tidak kuhiraukan lagi ucapannya aku segera menuju kamar mandiku."Vick...jangan ditutup pintunya" ternyata mas Andi mengikutiku.
Dia bediri menatapku selama mandi."Kenapa mas, memandangi aku seperti itu. Mau gabung?"
"Kamu tampan dan ganteng sayang"
"Kalau tidak tampan, mas Andi mau sama Vicky"
"Mas Andi suka saja Vick."
"Kalau soal ganteng, tampan, apalah namanya, banyak diluaran sana. Mas Andi bisa pilih"
"Masmu maunya kamu Vick, kamu sudah merubah hidup ku."
"Mas Andi belum tau siapa aku sesungguhnya mas. Ok kita ngobrol didalam saja."
Kurebahkan diriku tanpa sehelai benangpun ditempat tidurku.
Mas Andi memandangi tubuhku.
Aku tahu dia sudah ingin melakukannya. Kontolnya sudah menegang aku lihat dibalik celananya."Buka pakaiannya mas. Telanjang aja" kataku.
"Vicky....."
"Udah gak usah sungkan, toh kemaren juga sudah kita lakukan"
Akhirnya mas Andi sudah polos.
Dia mendekatiku dan tidur disampingku.
Segera kulumat bibirnya....