DEVALLIN || 12

101 41 25
                                    

Jangan lupa follow, vote, and coment cerita aku yaa❤

Happy Reading🌻


"Apa lo udah mikirin jawaban dari pertanyaan gue kemarin?" tanya Elvano memulai pembicaraan.

"Hm U-udah." jawab Devallin gugup.

"Jadi apa jawaban lo." tanya Elvano lagi.

"Gue---"

"Permisi mas mbak ini pesanan nya." kata si pelayan memotong pembicaraan Devallin.

"Oh iya terimakasih mbak." jawab Devallin kepada pelayan tersebut.

"Sama-sama, selamat menikmati." kata pelayan tadi dan pergi meninggalkan meja mereka. Devallin dan Elvano pun menikmati minuman yang mereka pesan.


****


Setelah mereka menikmati minuman yang mereka pesan, suasana menjadi canggung hanya ada keheningan yang menyelimuti mereka.

"Jadi apa jawaban lo?" tanya Elvano lagi sekaligus memecahkan keheningan diantara mereka.

"Gue mau jadi pacar lo." kata Devallin gugup sambil menggigit bibir nya.

"A-apa gue gak salah denger kan?" kata Elvano kaget dan tak percaya.

"Engga." jawab Devallin pelan, tetapi masih bisa di dengar oleh Elvano.

"Lo gak terpaksa ataupun merasa kasihan sama gue terus lo mau nerima gue kan?" tanya Elvano lagi, karena ia takut Devallin hanya terpaksa menjalani hubungan ini.

"Gue gak terpaksa sama sekali, dan gue udah mikirin jawaban dari pertanyaan lo berkali-kali." jawab Devallin kepada Elvano.

"Apa lo juga punya perasaan yang sama kaya apa yang gue rasain ke lo?" tanya Elvano.

"Awalnya gue ragu sama perasaan gue sendiri ke lo, tapi apa yang gue rasa saat ini ke lo beda sama apa yang gue rasain ke cowok lain dan gue juga merasa nyaman ketika deket sama lo." jawab Devallin sambil tersenyum tulus kepada Elvano.

Setelah mendengar jawaban dari Devallin, Elvano bangkit dari kursi nya yang ada dihadapan Devallin dan pindah menjadi ke samping Devallin. Akhirnya Elvano pun membawa Devallin ke pelukan nya.

"Makasih udah mau nerima gue." kata Elvano kepada Devallin dengan posisi yang masih memeluk Devallin.

"Sama-sama." ucap Devallin. Ia pun awalnya kaget ketika Elvano tiba-tiba memeluknya, tetapi akhirnya Devallin pun membalas pelukan Elvano.

"Mau pulang sekarang?" tanya Elvano setelah melepaskan pelukannya, kerena hujan sudah reda Elvano mengusulkan kepada Devallin untuk pulang.

"Iyaa, udah mau gelap juga jadi pulang sekarang aja." jawab Devallin.

Mereka pun akhir nya pergi keluar cafe setelah Elvano membayar pesanan nya. Ketika diluar Devallin merasa kedinginan karena udara sore setelah hujan memang sangat dingin.

"Pake ini." kata Elvano yang melihat Devallin kedinginan dan memakaikan jaket nya yang ia lepas kepada Devallin.

"E-eh gak usah, nanti lo kedinginan." kata Devallin kepada Elvano.

"Gue udah biasa, sekarang lo pake aja biar gak kedinginan." kata Elvano tegas seakan tidak menerima penolakan.

Devallin yang mendengar itupun akhirnya tetap memakai jaket yang diberikan Elvano. Setelah itu Elvano pun melajukan motornya untuk mengantarkan Devallin pulang ke rumahnya dan Devallin memeluk erat Elvano yang sekarang telah menjadi kekasih nya.


****


Akhirnya mereka sampai di depan rumah Devallin. Devallin pun turun dari motor besar Elvano dengan sedikit kesusahan.

"Mau mampir dulu ke rumah?" tawar Devallin kepada Elvano, karena ia merasa kasihan kepada Elvano karena telah merepotkan nya untuk mengantarkan Devallin ke rumah.

"Lain kali aja, ini udah mulai gelap."

"Oh yaudah, ini jaket nya gue kembaliin." kata Devallin sambil memberikan jaket Elvano.

"Gak usah nanti aja, gue pamit pulang." ujar Elvano sambil tersenyum dan mengelus lembut rambut Devallin.

"Kalo gitu hati-hati di jalan, jangan kebut-kebutan juga bawa motor nya." kata Devallin memperingati Elvano.

"Iyaa, lo cepet masuk ke rumah terus ganti baju biar gak masuk angin." Ujar Elvano kepada Devallin.

"Iyaa kalo gitu gue masuk dulu, makasih udah nganterin gue dan maaf udah ngerepotin lo." setelah itu Devallin pergi untuk masuk ke dalam rumahnya dan Elvano pun pergi untuk pulang ke rumahnya.


****


Saat ini Devallin sudah mandi dan berganti baju seperti apa yang Elvano perintahkan. Ia sedang berbaring di kasur kamarnya sambil tersenyum - senyum sendiri mengingat kejadian tadi dengan Elvano. Saat ia sedang memikirkan Elvano tiba-tiba handphone nya berbunyi.

08××××××××××
Save no gue Elvano

Me
Oke

Elvano
Blm tidur?

Me
Gak ngantuk

Elvano
Jangan tidur malem²

Me
Iyaa, lo juga

Elvano
Sekarang lo tidur
Good night❤

Me
Night too:)

Setelah itu Devallin maupun Elvano tidur dengan perasaan yang saling berbunga-bunga, karena mereka tidak pernah merasakan perasaan seperti itu sebelumnya.


TBC


Jadi gimana ada yang seneng Devallin mau nerima Elvano?😂

Tinggalkan jejak vote setelah membaca yaa⭐🤗

See you next part👋

DEVALLINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang