09 - Bingung

649 109 5
                                    

Tindakan adalah kunci dasar untuk kesuksesan.

- Pablo Picasso

Saat Aurel hendak berbicara , Aurel melupakan sesuatu yaitu makanan yang akan di kasih kepada Maura

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat Aurel hendak berbicara , Aurel melupakan sesuatu yaitu makanan yang akan di kasih kepada Maura.

Tadi sebelum berangkat Aurel dan Zanna memang sempat mampir ke toko buah dan toko makanan. Membeli beberapa jenis buah dan beberapa cupcake beserta macaroon.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Eh ya Allah gausah repot repot pake bawain beginian segala , tapi gapapa sih ahahaha thank you loh " ucap Maura sambil mengambil buah dan beberapa makanan yang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" Eh ya Allah gausah repot repot pake bawain beginian segala , tapi gapapa sih ahahaha thank you loh " ucap Maura sambil mengambil buah dan beberapa makanan yang lain. Dibalas oleh senyuman Zanna dan Aurel.

" Sambil makan dulu kali biar ga tegang " ucap Zanna sambil mengambil 1 cupcake.

Biasalah Zanna emang gitu suka nyolong makanan , Maura yang melihat itu hanya bisa tepuk jidat saja ahaha melihat kelakuan sahabat nya yang minim.

" Gua butuh pendapat kalian " ucap Aurel dengan memberikan wajah bingung dan sedih.

Seperti lain waktu Aurel jarang terlihat seperti ini , bahkan permasalahan ia pun bisa selesaikan sendiri.

" Kenapa Rel? Lanjut aja kita bakalan bantu ko " ucap Maura sambil memakan buah.

" Gua bingung tentang cita cita.... Satu sisi gua pengen banget jadi dokter tapi satu sisi juga keluarga gua kurang dukung " ucap Aurel dan kali ini mukanya tampak pasrah.

" Huum lanjut Rel " ucap Zanna dan Maura yang entah kenapa serius banget untuk dengerin semua keluh kesah Aurel.

" Yaudah gua bingung aja apalagi gua udah kelas 11 hehe gua dari kelas 10 udah belajar buku buat ujian guru gitu deh ,  yang keluarga gua pengen. Sedangkan untuk belajar pelajaran kedokteran aja belum pernah " ucap Aurel yang seakan akan mengeluarkan semua yang ia alami selama ini.

Kini Zanna dan Maura saling tatap menatap , antara bingung harus bela cita cita keluarga atau Aurel.

Zanna dan Maura sangat tau kalau Aurel memang kecanduan dengan dokter , bahkan sebagian perkataan dokter dan istilah istilah dokter pun sudah lumayan di kuasai oleh Aurel.

Tidak lupa juga Aurel sudah tau sebagian nama penyakit , alat kedokteran , bahkan sampai sebagian nama obat.

Namun kehendak keluarga berbeda , dimana Aurel belum bisa jatuh cinta kepada cita cita yang keluarga nya inginkan.

Beberapa menit ruangan menjadi hening , fokus dengan pemikiran masing masing , terutama Aurel yang memperlihatkan wajah nya yang sangat terpukul dan tertekan.

Aurel memang anak yang mempunyai banyak bakat , tetapi dari bakat nya tersebut , ia tidak pernah menginginkan untuk menajadi seorang atlet.

" Menurut gua lu harus ikutin kata keluarga deh Rel , siapa tau emang itu yang baik buat lu... " ucap Zanna yang sebenarnya juga bingung , tetapi ga mungkin kalau sahabatnya meminta saran malah di diemin.

" Gua gatau Rel jawab apa , menurut gua hal kaya gitu wajar banget sholat istikharah Rel , siapa tau dapet sisi terang setelah sholat istikharah " ucap Maura kepada Aurel dengan tersenyum.

Aurel hanya bisa mengangguk tanpa memberi sepatah kata pun. Keadaan dimana orang tua lebih memajukan apa yang orang tua inginkan bukan yang anak itu inginkan.

Disaat semua temen Aurel sudah fokus kepada 1 cita cita , sedangkan Aurel masih di ambang kebingungan. Aurel bukan nya tidak mau tetapi Aurel dari dulu kecil sudah ingin menggapai cita cita menjadi seorang dokter.

" Btw gua nanti kuliah di luar negeri , kalau kuliah negeri atau swasta gua kurang tau. Yang pasti setelah lulus gua langsung otw buat ke kanada " ujar Zanna yang memasang wajah senang tetapi mata nya sedih , seakan akan Zanna belum siap untuk berpisah dengan sahabatnya.

" Serius? Kalo gitu sama dong kita , kalau gua di Australia , jurusan nya gua mungkin ya ambil kaya perkantoran , karena gua emang cita cita nya pengen jadi orang kantor ahhaha " ujar Maura sambil memberikan ketawanya.

" Berarti kita misah ya " ucap Aurel dengan muka sedih.

" Iya mungkin tapi yakin suatu saat bisa bertemu , masih bisa vidcall " ujar Zanna tujuan untuk menenangkan Aurel.

Kini mereka masih membahas semua impian tinggi mereka. Dimulai dari kuliah , kerja , punya rumah bahkan mobil , punya pendamping hidup yang bisa selalu ada kapan pun bahkan sampai membicaran impian punya anak.

Jujur saja Aurel merasa teman sebaya nya sudah kokoh dengan pendirian masing masing.

Semua cita cita teman nya sudah di bicarakan oleh ortunya masing masing dan di setujui. Sedangkan Aurel? Ya sekarang dia kehabisan memori pikiran untuk impian yang bakalan ia capai.

 Sedangkan Aurel? Ya sekarang dia kehabisan memori pikiran untuk impian yang bakalan ia capai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gimana ceritanya? Story pertama aku nih , semoga suka yaa. Jangan lupa di follow dan vote.


On ig : rinxssa_

Dream's Sky ( End , Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang