DEVALLIN || 15

79 23 44
                                    

Jangan lupa follow, vote, and coment cerita aku yaa❤

Happy Reading🌻


Devallin masih tetap berada di UKS ditemani dengan Elvano, karena Elvano tidak mengizinkan Devallin untuk masuk ke kelas nya. Lebay memang! Elvano hanya takut jika Devallin sakit dan akhirnya ia tetap membiarkan Devallin di UKS bersamanya.

Elvano yang mengingat Devallin hanya makan sedikit dikantin, berniat memesankan makanan nya lagi dan menyuruh Udin untuk membawakan nya ke UKS.

"Nih El." kata Udin sambil menyerahkan roti dan susu, makanan yang Elvano perintahkan untuk Udin membelinya.

"Thanks." kata Elvano dan Udin masih tetap diam berdiri di UKS.

"Ngapain masih disini?" tanya Elvano heran kepada Udin.

"Duit ganti beli roti sama susu dan ongkir buat nganterin ke sini nya mana?" kata Udin sambil menyengir.

"Dasar perhitungan." kesal Elvano, sambil memberikan Udin satu lembar uang berwarna biru.

"Nah gitu dong El." kata Udin lalu pergi keluar dari UKS.

Devallin yang melihat kelakuan Udin hanya menggelengkan kepalanya tidak percaya bahwa Elvano yang dingin dan datar mempunyai teman yang petakilan dan humoris seperti Udin.

"Nih dimakan." kata Elvano sambil memberikan roti dan susu yang sudah dibeli tadi.

"Makasih El." kata Devallin.

"Hm." jawab Elvano singkat sambil tersenyum tipis.


****


Bel pulang sekolah pun tiba, Devallin sedang bersiap-siap untuk pulang sekolah setelah mengambil tas nya dikelas. Elvano sedang menunggu nya di parkiran bersama kedua sahabat nya.

"Tuh Elvano Lin." kata Salsa sambil menunjuk Elvano. Devallin dkk pun berjalan menuju Elvano dkk.

"El lo pacaran kok gak bilang-bilang sih!" kata Udin kesal kepada Elvano yang tidak memberitahu hubungan Elvano dan Devallin.

"Gue lupa." kata Elvano singkat.

"Emang ya kalo orang udah jadi bucin pasti lupa sama temen nya." kata Bryan menyindir Elvano.

"Sebagai permintaan maaf sekarang lo harus traktir kita makan." kata Udin mencari kesempatan untuk di traktir Elvano.

"Nah bener tuh." sahut Bryan.

"Hai El." sapa Devallin berada di dekat Elvano.

"Hai." jawab Elvano sambil tersenyum kepada Devallin.

"EKHEM." deheman keras dari Udin pun mengalihkan perhatian Devallin dan Elvano.

"Jadi kapan lo mau traktir kita?" kata Udin yang terus meminta Elvano untuk mentraktir nya.

"Sekarang aja, sekalian ajak kedua temen Devallin." kata Elvano.

Kemudian mereka pun pergi bersama-sama ke cafe dengan Elvano yang pergi bersama Devallin dengan membawa mobil nya, Bryan dan Udin yang membawa motor pun pergi membonceng Dinda dan Salsa.

Setelah sekitar 20 menit diperjalanan akhirnya mereka sampai di cafe yang akan mereka tempati.

"Pesen aja apa yang kalian mau, biar gue yang bayar." kata Elvano kepada teman nya dan teman Devallin.

"Asyikk!" ujar Udin keras, sehingga ia menjadi pusat perhatian para pengunjung yang ada di cafe itu.

"Malu-maluin lo Din, kaya yang gak pernah makan di cafe aja." kata Bryan kesal kepada Udin.

"Kalau makan ditraktir itu beda rasanya Yan." kata Udin santai dan tidak tahu malu.

"Ck, terserah."

Mereka pun memanggil pelayan di cafe itu untuk memesan makanan dan minuman yang ada. Tidak lama setelah itu pesanan mereka pun datang, dan mereka menikmati makanan dan minuman yang dipesan dengan disertai candaan dan godaan kepada Devallin.

"Makasih banyak ya El udah traktir kita semua." kata Dinda berterimakasih mewakili semuanya setelah selesai makan.

"Sering-sering juga ya traktir kaya gini." kata Udin dengan wajah tanpa dosa nya.

"Semoga hubungan kalian berdua langgeng terus." kata Salsa mendoakan hubungan Elvano dan Devallin.

"Aamiin, makasih." kata Devallin dan Elvano.

Elvano segera pergi ke kasir untuk membayar makanan dan minuman yang telah dipesan tadi. Setelah itu meraka meninggalkan cafe untuk pergi pulang ke rumah masing-masing dan terlebih dahulu Elvano dkk mengantarkan pulang Devallin dkk yang tidak membawa kendaraan.


TBC

Jangan lupa tinggalkan jejak vote nya yaa🤗❤

See you next part👋

DEVALLINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang