47 - Kenangan

222 36 1
                                    

Kini Aurel sudah berada di sekolahnya. Hari ini adalah hari terakhir ia ulangan.

" Baaa " suara mengagetkan dari Zanna.

" Ish gausah ngagetin gitu ah " ujar kesel Aurel.

Zanna terkekeh " Iyaiya , nih hadiah buat si Maura "

Aurel mengangguk " Mau kasih kapan? Pulang sekolah apa sekarang aja? "

" Pulang sekolah aja deh "

Abhizar melewati Aurel , entah Abhizar tidak melihat Aurel atau hanya disengaja.

" Kenapa yaa , ko ga kaya biasanya " ucap pertanyaan di batinnya Aurel.

Ia memutuskan untuk masuk ke dalam kelas. Menghampiri Abhizar yang sedang bermain handphone.

" Abhizar " ujar Aurel.

Abhizar menengok dan tersenyum " Apa? "

Aurel gugup " Eee anu Zar "

Abhizar mengangkat satu alisnya " Hm? "

Aurel menarik napasnya " Kemarin ada yang kirim makanan , orang itu tau kalau gua sakit. Hm yang kirim lu ya? "

Abhizar menatap Aurel " Ada tulisannya , orang rahasia kan? "

Aurel mengangguk " Iya "

" Yaudah berarti orang rahasia , kenapa kepikiran kalau yang kirim gua hm? " tanya Abhizar.

Aurel menunduk " G-gatau sih cuma gua langsung berpikir kalau itu lu "

Abhizar tersenyum " Nanti juga tau Rel , jangan dipikirin ya? "

Aurel mengangguk paham , ia balik ke hadapan papan tulis.

" Abhizar plis kalau itu lu , kenapa ga jujur aja sih. Gua gamau kalau lu tinggalin gua Zar " ucap batinnya seraya meneteskan air mata.

Abhizar kini duduk samping Aurel " Jangan nangis "

Aurel mengusap air matanya " Eh? Apa sih engga nangis ko "

Abhizar terkekeh " Kalau bukan nangis apa? "

" Eee abis nguap , gua ngantuk " ujar Aurel mencari celah untuk bohong.

Kring kring kring

Masuk jam pertama ulangan , saat Aurel sedang fokus mengerjakan ulangan. Ia tidak sengaja melihat Abhizar yang memegang jantungnya.

" Zar? Gapapa? " tanya Aurel.

Abhizar tersenyum " Gapapa ko "

Aurel mengangguk melanjutkan ulangannya tersebut.

Saat sudah selesai , seperti biasa ia keluar kelas sambil membawa buku.

" Rellll " suara cempreng dari Maura.

Aurel menoleh ke sumber suara " Apa sih , gausah gitu maluu diliat orang "

Maura terkekeh " Kaya lu ga malu-maluin aja Rel , coba ngaca "

Aurel memutar bola matanya malas.

" Cowo lu kenapa sih? Ko kaya beda yaa " tanya heran Maura kepada Aurel.

Aurel memberhentikan membaca buku " Gua juga gatau Ra "

Maura menepuk pundah Aurel " Mending lu tanya deh , gua takutnya dia kenapa-kenapa Rel. Yaa emang sih harus positif thinking , tapi gimana ya dia kaya ada sesuatu gitu "

Aurel mengangguk paham.

Ulangan jam kedua sudah mulai. Aurel masih memperhatikan gerak gerik Abhizar.

Dream's Sky ( End , Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang