*POV Anjani*
Aku Ni Nyoman Mesha Anjani, aku perempuan asli Bali tepatnya kota tercinta Gianyar. Ya kalian follower setia kami pasti tau dong sama cerita my love from the sky, ya walaupun gak se laku serie Nicky tapi jujur itulah latar belakang kami bisa bersatu.
Awalnya aku hanya gadis biasa tinggal di pedesaan dan keseharian setelah pulang sekolah aku menyempatkan diri untuk membantu ibu di rumah, kadang aku juga sering di ajak Ayah berkunjung ke usahanya di Denpasar yaitu homestay dan Rent Car service. Sampai akhirnya aku lulus SNMPTN dan diterima kuliah kedokteran di Universitas Udayana Denpasar.
Ini adalah impinku untuk menjadi seorang dokter, pasalnya ketika aku SMP nenekku sakit keras dan harus bayar RS dengan harga yang sangat mahal. Aku bertekad untuk jadi dokter minimal dapat mengabdi kepada masyarakat tanpa mematok harga yang mahal.
Selama kuliah aku banyak mengalami suka maupun duka. Terutama ketika mulai mengenal yang namanya cinta, aku berpacaran dengan anak Jakarta, sebut saja Tahe, dia laki-laki yang asyik, anak gunung yang ya boleh dibilang good looking juga, tapi kalau dibandingkan dengan Tama ya kaya Honda jazz dan Lamborghini Aventador, beda jauh. Lebih ganteng suami tercintaku. TAHE sebenarnya pengertian, tapi dia orangnya tempramen, dia juga posesif, gak suka liat aku gaul sama laki-laki lain, sampai klimaksnya aku di gampar sama dia gara-gara aku ngungkapin kalau aku gak suka di atur terlalu ribet. Sejak itu juga aku langsung putusin dia, semua barang yang dia kasih aku go send-kan ke kost dia. Ada sahabat setiaku Afifah yang suka mensupport aku, dia suka memotivasi aku supaya gak selalu nginget masa lalu. Dia pun ajak aku ke Padang untuk liburan sewaktu cuti semester.
Singkat cerita aku bertemu dengan pemuda Eropa di pesawat yang bakal bawa aku ke Bandung, karena aku mau belanja dulu sebelum balik ke Bali. Dia senyum padaku dan ya ngomong basa-basi sampai obrolan semakin intens karena ternyata kami sama-sama dari Bali, Ya dia Si Mr Silent and strong Tama. Dia ajak aku ke rumahnya di komplek TNI AU dekat dengan Lanud Husein Sastranegara (sekarang udah pindah ke Kotabaru Parahyangan), untuk bertemu kedua orangtuanya, disana aku disambut bagaikan Keluarga, aku bahkan di suruh untuk tinggal di rumah itu, tapi aku tolak karena baru kenal juga.
Keluarga Purnayasa memang Keluarga yang bukan kaleng-kaleng, Papinya merupakan seorang Penerbang Pesawat tempur sekaligus pelatihan di TNI AU, sementara Maminya punya pabrik tekstil di daerah Cimahi. Ya boleh dibilang sultan lah. Tama anak tunggal keluarga itu, dia sangat-sangat dimanja, banyak fasilitas yang disediakan untuk anak semata wayang Purnayasa itu. Soalnya seperti yang kalian tau dia agak kurang deket sama Papi dan Maminya, doi lebih cenderung Deket sama neneknya, nah biar si Tama ini bisa betah di rumah, Papi dan Maminya kasih fasilitas biar dia gak kabur ke Tangerang ketemu sama neneknya.
Waktu SMA aja dia udah di kasih Nissan Juke biar gak capek katanya, tapi sayangnya malah kecelakaan, dan di ultahnya yang ke 17 doi di beliin lagi mobil, bekas sih tapi lumayan juga, BMW E90, tadinya dia mau dikasih BMW baru keluaran 2017 tapi Tama tolak karena terlalu berlebihan dan mahal . Jadilah dia di kasih E90 tapi walaupun agak tua tapi titelnya Mbperformance yang cukup wah juga. Di mobil itu cinta kami tumbuh, dia suka nganter aku setiap kali aku mau keliling kota Bandung, dia juga udah kayak asisten yang rela angkat barang belanjaan dari toko ke mobil, Anter jemput aku ke hotel dan kemanapun aku mau pergi dia selalu siap antar, padahal bukan kemauan aku, dia sendiri yang mau.
Sampai akhirnya, ketika Aku, Tama, Timo dan Pacarnya lagi makan Seblak setan, sepulang dari situ aku ngerasa perutku sakit, aku ternyata diare dan harus ke rumah sakit. Tama yang tau kalau aku sakit, malem-malem dia datang dan bopong aku ala bridal dari kamar hotel sampai ke mobil dan lanjut ke rumah sakit. Wajah dia panik banget, dia sampai lupa kalau dia pergi antar ke rumah sakit cuma pake piyama tidur gambar kartun lagi, aku di rumah sakit terpaksa pakai popok karena diare dan tentunya gak bisa kontrol Pup, mungkin ini karma karena aku ngeledek TimTam karena masih pake Popok di usia yang sudah dewasa.
" Haha, kamu akhirnya pake popok juga Jani "
" Hehe.... "
Ada kejadian lucu, waktu ortuku di kasih kabar aku sakit ada mis komunikasi antara Tama dan Arimbi adikku, Rimbi kira aku sakit perut karena di hamilin Tama, auto Ibu dan ayah datang ke Bandung dan langsung nampol Tama dua kali, satu sama Ayah dan satu lagi sama Papi. Belum sempat ngomong Tama udah di tampol sampai kedua pipinya merah. Beruntung dokter ngeklarifikasi fakta sebenarnya, Ayah pun minta maaf ke Tama, beruntung Tama maafin. Disitu Ayah mulai ngerestui hubungan kami dan berlanjut ke jenjang yang lebih serius lagi.
Ya walaupun cara nembak Tama gak seromantis pria kebanyakan, tapi perlakuan Tama selama kami pacaran jauh lebih romantis, walaupun dia jarang ngomong, tapi kata-katanya sangat penuh cinta. Dia sangat tulus dan benar-benar sayang padaku. Satu kata yang aku ingat ketika pacaran yaitu
" Aku gak kayak orang yang suka kasih gombalan ke pacarnya, aku gak kayak orang yang kasih coklat, boneka, bunga dan makan malam romantis waktu valentine ke pacarnya, aku gak kasih kamu barang mewah, I phone, liburan ke luar negeri, atau apalah hal bodoh itu demi nge bahagiain pacarnya, aku gak akan kasih itu ke kamu Jani, tapi Aku akan kasih kamu diriku sendiri, aku akan jadi bagian hudupmu, aku akan jadi pelindungmu, aku akan jadi patung untukmu dikala hujan dan panas, aku akan jadi penguat hatimu, aku akan jadi tempat mu bersandar dikala susah, aku akan jadi tempat pelukan dikala kamu takut. Aku akan jadi bagian dari hidupmu sampai aku mati. Aku tidak bisa umbar romantis tapi aku punya cinta yang lebih daripada romantis.... "
Mr Silent and strong, dia memang orang yang kaku, gak romantis, gak suka gombal, tapi kata-katanya itu terbukti, selama pacaran dia selalu terbuka, dia bebasin aku untuk gaul sama siapa aja, dia jarang ajak aku diner tapi dia selalu bawain makanan sewaktu aku lapar, dia gak pernah nunjukin kalau kami ini pasangan kekasih, dia tau diri kalau kita cuma pacaran, bukan suami istri, dia gak posesif malah aku yang posesif, tapi jujur dia itu sabar, selalu ngalah kalau kami ada konflik, padahal sebenarnya aku yang salah pun dia yang minta maaf. Walaupun umur dia lebih muda dua tahun dari aku, tapi sikap dia dua tahun lebih dewasa daripada aku.
Popok yang dia pake gak ngebikin dia ke kanak-kanakan malah sikapnya 100% laki. Terbukti waktu kami muncak ke gunung agung dan kakiku terkeseleo, dia rela gendong aku naik turun puncak, waktu aku sakit dia bopong aku ke rumah sakit, waktu aku di jambret dia hajar jambret itu pake taekwondo sabuk itemnya sampai pingsan, bahkan dia pernah ngebikin malu Geng Si Tahe sampai babak belur padahal dia cuma sendiri dan geng Tahe berempat. Ya aku beruntung punya dia, selalu ada dan gak pernah omong kosong, omongannya bisa di pegang dan gak pernah bikin kecewa. Tama is my love from the sky.
.
.
.
.
.
BersambungSorry ya Man teman, kami baru Up soalnya Tama lagi garap bisnisnya yang mulai agak membaik, di tambah Tama kebetulan lagi magang di Konsulat Jenderal Portugal untuk Denpasar. Jadi agak lumayan sibuk. Sementara waktu aku bakal ambil alih cerita dia.
See you next part, and happy nice day.