DEVALLIN || 02

235 75 98
                                    

Jangan lupa follow, vote, and coment cerita aku yaa❤

Happy Reading🌻


Seminggu kemudian Devallin sedang bersiap siap untuk berangkat ke sekolah baru nya, kebetulan Devallin adalah murid pindahan dari Bandung yang harus sekolah di Jakarta karena orangtua nya ada urusan pekerjaan yang mengharuskan ia dan orangtua nya pindah ke Jakarta. Karena minggu lalu  orangtua Devallin sibuk mengurusi segala sesuatu untuk kepindahan keluarganya ke Jakarta sehingga Devallin telat mendaftar ke sekolah baru nya dan baru hari inilah Devallin bisa masuk ke sekolah baru nya.

"Devallin ayo cepat sarapan." panggil sang Bunda kepada Devallin yang sedang bersiap siap.

"Iya Bun."

****

Devallin dan orangtua nya makan dengan khidmat karena di dalam keluarga nya di ajarkan agar tidak boleh berbicara ketika makan.


Setelah selesai makan Devallin pergi ke sekolah dengan diantar oleh Ayah nya karena arah kantor dan sekolah nya satu arah.

"Sudah sampai." kata sang Ayah kepada Devallin ketika mobil nya sampai di depan sekolah baru Devallin.

"Iya Ayah, kalau gitu Devallin keluar dulu ya." jawab Devallin kepada Ayah nya sambil memberi salam kepada Ayah nya.

"Hati-hati kalau ada apa-apa kasih tau Ayah."

"Oke."

****

             
Setelah masuk gerbang Devallin  berjalan di koridor untuk ke ruang guru menanyakan ada dimana kelas nya.


Tetapi ketika di koridor ada seorang pria yang menabrak nya hinggal ia hampir terjatuh dan seseorang yang menabrak nya tadi dengan sigap menarik pinggang Devallin agar tidak terjatuh hingga kepala Devallin menubruk dada bidang pria orang tersebut. Tatapan mereka bertemu dan mereka pun saling menatap hingga beberapa detik kemudian pria tersebut melepaskan tangan nya dari pinggang Devallin.

"Sorry." kata pria tersebut.

"Loh kamu Elvano kan?" tanya Devallin kepada pria tersebut.

"Iya, ngomong nya lo gue aja."

"Hm okedeh, btw lo tau ruang guru ada dimana gak?"

"Biar gue antar ke sana." Elvano pun pergi mendahului Devallin dan Devallin pun mengikuti nya di belakang.

Tiba-tiba Elvano berhenti mendadak dan Devallin pun manabrak punggung Elvano.

"Kenapa berhenti mendadak sih?! Sakit tau gak." kesal Devallin kepada Elvano sambil mengusap kening nya.

"Lo jalan jangan di belakang gue maka nya." jawab Elvano dan akhir nya Devallin pun berjalan di pinggir nya.

Selama di perjalanan menuju ruang guru banyak pasang mata yang melihat ke arah Devallin dan Elvano terutama para wanita yang memandang Elvano dengan tatapan kagum dan adapula yang memandang Devallin dengan tatapan iri dan sinis, berbeda dengan para lelaki yang menatap kagum ke arah Devallin, karena Devallin memang wanita yang cantik. Dan banyak pula dari mereka yang memandang Devallin dan Elvano kaget, Devallin pun tidak memperdulikan mereka walaupun ia juga penasaran mengapa mereka seperti itu.

***

Di ruang guru


"Ini ruang guru nya." kata Elvano kepada Devallin.

"Makasih El." ucap Devallin kepada Elvano karena telah mengantar nya ke ruang guru.

"Hm, gue duluan." Elvano pun pergi meninggalkan Devallin sendiri.

Devallin pun masuk ke dalam ruang guru menanyakan dimana kelas nya dan ia mendapatkan kelas 11 IPA 1. Devallin pun pergi ke kelas nya dengan Bu Dewi yang akan mengajar di kelas nya hari ini, Bu Dewi juga merupakan wali kelas 11 IPA 1.

TBC

Tinggalkan jejak vote setelah membaca yaa⭐🤗

See you next part👋

DEVALLINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang