DEVALLIN || 14

90 25 60
                                    

Jangan lupa follow, vote, and comen cerita aku yaa❤

Happy Reading🌻


Saat ini adalah jam istirahat sekolah, Devallin dan kedua sahabatnya akan pergi ke kantin untuk mengisi perutnya.

"Ke kantin yuk." ajak Salsa kepada Devallin dan Dinda. Sedari jam pelajaran masih berlangsung Salsa selalu mengeluh lapar, karena ia tidak sarapan terlebih dahulu di rumah nya.

"Lo sama Dinda duluan aja ke kantin, gue mau ke toilet dulu kebelet nih." kata Devallin kepada Salsa dan Dinda.

"Mau gue anter?" tawar Dinda kepada Devallin.

"Gak usah, kalian pesen makanan dan cari tempat duduk aja nanti gue nyusul, sekalian makanan gue juga tolong pesenin ya." kata Devallin.

"Lo mau pesen apa?" tanya Salsa kepada Devallin.

"Samain aja kaya kalian." jawab Devallin.

Mereka pun pergi keluar kelas dan menuju tempat yang berbeda. Devallin pun sudah berada di dalam toilet dan segera membuang air kecil nya.

Saat Devallin akan keluar tiba-tiba sudah ada Lauren dan antek-antek nya yang menghalangi jalan keluar Devallin.

"Bisa minggir gak?" kata Devallin datar.

"Gak bisa." kata Lauren menantang.

"Mau kalian apa sih? Gue gak punya urusan sama kalian semua ya!" kata Devallin kesal.

"Kita berdua emang gak punya urusan sama lo, tapi Lauren punya dan sebagai teman yang baik jadi kita harus ikut kemana pun Lauren pergi." jelas Frisila salah satu antek Lauren yang sedikit lemot.

"Apa masalah lo sama gue?" tany Devallin kepada Lauren.

"Pertama lo udah mempermalukan gue waktu di kantin di depan banyak orang dan yang kedua lo juga udah berani deketin Elvano nya gue!" teriak Lauren marah kepada Devallin.

"Gue gak merasa bersalah soal itu kok, justru lo yang harus nya merasa bersalah karena udah buat keributan untuk masalah yang sepele. Dan juga apa hak lo buat ngelarang gue untuk deket sama Elvano?" jawab Devallin santai sembari bersedekap dada.

"Gue gak ngerasa itu salah kok, dan yang harus lo inget Elvano itu calon pacar gue dan akan jadi milik gue selamanya. Dan lo mending jauhin Elvano sekarang juga kalau lo gak mau nyesel!" peringat Lauren kepada Devallin.

"Cih! baru calon pacar aja udah sok-sok an ngelarang orang lain, kaya Elvano nya mau aja sama lo." kata Devallin meremehkan.

"Elvano bakalan mau sama gue! Dan lo harus jauhin Elvano sekarang juga!" kata Lauren percaya diri dan membentak Devallin.

"Kalau Elvano emang mau sama lo kenapa sekarang lo masih ngejar-ngejar Elvano? Seharusnya lo malu udah ngerendahin harga diri lo buat ngejar seseorang yang udah jelas gak suka sama lo!" ujar Devallin kesal dan membuat kemarahan Lauren semakin bertambah.

Plak!

"Jaga bicara lo bitch!" bentak Lauren dan menampar pipi Devallin karena tidak menerima dengan perkataan Devallin tadi. Devallin pun meringis karena tamparan Lauren cukup keras dan membuat pipi nya memerah.

"Yang seharusnya ngelarang itu gue, karena Elvano itu pacar gue dan lo harus jauhin Elvano mulai detik ini dan seterusnya!" kata Devallin sambil tersenyum miring. Setelah itu Devallin mendorong keras Lauren dan teman-teman nya ke pinggir dan berlalu pergi meninggalkan toilet.

"ELVANO ITU CUMA MILIK GUE DAN GUE BAKALAN BIKIN LO NYESEL KARENA UDAH BERANI NGEDEKETIN ELVANO." teriak Lauren marah ketika mendengar perkataan Devallin tadi.

Devallin yang mendengar perkataan Lauren itu pun hanya menghiraukan nya dan berjalan menuju kantin dengan santai.


****


Devallin telah memasuki kantin dan mencari dimana kedua teman nya berada. Ternyata kedua teman nya berada di meja makan Elvano dkk. Devallin pun segera menuju ke arah mereka.

"Kok lo lama banget sih Lin?" tanya Salsa kepada Devallin.

"Ada masalah tadi." jawab Devallin dan segera duduk. Devallin duduk di sebelah Dinda dan berhadapan dengan Elvano. 

"Masalah apa?" tanya Dinda penasaran.

"Cuma masalah kecil kok, lanjut makan aja gue udah laper." kata Devallin mengalihkan pembicaraan karena tidak ingin membuat sahabat nya khawatir.

"Pipi kamu kenapa?" tanya Elvano khawati kepada Devallin, karena Elvano sedari tadi memperhatikan Devallin dan melihat pipi kekasih nya memerah seperti bekas tamparan.

Uhuk

Uhuk

Salsa, Dinda, Bryan, dan udin kompak tersedak makanan nya setelah mendengar gaya bicara Elvano yang berbeda kepada Devallin. Karena mereka belum tahu jika Elvano dan Devallin telah berpacaran.

"Gapapa kok." jawab Devallin sambil tersenyum kepada Elvano.

"Ayo ikut aku." kata Elvano beranjak dari duduk nya dan menarik lembut Devallin untuk pergi bersama nya.

Sedangkan Salsa, Dinda, Bryan, dan udin melongo bingung melihat Elvano dan Devallin yang terlihat berbeda tidak seperti biasanya.

"Mereka berdua kenapa sih?" tanya Udin kepada Salsa, Dinda, dan Bryan.

"Mana gue tau." jawab Bryan yang membuat Udin kesal.

"Apa mungkin mereka pacaran?" tanya Salsa.

"Bisa jadi sih, soalnya kan Devallin pernah cerita kalau Elvano pernah nembak Devallin buat jadi pacarnya." jawab Dinda ragu.

"Kalo sampe beneran pacaran parah sih ini si Devallin sama Elvano gak ngasih tau kita semua!" kata Salsa kesal.

"Bener tuh, seharusnya gue tadi minta traktiran tuh ke si Elvano." kata Udin melanjutkan.

"Ck dasar otak gratisan." kesal Bryan.

"Selagi ada yang gratis ngapain mesti beli." kata Udin yang membuat mereka semua tertawa.


****


Saat ini Elvano membawa Devallin ke UKS untuk mengompres pipi Devallin yang memerah. Elvano pun saat ini sedang mengompres pipi Devallin.

"El aku gapapa." kata Devallin agar tidak membuat Elvano khawatir.

Kemudian Elvano menekan kompresan nya tepat di pipi Devallin yang memerah dan membuat Devallin meringis kecil.

"Ini yang disebut gapapa?" tanya Elvano datar dengan nada yang dingin. Devallin pun menunduk setelah mendengar nada bicara Elvano yang terkesan dingin kepada nya.

"Siapa yang ngelakuin ini?" tanya Elvano lagi kepada Devallin. Karena ia penasaran siapa orang yang berani melukai kekasih nya ini.

"Lauren." kata Devallin yang akhirnya terpaksa jujur karena ia merasa sedikit takut pada sikap Elvano sekarang.

Elvano yang mendengar nama Lauren pun menggertakan rahang nya menahan emosi. Elvano jujur sangat tidak suka kepada Lauren yang selalu mengganggu nya selama ini, ditambah mengetahui jika kekasih nya dilukai oleh Lauren menambah ketidaksukaan nya menjadi kebencian.

Ketika melihat Devallin yang sedikit ketakutan karena nya, Elvano pun segera memeluk Devallin sambil sesekali mengecup puncak kepada Devallin dan menggumamkan kata maaf yang bisa terdengar juga oleh Devallin.

Elvano adalah tipe pria yang paling tidak suka jika milik nya dilukai oleh siapapun. Dan mungkin Elvano akan membuat sedikit perhitungan kepada Lauren karena telah mengganggu Devallin yang merupakan kekasih nya saat ini.


TBC

Jangan lupa tinggalkan jejak vote nya yaa🤗❤

See you next part👋

DEVALLINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang