Hampir 1 jam Meiza didalam bank. Mobilnya masih teronggok disana.
Ehhh bukan nya Meiza yang nongol malah si Neng si foto model."Maaaaasss ...maaaaasss bantuin neng dong."panggilnya.
Aku pura pura tidak melihat."Vickyyy...dipanggil" Jamal malah manggil gua. Sialan.
Aku menuju ke arah mereka."Bukannya lu bantuin Mal, malah manggil gua" gerutuku.
"Neng maunya mas tampan" katanya sembari menyodorkan tangannya yang muluusss lusss lusss...
Segera kugandeng. Bau farfumnya mengingatkanku ke Meiza. Parfum mahal. Membangkitkan selers kelaki lakian."Mas masukin kantongnga dari pintu sana" perintahnya. Tapi dia membuka pintu yang satunya. Aku sedikit berkeliling membuka pintu sebelah.
"Mas masukin agak kesini" katanya. Tapi kok dia memasukkan badannya???
Ketika aku membungkuk memasukkan kantongannya, dia mencuri kesempatan mencium bibirku. Aku tertegun menelan ludah.Kutatap matanya. Dan dia menatapku.
"Aku suka mas. Kalau mas mau, temui Neng nanti malam." Dia memberi amplop berisi alamat dan nomor telpon. Kupejamkan mataku berharap dia menciumku lagi. Dan benar...ciuman itu ciuman basah.
"Aku mau" kataku.
"Nanti malam aku tunggu." Aku mengangguk. Dan segera keluar dan menutup pintunya.
Aku yakin sudah diskenariokan si neng dari dalam bank dengan menulis alamat dan nomor telponnya. Terbukti, dia menciptakan suatu adegan dengan aku memasukkan tasnya agak kedalam dan dia bisa melumat bibirku. Gilaaaa...
Aku kembali ketempat tugasku setelah si Neng pergi. Aku membuka amplopnya, ternyata bukan hanya alamat yang tertulis. Didalam ada 2 lembar ratusan ribu dan ada note nya, "buat ongkos taksi"
Hemmm benar kan, sudah direncanakan. Apa aku ini pria murahan ya....ahahhahaah....yang pasti dapat duit. Mau murahan, mau mahalan, yang pasti aku bisa menikmatinya.
Aku fokus kepada kenderaan yang mau keluar dari area parkir karena tadi aku sudah dipintu masuk.
Mobil Meiza sudah bergerak arah keluar kulihat. Urusannya sudah selesai. Tapi kenapa dia tidak menemuiku seperti janjinya tadi pagi?? Baguslah pikirku.
Ternyata dugaganku meleset. Dia memarkirkan mobilnya dipinggir jalan dan datang menemuiku.
"Vicky sayang. Aku tidak mau begini akhir hubungan kita Vick. Selesai begitu saja"
"Kak Mei yang membuat aku mengambil langkah ini. Kak Mei pembohong. Kalau kakak tidak janji, aku tidak mau datang lagi ke kota ini. Aku bisa teruskan sekolahku di kampungku"
"Tapi itu aku lakukan biar kita nikah Vicky"
"Sudah aku bilang, aku masih mau sekolah bukan nikah"
"Apa ada yang salah orang yang menikah kuliah lagi? Gak kan Vicky"
"Maaf kak, cari orang lain saja yang bisa kakak permainkan. Aku tak bisa"
"Ok ok...tapi ingat. Hidupmu tidak akan pernah nyaman kerja disini"
"Kakak ancam aku? Kau pikir hidupmu juga bisa tenang dengan mempermainkan aku. Mikir sebelum bicara. Kita lihat nanti. Aku juga bisa berbuat nekat dikantormu, biar semua orang tau kakak itu siapa sebenarnya. Do it. Lakukaaaan.
Maaf ya kak, aku tidak mau kasar kalau kakak tidak duluan"Dia ngeloyor pergi tanpa melihatku lagi.
Dia pikir dia siapa. Direktur sih direktur, tapi lobangnya sudah dimasukin kontol rekan rekannya.####
Pada jam istirahat kerja, aku keluar sebentar mau menelpon.
Aku masih pegang, alamat dan nomor telpon mas Andi yang diberikan oleh Meihwang. Aku ingin tau, mas Andi mau ngomong apa."Hallo selamat siang. Bisa dengan pak Andi?"
" -----------"
"Vicky mba."
"-------------'
"Halloooo bang Vicky. Ini mas Andi"
"Hallo mas ..."
Didalam pembicaraan kami, mas Andi mau ketemuan dengan aku besok pagi pagi sebelum dia kerja. Aku akan menunggu di parkiran tempat kerjaku. Dia kaget mendengar karena aku menjadi satpam. Hemmm....ada apa ya kira kira....
Aku hanya bisa menerka nerka, mungkin perceraian mereka, atau mas Andi mau melakukannya dengan aku...huhh...mau gak ya??.
Lamunanku terhenti ketika Herdian menepuk tangannya di depan wajahku.
"Kupret lu Dian...ngagetin gua aja" sergahku.
"Habis bawaannya ngelamun terus. Makanya jangan banyak yang dimaui"
"Gua ngelamunin lu setan. Gua mau perkosa lu"
"Sialan lu Vick. Lu kira gua homo"
"Makanya jangan asal kalau ngomong. Ehhh lu dah makan belum...makan yuk. Lapar nih" kataku
"Itu yang dari tadi mau gua omongin. Ayo kita makan di warteg aja"
Aku dan Dian keluar makan ditempat langganan kami. Tak lupa kupesankan buat rekan kami untuk dibungkus"Dian...besok aku giliran libur nih. Berarti lusa kita tidak satu tim lagi. Padahal gua demen kita satu tim"
"Sama saja Vick. Yang penting gawelah"
"Dehhh dah dewasa lu sekarang"
"Kan kau yang ajarin Vick"
"Masa iya?"
"Dodol juga lu"
Candaan kami mengundang yang makan untuk melihat kami."Maaf maaf, kalau kami terlalu kencang suaranya...maaf ya" kataku sambil menonjok lengan rekanku dan langsung mengaduh..
"Adduuuhhh...kalau nonjok pelan dong Vick" kata Dian dan kembali mata orang kekami. Aku hanya senyum senyum.
"Orang ganteng mah bebas" celetuk seorang pengunjung.
Aku hanya senyum senyum."Lu sih gak dimana mana bikin sensasi" Dian menggerutu.
"Udahh ..yooo. kelaparan nih teman kita." Kataku beranjak.
Aku membayar semua makanan kami pake uang si Neng cantik...."Uang darimana lu Vick pake bayar bayar segala"
"Tenang kawan. Rezeki itu sudah ada yang atur"
Sampai di tempat pos ganti kuberikan makanan kawan kawan aku.
"Nih gua beliin buat lu pada. Ikhlas luar dalam"
"Jiiiiiahhh....luar dalam. Makasih Vick"
"Enjoy aja"
"Vick, sebenarnya lu ada hubungan apa sih sama Tante yang cantik tadi? Serius banget yakVick"
"Nah ini salah satu yang gua kagak suka sama teman. Mau tau aja urusan orang lain. Kalau gua, gak pernah ikut campur urusan orang, kecuali kalau diminta advis"
"Maaf Vick, jangan marah dong. Iya gua gak mau nanya lagi dah" Jamal menciut aku bicara begitu.
"Kalau urusan kerjaan, gua mau ikut campur dan tergantung masalahnya. Itu perlu kawan kawan camkan. Jangan ngurusi orang lain. Ok"
"Ok daaaah. Apa lu Kate dah Vick."
"Kekompakan dalam kerja. Itu yang aku utamakan. Kalau urusan pribadi no way. Kecuali salah satu dari kita,ada yang kesusahan. Gua mau ikut campur"
Perbincangan kami terhenti karena bekerja sudah mulai.
Hingga sore, mau pulang tidak ada cerita cerita menarik hingga bubaran.
Segera kupersiakan diriku untuk bertemu dengan si Cantik Neng. Body mulus, penapilan bak artis semampai.
Aku akan ekstra dalam penapilan dan tenaga. Aku tau, maksud tujuan si Neng, INGIN KEPUASAN.🏃🏃🏃