21 - Hati Zanna

365 59 4
                                    

Untuk menulis tentang kehidupan pertama-tama kamu harus menjalaninya.

– Ernest Hemingway

Zanna menarik napas nya panjang panjang , dan menghembuskan dengan secara perlahan.

Zanna menatap Aurel dan mulai cerita " Gua kan kemarin ke Rumah Sakit ya Rel , nah terus gua tuh bawa buah doang. Abis itu yaudah gua kesana naik angkot. Perjuangan banget kan? Cape cape , pulang sekolah langsung ke Rumah Sakit. Awal nya pas udah di Rumah Sakit sempet takut , perjuangan gua ke Rumah Sakit bakalan percuma , lu tau sendiri Rehan gimana kan hm "

Aurel mengangguk paham , dan di lanjut oleh Zanna yang cerita...

" Terus nih Rel , karena gua ke inget kata kata lu , yaudah gua beraniin diri buat bodo amat sama pikiran gua. Pas gua udah di depan Ruangan nya gua ketuk dulu pintu nya , karena engga ada jawaban , yaudah gua masuk. Disitu gua liat Rehan ganteng banget Rel asli gua mau pingsan liat nya " ujar Zanna yang kembali salting mengingat wajah Rehan. Aurel hanya memutar bola matanya malas.

" Terus pas gua datang , dia tuh lagi tiduran doang Rel , pas gua dateng dia senyum wgwhehwhw , gua cape Rel inget nya mau di ulang lagiii aja ah " ujar Zanna yang lebih histeris di banding perkataan sebelum nya.

🐣🐣🐣

Zanna memasuki ruangan dengan memberi aba aba terlebih dahulu...

Tok tok tok

" Eummm apa gua masuk aja ya " ucap batin nya Zanna.

Ceklekkk

Zanna membuka pintu , berjalan perlahan dan menemui laki itu tengah sendiri menatap makanan nya. Sepertinya wajar saja kalau laki tersebut tidak membalas ucapan atau apapun , karena kondisi nya yang masih lemah.

Zanna memberi senyuman kaku " eh hm eeee anu ganggu ya? " pertanyaan Zanna tersebut di lontarkan kepada Rehan.

Rehan memberi senyuman dan menatap Zanna " engga , ngapain disini "

Pertanyaan Rehan membuat Zanna gugup setengah mati. Engga tau akan balas apa , Zanna menemukan alasan yang dia ucapkan kepada Rehan " Guaa cuma mau jenguk lu aja sih ga lebih hehe " dibalas dengan anggukan Rehan.

Zanna rasanya lega , karena Rehan tidak bertanyaa secara detail. Kini Zanna berjalan mendekati Rehan , dan menaruh buah tersebut di atas lemari kecil.

" Rehan itu engga di makan? " pertanyaan Zanna kepada Rehan , yang mampu membuat Zanna malu sendiri. Bodohnya Zanna malah menanya sesuatu yang ga jelas.

Rehan menatap Zanna " hm? Ini? Susah Na , liat nih tubuh gua banyak alatnya , nyokap gua juga lagi ke rumah dulu buat bawa perlengkapan yang lain "

Zanna mengangguk paham dan mengambil makanan Rumah Sakit itu yang berisi bubur. Zanna mengambil se sendok bubur dan siap untuk menyuapin Rehan...

" Nih gua aja yang suapin " ujar Zanna sambil mendekatkan sendok ke arah mulut Rehan. Dan berhasil Rehan membuka mulutnya dan makan bubur tersebut. Rehan kaget dengan perlakuan Zanna yang ternyata peka terhadap dirinya.

" Andaikan lu tau Zanna , kalau gua suka sama lu , gua harap lu engga di milikin orang lain sampai kapan pun kecuali gua " ujar batin nya Rehan yang mampu membuat senyuman tipis.

Kini makanan udah habis , Zanna berniat untuk pulang karena sudah lumayan sore.

" Hmmm gua balik ya Rehan hati hati di Rumah Sakit " ujar Zanna kepada Rehan.

" Iya Zanna , oh iya thank you buah nya sama hm yang tadi " ujar Rehan dengan sedikit gugup.

" Yang tadi apa hm? " tanya Zanna pura pura gatau.

" Ituu hmm suapin nya " ujar Rehan , yang malah membuat Zanna tertawa.

" Iyaiya Rehan sama sama yaudah see youu , semangat operasi malam ini " ujar Zanna yang masih sedikit tertawa dan meninggalkan Rehan.

" Lu tuh mampu buat gua moveon dari Aurel , hati gua sekarang di Na , senyuman lu gabakal hilang dari ingatan gua sampai kapan pun " gumam Rehan secara pelan.

🐣🐣🐣

Aurel saat mendengar cerita tersebut pastinya bahagia. Aurel berpikir hampir 85% mungkin mereka akan bersama sama. Kini Zanna masih salting.

" Udah kali salting nya " ledek Aurel kepada Zanna. Dan dibalas anggukan dari Zanna.

Kini memang ada acara kedatangan sesuatu di sekolah nya , yaitu informasi dan hari ini ternyata sekolah Aurel akan mengikuti lomba kebersihan. Lantas semua kegiatan hari ini hanya di lengkapi dengan bersih bersih.

" Hari ini lo latihan bela diri hm? " tanya Zanna kepada Aurel yang terlihat sedang menyapu kelas.

" iya gua latihan , lagian di kasih waktu latihan beberapa hari doang Na " jawab Aurel kepada Zanna.

Zanna mengangguk paham " iya juga sih , yaudah semangat ya Aurel , btw itu lu dimana lomba nya? "

Aurel menatap Zanna dan senyum " makasihh , gua lomba di singapura , berangkat nya udah biaya dari sekolah pulang pergi , terus nanti di pesawat itu ya isinya perwakilan beberapa sekolah "

Kini jawaban Aurel membuat Zanna terkejut " ish keren banget lu , bisa sampe sana " hanya di balas anggukan dari Aurel.

" Oh iya Na , lu tau ga? Maura udah pulang dari Rumah Sakit. Tapi kemarin dia bilang sih nunggu 3 hari dulu setelah di pulang baru dia bakalan sekolah lagi " ujar Aurel , yang sontak membuat Zanna berenti bersihin kaca kelas nya tersebut.

Balas Zanna dengan semangat " ISHHH SENENG BANGETT KITA BAKALAN BERTIGA LAGI NIH AHAHAH GA BERDUA LAGI KAYA ORANG PACARAN "

Aurel menaruh segumpal tisu ke mulut Zanna. Sontak membuat Zanna kesal " lu mah ish "

Aurel hanya tertawa " lagian suara lu berisik kaya toa masjid "

Kini Zanna lagi pura pura ngambek kepada Aurel dengan wajah yang cemberut , tapi Aurel tidak peduli.

Dream's Sky ( End , Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang