DEVALLIN || 10

105 48 23
                                    

Jangan lupa follow, vote, and coment cerita aku yaa❤

Happy Reading🌻


Saat ini Elvano sedang menunggu jam istirahat berlangsung, karena ia sudah teguh pada pendirian nya untuk menyatakan perasaan nya kepada Devallin ketika jam istirahat nanti.

Kring kring

Bel istirahat berbunyi dan Elvano pun bersiap untuk menemui Devallin di kelas nya.

"Semangat bro." kata Udin menyemangati Elvano.

"Jangan gugup gitu, tenang aja dan gak usah terburu-buru minta jawaban dari Devallin, inget apa yang gue bilang." kata Bryan memperingati Elvano.

"Iyaa gue inget." kata Elvano dan kemudian pergi meninggalkan kelas nya untuk menemui Devallin.

"GUE TUNGGU KABAR BAIK NYA EL." teriak Udin kepada Elvano yang belum terlalu jauh pergi.

"Berisik bego!" kesal Bryan kepada Udin karena telah berteriak di dekat nya.

Elvano pun hanya membalas nya dengan senyum tipis.


****


Ketika sampai di kelas Devallin Elvano menarik nafas pelan dan menghembuskan nya untuk mengurangi rasa gugup nya.

"Ada apa El?" kata Raka yang akan keluar dan melihat Elvano di depan ruang kelas nya.

"Tolong panggil Devallin sebentar." kata Elvano kepada Raka, kebetulan Elvano mengenal Raka karena Raka adalah salah satu anggota basket.

"Oke bentar gue panggilin." Raka pun memasuki kelas nya untuk memanggil Devallin.

"Devallin lo di panggil tuh sama si Elvano." kata Raka kepada Devallin.

"Ada apa dia manggil gue?" tanya Devallin kepada Raka.

"Mana gue tau, samperin aja sana." Raka pun pergi meninggalkan Devallin.

"Ada apa ya Elvano manggil gue?" tanya Devallin kepada Dinda dan Salsa.

"Mau nembak lo kali Lin." jawab Salsa asal.

"Ngadi-ngadi lo!" kesal Devallin mendengar jawaban asal Salsa.

"Udah temuin aja dulu." kata Dinda kepada Devallin.

"Hmm yaudah gue pergi dulu." Devallin pun pergi untuk menemui Elvano.

"Kita duluan ke kantin ya, nanti lo nyusul aja ke sana." teriak Salsa kepada Devallin yang belum jauh dan Devallin pun menjawab dengan anggukan.

"Ada apa El?" tanya Devallin kepada Elvano ketika sudah berada di depan ruang kelas nya.

"Ada yang mau gue omongin."kata Elvano kepada Devallin.

"Ngomong aja."

"Tapi gak di sini, ayo ikut gue." Elvano pun menggenggam lembut tangan Devallin  dan membawa nya menuju taman. Hal itu membuat Devallin terkejut jangan lupakan pula jantungnya yang berdetak sangat kencang.


****


Di taman

Saat ini mereka berdua sedang duduk di taman, kebetulan taman adalah tempat yang jarang ditempati oleh para murid di sekolah dan Elvano akan menyatakan perasaannya
di sana.

"Apa yang mau lo omongin?" tanya Devallin memecah keheningan diantara mereka berdua.

"Gue suka sama lo." ujar Elvano langsung kepada Devallin dan perkataan Elvano membuat Devallin terkejut.

"Lo bercanda?" tanya Devallin terkejut dengan perkataan Elvano.

"Gue gak suka main-main." jawab Elvano kepada Devallin.

"Tapi ini terlalu mendadak dan gue juga gak yakin lo suka sama gue." kata Devallin.

"Gue juga gak tau ini perasaan apa yang pasti gue selalu merasa nyaman saat di dekat lo, akhir-akhir ini gak tau kenapa gue selalu mikirin lo dan juga gue gak suka ngeliat lo dekat sama cowok lain." kata Elvano kepada Devallin.

"Mungkin itu cuma perasaan lo doang yang bakal hilang dengan berjalan nya waktu." ucap Devallin mencoba menyangkal perkataan Elvano dan entah kenapa jantung Devallin berdetak sangat kencang mendengar penyataan Elvano itu.

"Gue juga sempat berpikir kaya gitu, tapi yang ada gue malah terus kepikiran sama lo dan gue juga udah mikirin matang-matang perasaan gue seperti apa ke lo dan gue yakin ini perasaan suka bahkan cinta untuk lo, sebelum nya gue bahkan belum pernah ngerasain perasaan asing ini sama wanita lain dan lo wanita pertama yang membuat gue ngerasain perasaan ini." kata Elvano menjelaskan kepada Devallin.

"And will you be my girlfriend?" kata Elvano menatap Devallin dengan penuh harap.

"Gu--gue gak bisa." kata Devallin gugup dan entah kenapa ia sangat berat mengatakan itu.

"Gue tau lo bingung harus menjawab apa karena pernyataan gue terlalu mendadak dan mungkin membuat lo terkejut, gak perlu jawab pertanyaan gue sekarang gue kasih lo waktu untuk jawab perasaan lo ke gue." kata Elvano seraya memberikan dua buah cokelat kepada Devallin.

"Jangan lupa dimakan." kata Elvano tersenyum seraya mengusap pelan rambut Devallin dan kemudian berlalu pergi.

Sementara itu Devallin terdiam mematung atas tindakan Elvano tadi dan jangan lupakan pula jantung Devallin yang berdetak sangat kencang, karena jujur ia juga tidak pernah merasakan perasaan ini kepada pria lain selain Elvano.

TBC

Tinggalkan jejak vote setelah membaca yaa⭐🤗

See you next part👋

DEVALLINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang